Digo memberhentikan mobilnya di depan Sisi.Berusaha menelpon Sisi tapi nggak diangkat oleh Sisi.Digo keluar dari mobil dan berdiri di depan rumah Sisi.
"Aduh,Sisi kamu kemana sich" Ucap Digo khawatir.
Digo berusaha menelpon Sisi tapi tak diangkat Sisi.
"Tasya,Cuman Tasya yang tau,Dimana Sisi,Pokoknya aku harus ketemu sama Sisi,Mau apapun resikonya,Tasya membenci aku,Keluarga Tasya memusuhin aku,Aku harus ketemu sama Sisi" Ucap Digo.
Digo memasukin mobilnya dan menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Sisi.
Sisi sampai di rumah Tasya.Sisi mengetuk pintu rumah Tasya.
"Tok tok tok"
"Tasya" Panggil Sisi.
Tasya membuka pintu rumahnya.Tasya melihat Sisi.Tasya ingin menutup pintu tapi ditahan Sisi.
"Tasya tunggu tasya,Gue pengen ngomong sama lo" Ucap Sisi menarik Tasya keluar rumah Tasya.
Tasya menghempaskan tangan Sisi.
"Buat apa lo kesini,Gue bukan sahabat lo lagi" Ucap Tasya membelakangin Sisi.
Sisi berjalan dan berdiri dihadapan Tasya.
"Gue cuman pengen kasi ini ke lo" Ucap Sisi memberikan paper bag untuk Tasya.
Tasya menerima paper bag itu dan membukanya.Tasya terkejut melihat gaun pengantin."Gue pikir gaun ini akan lo pakai sendiri buat pernikahan lo" Ucap Tasya kasar.
"Apa,Gue nggak sejahat itu,Gue nggak mungkin rebut kebahagiaan sahabat gue sendiri Tasya" Ucap Sisi terkejut.
Sisi mengambil kalung berliontin separuh hati ditasnya.
"Ini kado pernikahan buat lo sama Digo,Gue mohon diterima Tasya,Mungkin ini nggak terlalu mahal dan bukan kalung berlian,Tapi cuman ini yang bisa gue kasi ke lo Tasya,Gue nggak bisa ngasih apa apa,Gue akan pergi,Gue janji gue akan pergi dari kehidupan kalian selamanya,Gue minta maaf dan gue udah membuat bencana buat kalian" Ucap Sisi.
Sisi ingin pergi tapi ditahan Tasya.
"Sisi,ini duit untuk lo" Ucap Tasya memberikan uang untuk Sisi.
"Nggak,Tasya.Gue nggak butuh duit lo Tasya,Gue janji gue akan pergi dari kehidupan lo Tasya,Tapi sebelum gue pergi Tasya,Tapi izinkan gue memakaikan kalung ini dileher lo,Gue pengen lihat lo pake kalung ini Tasya" Ucap Sisi memakaikan kalung separuh hati itu ke leher Tasya.
Selesai memakaikan kalung itu.Sisi menangis.
"Lo cantik banget Tasya" Ucap Sisi menangis.
"Sisi,Maafin gue ya Sisi" Ucap Tasya memeluk Sisi.
Sisi melepaskan pelukannya dengan Tasya.
"Tasya,Lo harus nikah sama Digo,Lo harus percaya sama gue,Gue nggak ada hubungan apapundengan Digo,Sekarang gue harus pergi,Selamat tinggal" Ucap Sisi mengambil koper.
Sisi berlalu pergi meninggalkan Tasya.
Beberapa saat kemudian.
Tasya memakai gaun pengantin pemberian Tasya dan memegang kalung di lehernya.
"Makasih Ya,Sisi" Ucap Tasya.
Tiba tiba Digo membuka pintu kamar Tasya.
"Tasya,Aku mau kamu" Ucap Digo.
Tasya berbalik badan berhadapan dengan Digo.Digo terkejut melihat kalung pemberiannya untuk Sisi di leher Tasya.
"Kalung itu" Ucap Digo mengingat sesuatu.
Digo kecil memegang sebuah kalung berliontin hati.Digo kecil mematahkan Liontin hati itu menjadi dua.
"Ini kalung kamu dan ini kalung aku" Ucap Digo kecil memberikan kalung itu ke Sisi kecil.
"Kamu memiliki hati aku dan aku memiliki hati kamu" Ucap Digo kecil.
"Terima kasih ya Digo" Ucap Sisi kecil tersenyum senang.
"Iya,Kamu jaga baik baik ya" Ucap Digo kecil.
"Iya,Pasti aku jaga baik baik kok" Ucap Sisi kecil.
Digo tersadar dari lamunannya.
"Tasya,Darimana kamu dapat kalung itu" Tanya Digo memegang kalung di leher Tasya.
"Aneh Digo begitu terpesona melihat kalung ini,Kalung ini pasti memiliki makna yang dalam" Ucap Batin Tasya.
"Tasya,Darimana kamu dapat kalung itu,Sekarang dimana kotaknya" Tanya Digo.
Digo memeriksa laci kamar Tasya mencari kotak kalung itu.Tasya terkejut.
"Tasya,Dimana kamu menyimpan kotaknya" Tanya Digo tegas.
"Aku lupa Digo,Lagi pula nggak penting kan kotak kalungnya,Yang penting kalung ya kan" Ucap Tasya.
"Buat aku dua duanya itu penting,Kalau benar kamu pemilik kalung itu,Kamu juga menyimpan kotak kalung itu,Sekarang bilang sama aku,Siapa pemilik kalung itu" Tanya Digo.
"Maksud kamu apaan sich" Tanya Tasya.
"Karena aku bakal menikahin pemilik kalung itu" Jawab Digo.
"Aku nggak nyangka,Kamu akan nikah sama orang yang punya kalung ini,Bukan karena cinta" Ucap Tasya.
"Kamu salah aku sangat mencintai pemilik kalung itu,Tasya" Ucap Digo.
"Sisi,Digo mencintai Sisi" Ucap Batin Tasya.
"Nggak,Digo.Kamu nggak boleh nikah sama orang lain,Kamu harus nikah sama aku,Karena aku cinta sama kamu dan aku nggak peduli masalah kalung itu" Ucap Tasya.
"Maaf,Tasya aku nggak bisa nikah sama kamu" Ucap Digo.
Tiba tiba Kasih membuka pintu kamar Tasya dan melihat Digo.
"Digo" Ucap Kasih.
Tasya keluar dari kamarnya.
"Tasya,Tasya" Panggil Kasih.
"Permisi,Tante" Ucap Digo.
Digo mengejar Tasya.Tasya menangis di jembatan.
"Nggak,Digo nggak boleh nikah sama Sisi,Nggak boleh" Ucap Tasya menangis.
Zidan melihat Tasya di jembatan.
"Tasya" Ucap Zidan.
Zidan berjalan menghampiri Tasya.Zidan dibelakang Tasya.
"Tasya,Kita sama sama mencintai orang yang sudah memiliki Kekasih,Sisi dan Digo sudah saling mencintai sejak mereka kecil,Kita tidak bisa memisahkan mereka" Ucap Zidan memberikan Foto Digo dan Sisi waktu kecil ke Tasya.
Tasya membuang foto itu dan berdiri membelakangin Zidan.
"Nggak,Gue nggak peduli sama foto itu,Digo nggak boleh cinta sama Sisi,Digo cuman boleh cinta sama gue,Cuman aku" Ucap Tasya Menangis.
Zidan memeluk Tasya berusaha menenangkan Tasya.Tasya menangis di pelukan Zidan.
Sisi di dalam Taksi
"Pak Dicepatinnya" Ucap Sisi.
"Iya" Ucap Supir taksi itu.
"Digo,Selamat Tinggal,Digo,Selamat tinggal semuanya,Ya ampun Kotaknya,Gue lupa kasi Kotak ini ke Tasya,Pak kita nggak jadi,Kita putar balik,Kita nggak jadi ke terminal" Ucap Sisi memegang kotak kalungnya.
Supir itu pun membawa mobil putar balik menuju Rumah Tasya.
BERSAMBUNG
Vote And Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Sahabatku <END>
RomanceSisi dan Tasya mereka dua wanita yang bersahabat sejak SD sampai Kuliah Dan Orang tua Tasya sudah mengganggap Sisi sebagai Anak Kandung.Saat Tasya memperkenalkan Pacarnya Digo ke Sisi.Sisi terkejut karena Pacar Tasya adalah Kekasih Kecilnya Sisi.Hub...