8. Memori yang hilang

98 16 4
                                    

Sehun membuka matanya perlahan, sinar matahari yang menyeruak masuk melalui celah tirai kamar membuat tidur nya sedikit terganggu, padahal dirinya baru memejamkan mata selama 4 jam. Sehun berencana ingin melanjutkan tidur nya setelah merapatkan tirai tersebut, namun langkah nya ke kasur terhenti ketika mendengar keributan dari luar kamarnya. Akhirnya ia pun memutuskan keluar kamar, untuk mengecek apa yang terjadi disana.

Pemandangan pertama yang Sehun lihat saat melangkah keluar kamarnya adalah tubuh Hana yang sedang memunggungi nya, gadis itu sedang bergelut di dapur, ternyata suara ribut itu berasal dari pergerakan gadis itu, entah ia sedang membuat apa, yang pasti Sehun mencium wangi enak dari arah dapur.

Sehun pun menghampiri Hana, lalu dari belakang mengacak puncak kepalanya gemas.

"Morning..." sapa Sehun masih dengan suara Husky nya, khas orang bangun tidur.
"Oh..hai udah bangun, tunggu bentar ya belum jadi sarapannya" balas Hana sambil melirik kearah Sehun sekilas lalu kembali fokus pada masakannya.

"Mandi dulu gih, bau iler!" usir Hana, sambil mendorong tubuh Sehun menjauh dengan satu tangannya yang bebas.
"Oke, honey!" balas Sehun lalu mencolek dagu gadis itu sebelum berlalu ke dalam kamar, samar-samar dia mendengar Hana menggerutu.
"Heh!!! Apasih honey honey geli tau!!" Hana ingin melempar Sehun dengan sendok, namun terlambat pria itu sudah berlalu memasuki kamarnya.

•••

Setelah selesai dengan urusannya di kamar mandi, Sehun lekas berganti pakaian lalu keluar kamar dan mendapati Hana telah menunggunya di meja makan dengan tatapan nya yang menyelidik.

"Ngapain aja lo di kamar mandi ?" tanya Hana curiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain aja lo di kamar mandi ?" tanya Hana curiga.
"Ya mandi lah, emang ngapain lagi?" Balas Sehun seadanya, lalu mulai mengambil tempat di hadapan Hana.
"Mandi lo lama banget kaya anak perawan! Awww!! Sehun!" Hana memekik menahan sakit ketika tiba-tiba Sehun mencubit hidungnya dengan kencang.

"Lo tuh ya, masih pagi tapi udah nyerocos aja kaya bebek!" ledek Sehun.
"Biarin, hobby gue emang! Kenapa? Gasuka?!" Sungut Hana tidak terima.
"Suka kok, anything for you honey" balas Sehun dengan senyum genitnya.
"Apasih Hun ih geli deh"
"Oke, I miss you too" balas Sehun lagi. Sengaja membuat Hana semakin kesal.
"Sehun!"
"Love you more..." senyum Sehun makin mengembang, sesekali dia terkikik geli karena respon Hana yang menurutnya lucu.

"Stop it!" gadis itu semakin kesal, dan berakhir mencubit paha Sehun dengan sangat kencang, hingga membuat Sehun meringis kesakitan.
"Oke oke ampun, biru deh paha gue nih" ucap Sehun sambil tangannya mengelus bagian bekas cubitan itu. Masih sakit.
"Biar rasa!" Tandas Hana masih dengan wajah kesalnya.

Setelah melewati sedikit peperangan kecil, mereka kembali fokus menyantap sarapan mereka. Hening beberapa saat, sampai Hana kembali membuka percakapan.

"Sehun..." panggil Hana pelan,
"Hmm" hanya gumaman yang keluar dari bibir Sehun, pria itu masih sibuk menikmati makanannya.
"Kalau gue nanya lo mau jawab gak?" tanya Hana hati-hati.
"Of course honey" jawab Sehun santai.
"Sehun serius ih!" sungut Hana, gadis itu hampir mencubit paha Sehun lagi jika pria itu tidak menahan tangannya.
"iya..iya mau nanya apa sih?" Kedua sudut bibir Sehun terangkat, menjahili Hana sangat menyenangkan untuk nya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang