WEIS 26

547 39 0
                                    

Hari ini adalah hari yang di nanti oleh Calista, dimana kekasihnya itu akan menjemputnya ke sekolah. Jam menunjukkan pukul 06.27, Calista sudah berada di teras rumahnya untuk menanti kekasihnya. Bunyi klakson mobil terdengar di telinga Calista, itu mobil kekasihnya. Dengan segera, Calista berlari menuju gerbang rumahnya. Benar itu mobil Witan.

Ketika Calista membuka pintu mobil, Witan tersenyum lebar menyambut Calista.

"Kamu makin cantik," ucap Witan membuat Calista tersenyum malu.

Kemudian Witan melajukan mobilnya dengan senyuman yang masih mengembang dibibirnya.

"Calista."

Calista berdehem, kemudian menatap Witan.

"Minggu depan aku udah ijin nggak masuk sekolah selama dua minggu. Kita bakal jarang bertemu, mungkin ketemunya hanya hari minggu aja."

"Kenapa?"

"Aku sibuk latihan sayang, kamu tahu kan sekarang aku menjadi pemain tetap di timnas."

"Kalau itu buat cita-cita kamu, nggakpapa. Yang penting kamu terus kabari aku."

"Siap," Witan menggenggam tangan Calista.

Apakah dalam waktu dua minggu sikap Witan tetap sama dengan saat ini? Atau justru berubah? Entahlah tinggal lihat saja nanti bagaimana.

Setelah sampai di sekolah, Calista keluar dari mobil Witan.

"Calista, aku nggak mau backstreet lagi."

"Tapi..."

"Gara-gara backstreet aku harus rela cemburu saat kamu di dekati cowok lain."

Calista menghela napas, kemudian tangan Witan menggenggam tangan Calista, "percaya sama aku, akan baik-baik saja."

Witan mengantar Calista ke kelasnya, banyak pasang mata yang melihatnya tak percaya, "aku malu di tatap kayak gitu."

"Kenapa harus malu sih, kan ada aku."

Witan semakin mengeratkan genggamannya. Calista lebih memilih menunduk.

"Maaf nih ya, ini bukan tempat untuk nyebrang, jadi bisa kan kalau genggaman tangan kalian di lepas," ucap seseorang yang tiba-tiba datang langsung berusaha melepas genggaman itu.

Calista melotot setelah tahu siapa orang itu, "lo ngapain sih? Ganggu mulu."

"Lo mau cari masalah sama gue?" tanya Witan dengan nada tinggi karena dia sedikit emosi.

"Gue nggak cari masalah gue mau cari ilmu disini. Lagipula ini sekolah, bukan tempat pacaran."

Calista ingin saja mendorong Iqbal jauh-jauh. Kemudian Witan menarik Calista untuk pergi dari cowok itu.

"Belajar yang bener, nanti istirahat aku akan ke kelas kamu," ucap Witan, kemudian pergi kekelasnya.

Calista masuk ke dalam kelas, langsung disambut oleh teman-temannya dengan beribu pertanyaan.

"Sejak kapan lo pacaran sama Witan?" tanya Dierna yang berada di samping Calista.

"Udah satu bulan."

Ketiga temannya langsung terkejut.

"Dan selama satu bulan lo nggak pernah cerita ke kita. Lo temen kita bukan sih," balas Ranti dengan nada sedikit tinggi.

"Ya maaf, gue emang sengaja. Selama satu bulan gue backstreet. Gue juga belum sempet cerita ke kalian," jelas Calista yang sedikit takut sahabatnya marah.

"Meskipun ini sedikit sakit, tapi gue rela Witan lo ambil. Gue dukung lo Lis," ucap Emira yang memang menyukai Witan.

Witan : Hari ini aku pulang duluan, soalnya ada latihan mendadak. Maaf aku nggak bisa ngantar kamu pulang.

Calista menghela napas, dia harus pulang bersama siapa hari ini. Tapi kalau Witan ada latihan mendadak, kenapa Iqbal masih ada di sekolah.

"Iqbal," panggil Calista membuat Iqbal menoleh, "kok lo nggak pulang? Tadi kata Witan ada latihan."

"Tumben nih nanya ke gue, mulai suka?" Iqbal mencoba menggoda Calista.

"Gue serius Iqbal," geram Calista.

"Latihannya itu pulang sekolah, emang Witan ngapain pulang duluan?"

Calista menghendikkan bahunya. Kemudian dia berpikir, apa mungkin Witan tega membohonginya. Calista kamu harus berpikir positif. Mungkin Witan ada kegiatan lain.

---------------

Aku update nih, udah lama aku nggak pernah up.

Eh kok tiba-tiba Calista jadian sama Witan? Bingung pasti ya.

Buat kalian yang hanya bingung, aku saranin buat baca part awal atau mulai part 1 sampai part 25. Karena sudah aku revisi.

Bingung awalnya akan melanjutkan ceritanya, karena aku yang sudah tidak ada ide. Kemudian aku berniat merevisi semua part. Jadi pasti banyak perbedaan yang dulu dengan yang sekarang.

Selamat membaca.

Jangan lupa voment

 Be WEIS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang