Tasya menangis.Dia duduk di kursi taman.
"Digo,Aku nggak buta,Aku tau pasti ada sesuatu di antara kalian,Aku harus tau itu sekarang" Ucap Tasya.
Keesokkan harinya Digo mengejar Sisi.Sisi menghindari Digo.
"Sisi Tunggu" Panggil Digo memegang tangan Sisi.
"Digo berhenti ngejar aku" Ucap Sisi menghempaskan tangan Digo.
"Sisi" Ucap Digo.
"Digo,Dengar aku,Aku bukan kekasih kecil kamu,Ngerti" Ucap Sisi bohong.
"Nggak,Aku nggak akan pernah berhenti sampai kamu bilang iya,Karena aku tau kalau kamu itu" Ucap Digo terpotong.
"Nggak,Aku bukan kekasih kecil kamu Digo,Kamu dengar sendiri dari mulut aku,Jadi aku mau kamu pergi dari kehidupan aku sekarang" Ucap Sisi tegas.
Tanpa mereka sadari kalau ada Tasya memperhatikan Mereka dan mendengar pembincangan mereka.Sisi ingin pergi.Tapi Digo memegang Tangan Sisi.
"Lepas Digo" Ucap Sisi menghempaskan tangan Digo kasar.
"Aku tau,Kamu bohong,Kamu bohong kan" Ucap Digo.
"Nggak,Aku nggak pernah bohong,Nggak ngerti banget sich" Ucap Sisi.
Sisi berjalan pergi meninggalkan Digo.Digo memandang Sisi dari jauh.
"Sisi,Aku tau siapa kamu dan aku nggak pernah nyerah" Teriak Digo.
Sisi menoleh memandang Digo sekilas.Sisi pun tetap berjalan pergi meninggalkan Digo.
Malam harinya Tasya baru pulang dari kampus.Tasya berjalan menaikin Tangga.Kasih melihat Tasya.
"Sayang" Panggil Kasih.
Tasya memandang Kasih dengan raut wajah Sedih.Kasih terkejut melihat Tasya sedih. Tasya berjalan menuju kamarmya.Kasih menghampiri Tasya.Menyandarkan kepala Tasya di bahunya.
"Sayang,Kamu kok sedih kayak gitu,Kenapa Sich Nak" Tanya Kasih.
"Nggak apa apa kok Ma" Ucap Tasya berbohong.
"Oh iya,buat pernikahan kamu,Mama udah ketemu baju baju pengantin bagus sayang,Kamu bantu pilih dong,Kamu suka yang mana" Tanya Kasih menunjukkan gambar baju baju pengantin ke Tasya.
"Mungkin juga,Nggak akan ada pernikahan,Ma" Ucap Batin Tasya.
"Ma,Terserah mama aja ya,Tasya capek ma,Mau istirahat" Ucap Tasya.
Tasya masuk ke kamar meninggalkan Kasih yang bingung melihat sikap anaknya.
Keesokkan harinya Sisi berjalan menurunin tangga kampus.
"Aduh,Mana nich" Ucap Sisi mencari sesuatu.
Sisi berpapasan dengan Zidan.
"Sisi,Lo kenapa" Tanya Zidan.
"Ah,Ini.Gue lagi nyari artikel buat majalah pariwisata,Perasaan gue taroh di buku ini,Kok nggak ada,Aduh.Mereka lagi nyari artikel buat tempat wisata gitulah" Jawab Sisi.
"Oh itu,Aduh.Sory Si,Gue lupa kasi tau,Tadi anak mading menemukan artikel itu di koridor,Yang berhubung mereka nggak punya bahan bahan untuk mading,Ya udah ditempel aja di mading kampus" Ucap Zidan.
Sisi terkejut.Dia menoleh memandang Zidan.
"Apa,Di mading kampus" Tanya Sisi.
"Iya,Emang kenapa" Tanya Zidan.
Sisi berlari pergi meninggalkan Zidan.Sisi melihat Digo yang memandang artikelnya yang bergambar danau.Digo menyentuh artikel itu.
"Digo" Ucap Sisi.
Sisi berjalan menghampiri Digo.
"Sisi" Ucap Digo.
"Danau adalah tempat kita sering menghabiskan waktu,Sekarang kamu nggak bisa ngelak lagi Sisi,Tempat ini cuman kamu sama aku yang tau" Ucap Digo.
Sisi berjalan ingin meninggalkan Digo.
"Sisi" Panggil Digo.
Sisi berhenti melangkah.Sisi berdiri di samping Digo.Memandang gambar danau itu.Digo dan Sisi mengingat sesuatu.
Sisi kecil melihat Digo kecil yang tertidur.
"Digo" Ucap Sisi kecil.
Sisi kecil menghampiri Digo kecil.
"Digo,Digo.Jangan mati Digo,Digo jangan tinggalin Sisi.Digo" Ucap Sisi kecil menguncang tubuh Digo kecil.
Digo kecil tiba tiba terbangun Sisi terkejut.
"Hehehe ketipu" Ucap Digo kecil.
"Digooo" Teriak Sisi kecil kesal.
Sisi kecil duduk dikursi sambil membuang muka dan menangis
"Emang enak ketipu" Ucap Digo kecil tertawa.
Digo kecil menghampiri Sisi kecil yang lagi kesal.
"Sisi jangan nangis,Digo janji kok,Nggak akan bercanda lagi" Ucap Digo kecil mengeluarkan kerikilnya.
Sisi menoleh memandang Digo.Sisi mengaitkan kerikilnya dengan kerikil Digo.Mereka tersenyum.
Sisi menangis mengingat kenangan itu.Digo membungkuk di samping Sisi dan memegang Tangan Sisi.
"Sisi,Digo janji,Digo nggak akan pernah tinggalin Sisi sendirian" Ucap Digo.
Sisi menghempaskan tangan Digo.Digo berdiri dan memandang Sisi.
"Sisi,Waktu itu Digo pernah janji kan,Kalau Digo udah gede,Digo pasti nikahin Sisi" Ucap Digo.
"Ya tuhan,Digo masih mengingat janji 10 tahun yang lalu" Ucap Batin Sisi.
Digo berdiri dihadapan Sisi.Digo memegang pipi Sisi.Sisi memeluk Digo.Digo membalas pelukan Sisi.Tanpa mereka sadari Tasya melihat Digo dan Sisi pelukan.
"Digo" Panggil Tasya.
Digo dan Sisi terkejut dan melepaskan pelukan mereka.
"Tasya tasya" Ucap Sisi.
Sisi menghampiri Tasya.Tasya pergi meninggalkan Sisi.Sisi ingin mengejar Tasya.Tapi tiba tiba Zidan datang menahan Sisi.
"Tasya,Bahkan tau yang sebenarnya" Ucap Zidan.
"Nggak,Dia nggak boleh tau yang sebenarnya" Ucap Sisi.
Sisi mengejar Tasya.Tasya berjalan menuju mobilnya.Sisi masih mengejar Tasya.
"Tasya tasya,Tunggu" Panggil Sisi.
Sisi memegang bahu Tasya.
"Tasya,Lo harus dengar penjelasan gue" Ucap Sisi.
Tasya menoleh memandang Sisi penuh kebencian.
"Penjelasan Apa Sich,Penjelasan Lo pelukan sama calon suami gue,Iya" Tanya Tasya marah.
"Tasya,Lo salah paham" Ucap Sisi.
"Iya,Sisi.Gue salah milih lo jadi sahabat gue,Kehadiran lo cuman bencana buat gue dan keluarga gue,Si,Seharusnya kita nggak bersahabat" Ucap Tasya marah.
Tasya memasukin mobilnya.Sisi menghampiri Tasya.
"Tasya,Lo nggak boleh gitu Tasya,Kita udah lama bersahabat,Tasya.Gue udah anggap lo seperti keluarga gue" Ucap Sisi.
Tasya menjalankan mobilnya berlalu pergi meninggalkan Sisi.Sisi menangis.
"Maafin gue Tasya" Ucap Sisi.
Keesokkan harinya Sisi membawa koper.Sisi ingin pergi meninggalkan Tasya dan Digo.Sisi berpapasan Dengan Zidan yang menggunakan motornya.Zidan memberhentikan motornya di samping Sisi.Zidan turun dari motornya.
"Lo mau kemana,Gue anterin ya" Ucap Zidan.
"Nggak Zidan" Ucap Sisi.
"Kalung itu mau lo kasi ke siapa" Tanya Zidan.
"Gue mau kasi kalung ini ke Tasya" Ucap Sisi.
"Si,Jangan Si" Ucap Zidan.
"Gue akan tetap kasi ke Tasya" Ucap Sisi.
"Tapi Si" Ucap Zidan terpotong.
"Selamat tinggal" Ucap Sisi.
Sisi melihat ada taksi.Sisi memberhentikan taksi itu dan masuk ke dalam taksi.Taksi berjalan meninggalkan Zidan.BERSAMBUNG
Vote And Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Sahabatku <END>
RomanceSisi dan Tasya mereka dua wanita yang bersahabat sejak SD sampai Kuliah Dan Orang tua Tasya sudah mengganggap Sisi sebagai Anak Kandung.Saat Tasya memperkenalkan Pacarnya Digo ke Sisi.Sisi terkejut karena Pacar Tasya adalah Kekasih Kecilnya Sisi.Hub...