MUSIK

36 2 0
                                    


Sesi break berakhir dan kau pamit berjalan kembali menuju stage. aku memperhatikan sosokmu yag berjalan menjauh dengan lebih leluasa dikarenakan kau sedang membelakangiku. Ada rindu yang tak akan pernah tuntas terasa membelenggu hatiku. Ingin rasanya kuberlari memelukmu. Tapi apa dayaku, kau bukan lagi milikku.

Alunan musik pun dimulai dan aku sangat menikmatinya.Tak putus-putusnya kumenatapmu bermain musik sambil menikmati ekspresimu yang sangat khas ketika bermain alat musik. Kau selalu mengerutkan dahimu dan menggoyangkan kepalamu sedikit saat sedang menikmati musik yang kau mainkan. Ah, betapa jelas ingatanku tentang segala sesuatu tentangmu. Seakan waktu 10 tahun itu terasa baru kemarin ketika kau memainkan gitar di depanku. Memainkan rangkaian nada yang tak kan pernah kulupa hingga kini.

***

"kakak bawa gitar? Ayo nyanyi, adek mau denger karena katanya kakak jago nih main musik" seruku saat melihatmu duduk di lorong sekolah sambil menenteng gitar kesayanganmu.

Selain berkecimpung di berbagai organisasi di sekolah, Kak Difi juga punya band..Perpaduan antara pintar, taat beragama, punya jiwa kepemimpinan dalam memimpin organisasi, serta anak band inilah yang membuatmu seakan punya paket lengkap untuk dikagumi banyak orang.Khususnya yang berjenis kelamin wanita.

"Nggak jago ah. Biasa aja dek."

"ayo main kak, please adek mau denger" aku berkata dengan wajah memelas. Aku tau kau takkan mampu menolakku yang sedang menatapmu seperti itu.

"oke, mau lagu apa?"

Berhasil!! YESS!

"cinta dalam hati" sahut kita bersamaan dan melemparkan senyum dalam tatapan mata kita.

Saat itu lagu Cinta Dalam Hati yang dinyanyikan oleh Ungu memang sedang hits. Dan kita secara tak sengaja, menyukai lagu yang sama. Atau memang karena lagu itu mewakili apa yang ada di hati kita. Seakan lagu itu memang diciptakan untuk menjadi soundtrack yang menyuarakan isi hati kita yang terdalam.

Lalu kau mainkan dan nyayikan lagu itu didepanku.Setiap nada yang kau hasilkan bukan hanya nikmat untuk didengar, tetapi juga terasa lembut di hati. Hari itu kubertanya dalam hati, apakah kau juga merasakan hal yang sama? Apakah ada rasa cinta yang telah tumbuh dihatimu? Layaknya kuntum-kuntum bunga yang saat ini siap mekar dihatiku.

***

Aku baru saja selesai makan malam bersama orangtuaku saat handphoneku berdering

Kak Difi calling...

Segera kutekan tombol hijau dan berkata "halo" sambil segera masuk dan mengunci kamarku.

"halo, Disya lagi apa?"

"biasa baru siap makan kak! Kakak uda makan?" Kegembiraan tergambar jelas dari suaraku saat menerima telepon darimu.

Percakapan itu pun berlanjut dengan membahas hal-hal lain yang bahkan mungkin sudah kita bicarakan sebelumnya.Tapi bagiku saat itu, senang saja mendengarmu membahas apapun.Entah sejak kapan dimulai, kita selalu menghabiskan malam dengan berbicara di telepon meskipun kadang aku hanya mendengarkan kau bermain gitar dan bernyanyi.Terutama lagu 'cinta dalam hati' yang menjadi favorit kita. Kita juga mulai berbagi perhatian kecil seperti layaknya orang yang sudah berpacaran. Sesuatu yang waktu itu tak berani kutanyakan padamu. Karena aku takut, aku akan kehilangan semuanya. Maka, aku memutuskan untuk menikmati saja segala bentuk perhatianmu.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10:00 dan rasa kantuk menyerangku.

"Kak, Disya ngantuk nih mau tidur"

"yaudah tidur, biar kakak nyanyiin sampai tidur."

Alunan suara gitarmu mengiringi perjalananku menuju alam mimpi. Saat aku sudah hampir terlelap kudengar kau berkata, "udah tidur kan? Kakak tutup teleponnya ya dek.Mimpi indah ya dek.Assalammualaikum", sapaan yang tak bisa kujawab karena aku sudah sangat terbuai menuju alam mimpi dan berharap bertemu denganmu disana.

***

Hpku bergetar keesokan paginya.

1 new message received.

From : kak difi

Dek, Assalammualaikum

Bangun dek.Jangan lupa shalat shubuh.

Seketika rasa kantukku pun hilang. Dengan semangat empat lima, kuambil handuk dan masuk kamar mandi setelah sebelumnya kubalas pesanmu:

Waalaikumsalam kak.

Iya ni udah bangun. Sampai ketemu di sekolah kak.

Adek butuh baterainya hahahahaa

***

Waktu masih menunjukkan pukul 06:20 tapi aku sudah selesai sarapan dan bersiap menuju sekolah.

"Disya, akhir-akhir ini kok cepat kali perginya.Nanti aja berangkatnya! ini masih gelap. Biasanya juga jam 7 baru berangkat" kata umi ketika melihatku sudah memakai sepatu.

"gak papa mi. biar cepat sampai. Dadah umi. Assalammualaikum"

Belakangan memang aku jadi lebih pagi datang ke sekolah.Lebih semangat melakukan apapun yang ada hubungannya dengan sekolah. Karena di sekolah aku akan bertemu denganmu. Melihat senyummu yang selalu berhasil menaikkan ritme jantungku.Karena disekolahlah kita mengukir indahnya kenangan yang tak semua orang cukup beruntung untuk memilikinya.

Saat melihatmu sudah hadir di sekolah, aku menemuimu seperti biasa untuk menukar baterai dan saling melempar senyum.Beberapa teman-teman mu sudah mulai meledek setiap melihat kita bersama.Yang kau hanya jawab dengan senyuman tanpa berkata apapun dan aku buru-buru pamit karena beberapa diantara mereka bukan hanya meledek tapi mulai memandang sinis padaku.

Gosip memang sudah mulai menyebar tentang kedekatan kita.Bahkan tanpa kutahu, kau sudah ditegur oleh organisasi keagamaan yang kita ikuti.Tapi tak sekalipun kau katakan itu padaku.Semua kau hadapi sendiri tanpa membaginya padaku. Kau memang sosok malaikat pelindungku.

My D!Where stories live. Discover now