WEIS 11

1.7K 143 6
                                    

Iqbal sekarang berada di rumah Sagara. Sepulang latihan tadi dia tidak langsung pulang ke rumahnya tapi dia mampir ke rumah Sagara.

Sebenarnya Iqbal pergi ke rumah Sagara adalah ingin bertanya kepada Sagara. Kenapa dia tidak datang saat latihan?? Padahal dia sudah berjanji untuk datang.

"Gar lo tadi gak dateng??" Iqbal duduk disamping Sagara yang fokus nonton telivisi sambil menikmati cemilannya.

Sagara diam dia masih tetap fokus di acara televisi. Menurutnya acara televisi itu lebih bermutu dibanding dengan pertanyaan Iqbal.

"Gar jawab napa?" Iqbal merebut cemilan yang ada ditangan Sagara.

Sang pemilik melotot ke arah sang pencuri. Karena takut Iqbal mengembalikan cemilan itu ke tangan Sagara tak lupa dengan cengiran khasnya.

Sejujurnya Iqbal sangat takut jika Sagara marah. Menurutnya kemarahan Sagara sangat menyeramkan.

"Bal lo deket sama cewek itu??" Sagara mulai membuka suara. Ya karena acara itu telah berganti iklan.

"Cewek itu siapa??"

"Calista."

"Belum sih, tapi akan."

"Gue inginnya lo jauhin dia," Iqbal mengernyit kenapa Sagara menyuruhnya untuk menjauhi Calista. Apa salahnya?

"Lo cemburu??"

Lagi-lagi Iqbal salah kata. Bahkan kali ini dia hampir mendapatkan sebuah remote yang bisa saja menghancurkan jidatnya.

"Udahlah Bal, mending sekarang lo pulang,"

"Ngusir nih??"

"Iya gue ngusir,"

Sagara mendorong Iqbal keluar dari rumahnya.Iqbal hanya pasrah. Karena dia tidak ingin membuat sahabatnya itu berubah jadi macan.

----------

Iqbal : lagi apa? (15.17)

Calista : baca buku (19.23)

Dia menunggu balasan chat dari Iqbal. Sudah hampir 30 menit Iqbal tak membalas. Apakah Iqbal marah dengannya karena membalas pesannya yang lama??

Entah mengapa dia sangat mengharapkan balasan chat dari Iqbal, padahal kemarin dia malas buat membalas chat tersebut. Banyak pertanyaan yang muncul di kepala Calista.

Sepertinya Calista lelah menunggu. Dia mematikan data selulernya. Kemudian dia pergi kekamar mandi untuk mencuci muka. Setelah selesai dia duduk di depan meja belajanya. Dia mencari novel kesayangannya yang sudah dibaca beberapa kali. Tapi tak membuatnya bosan.

Disaat dia sedang mencari ada sesuatu yang jatuh di lantai. Calista mengambil itu. Ternyata itu adalah foto dia dengan Sagara saat masih pacaran.

Kenapa gue masih simpen foto ini sih??
Mending gue buang aja??
Jangan! Kalau dibuang gue gak punya kenangan apa-apa dengan Sagara.
Mending gue simpen lagi

Setelah selesai menyimpan foto itu. Dia juga telah menemukan novel kesayangannya. Langsung saja dia membaca novel itu lembar demi lembar. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 23.00. Calista yang sudah merasa ngantuk mengakhiri kegiatan membacanya.

Dia langsung berbaring di kasurnya. Tapi sebelum itu dia mengecek ponselnya dan mengaktifkan data seluler. Dan banyak notif yang ada di ponselnya. Salah satunya adalah grup kelas. Pasti yang dibahas masalab PR. Untung saja Calista telah menyelesaikan PR nya. Jadi dia tak perlu khawatir.

Ada satu chat yang membuatnya membelalakkan matanya tak percaya.

Ali : besok lo harus ikut gue ke SMA sebelah.

Lah Ali chat gue, ngajak gue ke SMA Pandu Jaya, emang apa hubungannya sama gue.

Calista : ngapain gue??

Ali : ini tugas

Calista : tugas osis kan?? Kenapa harus gue emang lo gak punya anggota??

Ali : jangan banyak nanya turutin aja

Bikin kesel banget sih ni anak. Kenapa gue coba? Gue kan gak ada hubungannya ama osis
Terus dia punya kontak gue darimana??

Calista : lo dapet kontak gue darimana?

(Baca)

Calista melihat deretan chatnya. Tak ada satupun dari Iqbal. Calista mulai menguap. Dia menaruh ponselnya di atas meja. Kemudian kembali berbaring dan memejamkan mata.

--------

Gimana part yang ini guys,

Jangan lupa voment

 Be WEIS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang