Part 7

1K 56 0
                                    

             Para dokter dan Suster membawa brangkar Sisi ke ruang operasi di samping Digo.Sisi menggenggam tangan Digo.
"Digo Digo,Kamu harus cepat sembuh Sayang,Kamu harus cepat sembuh Digo" Ucap Sisi menangis.
              Dokter melepaskan genggaman tangan Sisi ke Digo.Dokter menyuntikkan Obat tidur ke Sisi.Sisi tertidur.Operasi pun di mulai.
              Beberapa Saat kemudian.
Operasi pun selesai.Digo di bawa ke ruang rawatnya.
              Beberapa saat kemudian.
Digo mulai mengerakkan jarinya.Digo membuka matanya.Raini duduk di samping Digo.Raini tersenyum melihat Digo siuman.
"Digo,Digo" Panggil Raini.
              Tasya,Kasih dan Juna tersenyum senang melihat Digo siuman.
"Mama" Ucap Digo.
            Digo menolehkan kepalanya ke samping memandang Dokter.
"Dok,Saya mau tau orang yang mendonorkan ginjal ini buat saya" Tanya Digo.
"Iya,Dokter kami sekeluarga ingin mengucapkan terima kasih,Dokter" Ucap Raini.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih,Dok" Ucap Tasya.
"Maaf, Saya tidak bisa mengatakannya,Karena pendonornya sendiri tidak ingin disebut namanya" Ucap Dokter.
"Tapi,Dok.Kami ingin memberikan sesuatu kepada orang itu,Karena dia sudah menolong orang yang saya cintai,Dok.Saya akan merasa bersalah kalau nggak ketemu orang itu,Dok" Ucap Tasya.
             Digo bangkit dari tempat tidur rawat.Dibantu Raini dan Tasya.
"Benar,Dok.Kami ingin ketemu sama pendonor itu,Dok" Ucap Digo.
"Saya benar benar tidak bisa,Tapi seharusnya pendonor itu masih di bawah" Ucap Dokter.
           Mereka terkejut.Digo ingin turun dari Tempat Tidur rawat.Tapi di tahan Tasya.
"Digo,Biar aku saja yang cari,Kamu disini aja ya" Ucap Tasya.
              Tasya pergi meninggalkan ruang rawat Digo mencari pendonor Ginjal untuk Digo.Yaitu Sisi.Tasya menggunakan lift turun ke lantai bawah.Tasya mencari Sisi.Tasya menghampiri resepsionis.
"Suster,Pendonor pak Digo dimana ya" Tanya Tasya.
"Maaf Mbak,Saya nggak tau" Jawab Suster.
"Makasih" Ucap Tasya.
             Tasya mencari Sisi keluar dari rumah sakit.Sisi bersembunyi di balik tiang besar rumah sakit.Tasya mencari Pendonor Digo.Tapi tidak ada siapapun.Tasya memilih untuk masuk ke rumah sakit.
"Aduh,Aku harus pergi sekarang,Iya harus pergi sekarang" Ucap Sisi.
                     Sisi berjalan pergi meninggalkan rumah sakit.
             Beberapa hari kemudian.
Digo di perbolehkan pulang dari rumah Sakit.
            Keesokkan harinya Digo sudah ada di rumah.Tasya jenguk Digo.Tasya membuat makanan untuk Digo.Tasya membawa makanan itu menghampiri Digo.
"Sayang,Lihat Nich aku bikinkan bubur ayam buat kamu,Pasti Enak,Aku bikinin ini biar kamu cepat sembuh,Jadi kamu makan dulunya,Aku suapin" Ucap Tasya menaruh bubur itu di atas meja.
               Tasya ingin menyuapi Digo tapi Digo menghindar.
"Tasya,Kamu udah tau siapa yang donorin ginjal ini" Tanya Digo bangkit dari duduknya dan berjalan.
