Cinta Bodoh!

730 27 0
                                    

**Rindu Pov

Yap, gue udah otw menuju cafe kemarin pake Taxi, walaupun gue agak ragu make gaun Cinta yang warna nya pink ini.
Apa gak aneh?
Jujur gue bingung sama Cinta, maksudnya dia apa coba ngajak gue ketemuan tiba²?

Tapi- eh tunggu deh. Bukannya Cinta ada jadwal terbang ya?
Kok dia bisa ngajak gue ketemuan?
Cafe nya lumayan jauh lagi dari bandara tempat dia kerja.
Aneh!
satu kata yang terus terlintas di fikiran gue

Udahlah, gue mutusin agar gak terlalu mikirin, tapi setelah gue mencoba gak mikirin, gue malah kepikiran si Danis

Maksud otak gue apa sih sebenernya?

Kenapa tiba tiba jadi ke Danis?
Membosankan
Gak mungkin seorang Rindu suka sama orang yang belum jelas kayak dia.
Bahkan gue seumur hidup gak pernah ngerasain apa yang nama nya suka atau jadian

Sekian lama gue melamun,
"Sudah sampai mbak!" kata pak supir

"Oh iya ya, berapa pak?" gue nanyain ongkos pastinya

"Empat puluh tujuh ribu lima ratus!"

"Nih!" gue sodorin uang limpul
"Ini mbak kembaliannya!"
"Gak usah, buat bapak aja, buat isteri bapak ya!"

"Tapi saya belum punya isteri mbak!"
gue senyum sendiri  mendengarnya,jujur sekali

"Ya udah,buat bapak aja! Saya duluan!"
Gue turun dari mobil, dan yang gue liat di parkiran depan restoran itu bukannya mobil Cinta, malah mobil Danis!

Apa ini?
Awas aja kalau Cinta nipu gue.
Huhh,gue coba hilangkan pikiran negatif ,lalu masuk ke dalam restoran Jepang itu.

And than..
I'm it's true.
Yang duduk di situ bukan Cinta, tapi Danis!
Siap siap gue ambil handphone dari dalam tas,untuk marahin Cinta lewat voice-note 😤

And,..rupa nya barusan aja, tiga menit yang lalu Cinta ngechat gue. Dia minta maaf karena bohongin gue. Astaga
Apa apaan ini?

Gue mau pergi,tapi terlambat sudah! Si Danis udah terlanjur liat gue berada di situ

"Eh Cin, sini!" panggil nya
Haduh,gue cuma bisa gigit jari, gimana bisa gue bohongin cowok sepolos dan sebaik dia untuk yang kedua kali nya?

Namun, mau gak mau
Suka gak suka, gue menuhin panggilan dia yang masih menganggap bahwa gue adalah Cinta, bukan Rindu!

"Iy-iya!" suara gue gemetar

Semakin dekat gue dengan meja yang dia tempati
Dan akhirnya sampai.

"Ha-hai!" sapa gue gugup
"Hai, kamu mau makan? Kalau iya aku tungguin terus aku mau ngajakin kamu ke suatu tempat! Mau kan?"

Pertanyaan or pernyataan ya?

"Gak,gue-!" ups gue salah. Keceplosan!

"Maksudnya, aku gak mau makan kok, kalau mau pergi sekarang aja!" gue berusaha tenang

Tarik nafas, hembuskan 😧

"Oh yaudah, yuk!"
Danis mengeluarkan sejumlah uang dari dompet nya untuk membayar makanan yang dia pesan tadi. Tinggal bayar aja, karna bill nya udah ada

Gue mengangguk dan ngikutin dia yang sekarang lagi megang tangan gue

Di dalam Mobil...

"Cin, kamu cantik!" puji nya, gue senyum,gak bangga sama sekali. Karena kalian tau kan, yang dipuji itu Cinta bukan gue

Rasanya gue pengen teriak, Danis, ini Rindu bukan Cinta yang lo inginkan.

"Kita mau kemana?"
Astaga, sejak kapan kata aku kamu menjadi 'kita?

"Emmm, ada deh!" Danis ngedipin satu mata nya. Gue seakan tersihir sejenak

¶¶¶

Setelah sekian lama berdiam di mobil,
"Sampai!" seru Danis
"Udah?" Rindu menautkan alisnya
"Ya, tapi kamu tutup mata dulu ya!" pinya nya

"Yahh, buat apaan?" tanya Rindu ragu ragu

"Udahh, tutup aja,pliss!"

Rindu akhirnya menurut dan mengikhlaskan mata nya di tutup  oleh Danis dengan kain

&&&

"Ntarr,"
"Kita dimana sih Dan?"
"Kita diiii sini!" Danis membuka perlahan penutup mata Rindu itu

Seperkian detik, Rindu terkagum dengan apa yang dilihat nya.
Bahkan dia tidak tahu dimana lokasi seindah ini berada

"Baguskan?" gumam Danis
"Banget!" lirih Rindu

"Ini salah satu wisata yang akan diresmikan sama perusahaan dady aku, aku mau kamu yang pertama kali melihatnya!"

Air mata Rindu tak sadar telah terjatuh, tak sanggup ia menahan haru nya

Lo bodoh Cin, sia sia in orang kayak Danis ini. Dia suka sama lo, sayang sama lo, tapi lo malah milih si Gibran yang sama sekali gak nagnggep lo lagi mungkin, batin Rindu

"Eh,kamu kenapa nangis?"
"Ehmm,enggak kok, kelilipan gu- mm,aku kelilipan!" Rindu mengelak kata gue nya

"Bagus gak?"
"Bagus banget Dan!"
"He he he, sini deh, aku tunjukin kamu lokasi lokasi nya, tuh  kita ke sana yuk! Di sini ada taman bunga nya. Khusus bunga anggrek dan melati!" seru nya

"Bagus ya! Di situ apa?" tanya Rindu menunjuk sebuah ruangan dekat jari nya

"Liat aja,yuk!"
"Waw, ini kayak terowongan rahasian gitu ya, hahaha!"

"Iya sih, kalau buat yang mau berduaan bisa di sini!"
"Eh, ntar kalau ada yang mesum gimana?" sergah Rindu

"Ha ha ha, gak lah, sebelum masuk ke sini, harus ada tiket dan perjanjiannya dulu!"

"Rumit ya?"
"Enggak kok, tinggal masuk aja setelah ada tiket, dan ini di gratiskan buat yatim-piatu!"

"Serius?"
Danis mengangguk

"Aku boleh ngajak adek adek aku yang udah yatim piatu ke sini?"
"Emang kamu punya?"

"Punya, anak anak jalanan, banyak yang yatim piatu!"
Ya, sekaya apapun Rindu dan se-glamour apapun kehidupan dan barang barang yang dipakai nya, dia tetap perduli pada yang membutuhkan

"Boleh dong Cin!" Danis tersenyum
"Kesitu yuk, aku mau foto dong di bunga itu boleh gak?" tanya Rindu

"Oh ya, boleh kok, yaudah ayo ke sana!"
Mereka berjalan menghampiri bunga yang sedang berseri.

"Fotoin Dan! Nih hape nya!" Rindu memberikan handphone nya pada Danis
"Gak ada baterai nya nih Cin!"
"Masa sih? Yahh!" Rindu mengeluh

"Pake hape aku aja ya, nanti dikirim!" tawar Danis

"Boleh? Ya udah makasih ya!"

Tentang CINTA dan RINDU {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang