Sehun mulai dilanda bosan setelah setengah jam lebih menunggu Hana bersiap sebelum mereka berdua berangkat ke bandara.
Apa semua perempuan kayak gini? Toh di pesawat cuma bakal tidur, terus belekan buat apa sih dandan lama-lama? Batin Sehun kesal karena gadis itu belum kelihatan juga batang hidungnya, padahal pesawat mereka berangkat 2 jam lagi.
"Gue lama ya ?"
Pake nanya lagi nih orang. Batin Sehun.
"Engga kok, belom sampe satu tahun, gak ada apa-apanya ini mah" bohong Sehun sambil tersenyum paksa.
"Sorry ya, gue tadi cari earphone gue, eh taunya ada di tas hehe" balas Hana dengan cengiran tanpa dosanya.
"Yaudah buru gak ada waktu juga gue buat ngomel, kita udah telat nih" tandas Sehun cepat karena telah dikejar oleh waktu.
"Gak ada yang ketinggalan kan? Pasport? Gue gak mau ikut campur ya kalo lo di tangkep disana karena disangka imigran gelap" kata Sehun menakuti, itu Sehun lakukan karena Hana terkenal sangat ceroboh. Dia hanya mengantisipasi sebelum benar-benar terjadi.
"Pasport ada kok, hmmm... gak ada lagi deh kaya nya yang ketinggalan, udah semua" jawab Hana yakin.
"Yaudah yuk, kalo kita ketinggalan pesawat pokoknya gara-gara lo" omel Sehun, yang di balas dengan cebikan bibir dari Hana.
••••
Waktu masih menunjukan pukul setengah delapan pagi saat Sehun dan Hana tiba di Bandara Incheon Korea Selatan, suhu dingin yang menusuk langsung menyapa kulit mereka.
Entah karena apa, Hana dan Sehun di buat heran karena pintu terminal kedatangan terlihat sangat ramai. Banyak sekali orang yang berkerumun sambil membawa kamera super besar, dan ada juga yg memegang ponsel mereka masing-masing.
"Ada apaan sih?" Tanya Hana heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fiksi PenggemarDalam hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan, tidak pernah sepenuh nya murni hanya menginginkan hubungan itu berakhir sebatas pertemanan. Pasti salah satu di antara mereka ada yg menyimpan perasaan lebih dari sekedar perasaan sayang p...