WEIS 24

1.1K 104 4
                                    

Hari ini adalah hari seleksi untuk masuk ke timnas. Calista berdoa semoga kelasihnya bisa lolos, dan juga seluruh pemain yang ikut seleksi bisa lolos semua.

Tidak ada chat dari Witan, tidak ada gangguan dari Iqbal, karena Iqbal juga mengikuti seleksi tersebut. Calista berpikir kalau kekasihnya itu lolos masuk timnas, mungkin dia akan jarang bertemu dengan kekasihnya karena sibuk latihan. Tapi itu impiannya bukan, Calista tidak mungkin egois.

Calista pergi ke perpus karena sangat malas, mungkin sekedar membaca buku atau tidur sebentar. Ketika dia ingin menggelamkan kepalanya di lipatan tangannya ada seseorang yang duduk di sampingnya dengan menyentil tangannya membuat Calista merintih kecil.

"Perpus bukan buat tidur."

Calista menatap orang itu ternyata adalah Ali, sepupunya yang suka jahil, "lo ngapain sih ada disini, mending lo ke ruang keramat lo sana. Ganggu orang tidur."

"Gue kesini itu mau minjem buku, eh liat lo lagi tidur."

Calista tak menanggapi ucapan Ali, dia kembali menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.

"Nanti gue ikut lo pulang."

"Ngapain lo ikut gue," Calista mengangkat kepalanya.

"Gue mau nginep di rumah lo."

"Lo ngapain mau nginep di rumah gue?"

Ali langsung pergi begitu saja, membuat Calista menggerutu kesal.

 Be WEIS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang