Part 8

1K 63 0
                                    

               Sisi mengusap air matanya.Tasya di belakang Sisi.Sisi menghampiri Tasya.Berdiri di hadapan Tasya.
"Lo itu cuman temannya dan lo nggak berhak sama sekali" Ucap Tasya marah.
"Tasya,Lo salah,Gue ngelakuin itu bukan karena kasihan sama lo,Bukan sama Digo,Lo baik banget sama Gue Tasya,Tapi Gue,Gue nggak pernah ngasih apa apa sama lo,Lo tau,Gue nggak tega lihat lo sedih, Gue tau rasanya kehilangan orang orang yang kita sayangi dan Gue nggak pengen lo ngerasain itu Tasya,Saat pak Juna sakit,Gue nggak bisa ngasih apa apa dan sekarang Digo,Orang yang paling lo sayangin sakit dab bahkan kritis.Gue nggak mungkin diam aja Tasya,Sekarang gue ngasih kebahagiaan sama lo" Ucap Sisi menangis.
"Sisi,Maafin gue Si,Maafin gue,Makasih Ya Si,Lo udah nolongin Digo" Ucap Tasya memeluk Sisi.
"Sisi" Ucap Digo pelan.
              Beberapa saat kemudian
Zidan ke rumah Sisi dan Menarik tangan Sisi keluar dari kamar Sisi.
"Zidan,Kita mau kemana" Tanya Sisi.
"Lo jangan mengurung diri aja di kamar,Kita bicara" Ucap Zidan.
"Nggak Kayak gini Zidan,Kita bisa ngomong baik baik,Emang kita mau ngomong apa sich" Tanya Sisi.
            Zidan menarik tangan Sisi dan berjalan menurunin Tangga.
"Udah Saatnya,Lo ngomong sama Tasya yang sebenarnya" Ucap Zidan.
"Lo Harus dengar penjelasan gue" Ucap Sisi menghempaskan Tangan Zidan.
"Lo tau gue nggak bisa rebut Digo dari Tasya" Ucap Sisi.
"Sisi,Lo tuch nggak ngerebut,Lo cuman ngambil apa yang seharusnya jadi milik lo,Cuman itu kok" Ucap Zidan memegang kedua bahu Sisi.
"Tapi,Zidan.Lo nggak tau" Ucap Sisi menghempaskan Tangan Zidan dari bahunya.
              Sisi duduk di kursi.Zidan berjalan menghampiri Sisi.
"Apa,Apa yang gue nggak tau,Sisi.Gue cuman ingin lo bahagia sekali aja Si.Kalau saja gue bisa ngelakukan apa yang bisa membuat lo bahagia,Gue akan lakukan,Tapi apa gue nggak bisa,Karena cuman Digo yang bisa buat lo bahagia,Gue emang sakit hati,Gue sakit karena sayang sama lo,Tapi gue ikhlas asal lo bahagia,Sekarang lo katakan ke Digo,Apa yang sebenarnya,Katakan semuanya,Jangan ditutup tutupin" Ucap Zidan.
"Gue nggak bisa,Gue nggak mau nyakitin hati Tasya" Ucap Sisi menangis.
"Tasya,Tasya.Lo cuman peduli perasaan Tasya tanpa lo mikirin perasaan lo sendiri,Kalau seandainya Digo menikah dengan Tasya,Tapi Digo tidak mencintai Tasya.Itu akan lebih menyakitin hati Tasya,Sisi setiap orang punya cinta sejati masing masing,Tapi kita harus berjuang untuk mendapatkan itu,Lo,Lo harus berjuang untuk mendapatkan Digo,Karena dia kebahagiaan Lo Sisi,Cuman Digo" Ucap Zidan.
            Sisi menangis.Zidan memeluk Sisi.
            Keesokkan harinya Sisi berjalan Di lorong kampus.Sisi berpapasan dengan Digo.Sisi berbalik badan dan ingin berjalan pergi meninggalkan Digo.
"Sisi" Ucap Digo memegang tangan Sisi.
           Digo berdiri dihadapan Sisi.