"Aduh,Aku belum tau Sayang,Tapi aku janji, Aku cari pendonor itu besok ya,Kamu tenang aja,Kamu gak usah khawatir masalah ini dech,Kamu pikirkan aja kesehatan kamu ya sayang ya" Ucap Tasya bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Digo.
"Makasih Ya,Tapi aku benar benar penasaran Tasya,Siapa sich yang donorin ginjal ini" Ucap Digo bingung.
              Keesokkan harinya Tasya sampai di kampus dia sedang mencari Sisi.
"Sisi Mana ya" Ucap Tasya mencari Sisi.
           Sisi berjalan di belakang Tasya.Sisi melihat Tasya.
"Tasya" Panggil Sisi.
           Tasya menoleh ke belakang melihat Sisi,Tasya berjalan menghampiri Sisi.
"Loh,Kok.lo sendirian Tasya.Digo masih sakit" Tanya Sisi.
"Ya dia udah mendingan kok,Paling dia senang di rumah.Beberapa hari ini sich masuk kampus" Jawab Tasya.
"Oh" Ucap Sisi.
"Sisi,Gue minta tolong nich,Kita sama sama cari Pendonor ginjal Digo itu ya,Mau kan" Tanya Tasya.
             Sisi terkejut.Sisi menoleh memandang Tasya.
"Aduh,Tasya,Tasya sayang,Gue pengen banget sich bantuin lo,Tapi ngimana ya gue nggak bisa,Lo cari orang lain aja ya,
"Gak Bisa" Tanya Tasya Kecewa.
"Oh iya ini,Gue mau balikin buku pinjaman gue,Makasih ya udah minjamin aku" Ucap Sisi mengambil buku dari tasnya dan mengembalikan Buku itu Ke Tasya.
             Tanpa Sisi sadari ada sebuah surat Jatuh dari Tasnya.
"Ya udah,Gue pergi dulu ke butik sekarang" Ucap Sisi.
"Oh gitu" Ucap Tasya.
"Dai dai" Ucap Sisi.
            Sisi berlalu pergi meninggal Tasya.
"Aneh banget,Sisi" Ucap Tasya bingung.
           Tasya tak sengaja menginjak sebuah surat,Tasya melihat ke bawah ada sebuah surat dan Tasya mengambil surat itu.Tasya membuka surat itu dan membaca surat itu.Tasya terkejut membaca surat itu.
"Jadi,Sisi yang donorin ginjalnya buat Digo" Ucap Tasya.
            Sisi sedang membereskan pakaian pakaian Di butik.Tasya tiba tiba datang ke butik dan berjalan menghampiri Sisi.
"Sisi" Panggil Tasya marah.
              Sisi terkejut.Dia menoleh memandang Tasya.Tasya berdiri di hadapan Sisi.
"Kenapa lo bohong sama gue,Hah,Gue ini sahabat lo,Untuk apa lo kasi ginjal lo untuk Digo" Tanya Tasya marah.
"Gue nggak ngelakuin itu,Tasya.Lo salah" Jawab Sisi bohong.
"Salah,Lo bilang,Ini apa,Ini apa Sisi" Ucap Tasya menunjukkan Surat itu di hadapan Sisi.
           Sisi terkejut melihat Suratnya ada di tangan Tasya.
"Ini buktinya,Lo kenapa sich,Lo cinta sama Digo" Ucap Tasya marah.
"Tasya,Enggak Tasya,Gue ngelakuin itu cuman karena kasihan" Ucap Sisi berbohong.
"Kasihan,Kasihan Lo bilang,Sisi,Lo itu nggak berhak untuk kasihan sama Digo,Gue ini pacarnya,Calon istrinya,Dan lo itu siapa" Ucap Tasya marah.
              Sisi terkejut mendengar perkataan Tasya.Sisi menangis.Tanpa mereka sadari Digo mendengar semua pembicaraan mereka.

BERSAMBUNG



                   Vote And Comment.

Kekasih Untuk Sahabatku <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang