"yahh..balik lagi deh tuh bubur jadi beras" Hana terkesiap sejenak saat Sehun menegurnya, jelas saja sejak tadi Sehun perhatikan dia hanya melamun dan tidak menyentuh makanannya sama sekali.
"Kalo lo gasuka sama bubur, minta kek yang lain gitu, kan sayang duit gue udah di beliin tapi ga di makan" ucap Sehun dengan raut wajah memelas.
"Apasih Hun! Lagian tadi kan gue udah bilang ga laper, tapi lo maksa nyuruh gue makan, jadi kalo gue gak makan ya jangan salahin gue dong" omel Hana panjang lebar, jangan lupakan wajah cemberutnya yang menggemaskan.
"Oke...oke boss, gausah ngamuk gitu dong, lo lagi dapet ya? Sensi banget sih" goda Sehun yang akhirnya mendapat tatapan sengit dari Hana.
"Gausah nanya-nanya mulu lo! Kepo!" Jawab Hana ketus.Sehun bersumpah, ingin sekali rasanya mencubit kedua pipi gempal milik Hana sekarang, saat sedang marah seperti ini Hana memang sangat menggemaskan.
Sebenarnya tak banyak yang berubah dari mereka semenjak 2 tahun yang lalu. Mereka masih bersahabat, mereka juga memilih mengenyam pendidikan di kampus yang sama, hanya berbeda jurusan, Sehun memilih jurusan Hukum, sedangkan Hana memilih jurusan Psikologi. Fakultas mereka bersebelahan, jadi tidak butuh waktu banyak jika ingin saling mengunjungi.
Yang berbeda disini mungkin hanya Hana. Tidak hanya sedikit, tapi sebagian dalam diri Hana seperti hilang setelah kejadian 2 tahun yang lalu.
Entah Hana menyadarinya atau tidak, tapi banyak dari teman-teman Hana yang sudah menanyakannya pada Sehun. Perihal sifat Hana yang tidak seceria dulu. Sikap nya juga jadi sedikit kasar ketika dirinya benar-benar tidak ingin di ganggu dan hanya ingin menyendiri.
Sikap Hana yang seperti ini bukan tanpa alasan. Ini semua akibat dari sifat pengecut seseorang. Seseorang yang sudah di percaya oleh Hana namun berkhianat. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol, semua memang berawal dari lelaki itu.
Beberapa Minggu setelah kepergiannya ke Korea, dia masih rajin memberi kabar pada Sehun yang otomatis juga akan sampai di telinga Hana. Namun pada bulan berikutnya, entah seperti tertelan bumi Chanyeol menghilang tanpa kabar sedikitpun, semua sambungan komunikasi dengan lelaki bertelinga lebar itu tidak ada satupun yang mendapat balasan.
Sampai detik ini pun, yang mana mulai memasuki tahun ketiga, Chanyeol sama sekali tidak terdengar kabarnya, masih hidup atau tidak pun sama sekali tidak ada yg mengetahuinya.
Hana juga seperti enggan untuk membahas hal yang berkaitan dengan Chanyeol. Setiap ada yg menanyakan kabar Chanyeol padanya, dia akan mengatakan 'aku tidak tau, dan tidak ingin tau apapun tentangnya'.
•••••
Kring~ Kring~
Dering alarm di atas nakas mulai mengusik kedamaian Chanyeol dari alam mimpinya. Dia mendengus sambil mematikan alarm, dan membuang nafas nya kasar, lalu mulai beranjak dari tempat tidur dan melangkah gontai ke arah kamar mandi. Ini sangat bukan Chanyeol, he is too lazy to take a shower di waktu sepagi ini, tapi ini harus dia lakukan jika tidak ingin di semprot dengan nasihat super panjang dari manajer nya atau pun Suho, dia sedang tidak ingin sarapan nasihat kali ini, roti dan segelas susu lebih baik sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionDalam hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan, tidak pernah sepenuh nya murni hanya menginginkan hubungan itu berakhir sebatas pertemanan. Pasti salah satu di antara mereka ada yg menyimpan perasaan lebih dari sekedar perasaan sayang p...