Be WEIS (Completed)

WEIS 18

Bel istirahat telah berbunyi, baru saja Calista ingin beranjak dari duduknya dan pergi ke kantin dia langsung didatangi Iqbal.

"Mau ke kantin? Bareng yuk."

"Pergi sendiri."

"Gue kan siswa baru disini, mana tahu letak kantin dimana."

Ingin saja Calista menendang cowok itu, dia sangat kesal apalagi Iqbal berada disampingnya. Bahkan Iqbal juga mengeluarkan godaannya kepada Calista. Calista sangat jengah, ketika sudah sampai di kantin Calista langsung meninggalkan Iqbal yang sedang mengantri makanan. Dia sangat malas berduaan dengan cowok itu.

"Calista," panggil seseorang yang membuat Calista menoleh, dia adalah Witan. Calista bersyukur Witan yang memanggilnya bukan Iqbal.

"Nggak ke kantin?" tanya Witan yang sudah berada di samping Calista.

"Males, ada orang stres yang ngikutin gue soalnya."

"Ikut gue yuk," ajak Witan dengan menarik tangan Calista.

"Kemana?"

"Perpus," Calista menurut saja Witan mengajaknya ke perpustakaan.

Setelah sampai Witan dan Calista segera duduk di kursi yang bersebelahan, "siapa orang yang ngikutin lo?"

"Anak baru."

Witan mengerti siapa anak baru itu, dia juga bingung kenapa Iqbal memilih pindah ke sekolahnya, "suka kali sama lo."

"Dia juga pernah nembak gue, tapi gue tolak."

"Kenapa lo tolak?"

"Karena gue nggak cinta sama dia, lagipula gue nggak kenal sama dia."

"Terus lo cintanya sama siapa? Sama gue?"

"Kok lo pede banget."

"Tinggal bilang lo cinta sama gue apa susahnya."

Belum sempat Calista menjawab mereka ditegur oleh penjaga perpustakaan. Karena keramaian yang mereka ciptakan, "gara-gara lo sih banyak omong."

"Biarin, sekali-kali bikin penjaga perpus marah."

Calista tersenyum mendengar jawaban dari Witan.

"Pulang sekolah ada acara nggak?" tanya Witan dengan suara yang sedikit pelan.

Calista menggeleng.

"Kalau gitu ntar ikut gue yuk."

"Gue bawa mobil."

"Kebetulan tadi gue nebeng Egy, jadi pakai mobil lo aja."

Calista mengangguk.

---------------

Jangan lupa voment😊😊😊