"Digo,Aku tuch" Ucap Sisi terpotong.
"Iya,Aku tau,Aku juga pengen berterima kasih sama kamu,Kamu udah donorin ginjal kamu untuk aku,Iya kan.Dan sekarang kamu udah menjadi bagian hidup aku,Sebenarnya juga aku tau,Kamu udah menjadi bagian hidup aku udah lama,Iya kan" Ucap Digo.
            Sisi berjalan membelakangin Digo.Digo berjalan dan berhenti dihadapan Sisi.Digo memegang kedua bahu Sisi.
"Sisi,Kamu itu Kekasih kecil aku,Iya kan.Cuman kamu yang tau penyakit gagal ginjal aku dan sebelumnya juga kamu udah peringatin aku,Sisi tolong kasi aku kepastian Si,Kasi aku jawaban,Aku lihat sesuatu yang sama di mata kamu,10 tahun yang lalu,Seperti aku melihat gadis kecil namanya Sisi dan aku sangat mencintai dia Si" Ucap Digo membungkuk dihadapan Sisi dan memegang kedua tangan Sisi.
               Sisi memalingkan wajahnya.Sisi berusaha menahan air matanya yang akan keluar.Digo berdiri dan memegang kedua bahu Sisi.
"Sisi,Meskipun wajah kamu berbeda,Tapi aku tau,Kamu kekasih kecil aku kan,Cinta itu nggak bisa dilihat dari fisik,Tapi dirasakan dalam hati Si,Sekarang bilang sama aku,Kamu kekasih kecil aku kan,Iya kan" Ucap Digo memegang tangan Sisi.
"Lepas Digo" Ucap Sisi menghempaskan tangan Digo.
             Sisi berjalan membelakangin Digo.
"Aku nggak bisa nunggu lebih lama lagi,Supaya bisa sama Digo,Aku harius nunjukkin sekarang" Ucap Batin Sisi memegang kalung berliontin separuh hati.
            Tasya menghampiri Digo.Digo terkejut.Sisi membalikkan badannya Dia terkejut melihat Tasya.
"Kamu kok masuk kuliah sich,Kamu kan masih sakit" Tanya Tasya.
               Digo memandang Sisi.
"Tasya" Ucap Sisi.
"Sisi,Digo.Kalian kenapa" Tanya Tasya bingung.
"Nggak ada apa apa,Tadi Gue cuman mau ngecek kesehatan Digo aja,Ternyata Digo udah baikan,Ya udah kalau gitu,Gue pergi dulunya" Ucap Sisi berbohong.
                 Sisi berjalan pergi meninggalkan Digo dan Tasya.
"Sisi" Panggil Digo ingin mengejar Sisi tapi ditahan Tasya.
"Digo,Aku ada perlu sama kamu,Ayo" Ucap Tasya menarik Digo.
             Beberapa Saat Kemudian.
            Digo berjalan pergi meninggalkan Tasya.Tasya mengejar Digo.
"Digo,Tunggu" Teriak Tasya.
           Tasya memegang tangan Digo.Digo memberhentikan jalannya.Digo memandang Tasya.
"Digo,Jawab aku,Ada apa antara kamu dan Sisi" Tanya Tasya.
           Digo mencuekin Tasya.Digo ingin berlalu pergi tapi ditahan Tasya.
"Kamu lihat mata aku,Jawab yang sejujurnya" Ucap Tasya.
"Nggak ada lagi yang perlu dijelasin,Kan aku udah bilang sama kamu,Aku nggak punya hubungan yang spesial sama Sisi" Ucap Digo.
"Digo,Kamu tuch bohong,Sekarang kamu jawab aku,Jawab,Jawab yang Digo" Ucap Tasya.
              Digo mulai kesal melihat Sikap Tasya yang pencemburuan.Digo berjalan pergi meninggalkan Tasya.

BERSAMBUNG
 

                  Vote And Comment.

Kekasih Untuk Sahabatku <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang