You're Mine (PRIVATE)

185 11 2
                                    

BRUKKK

Tubuh Hana terhempas kasar keatas meja makan, di ikuti tubuh Sehun yang menghimpit nya dengan serakah. Sehun masih menyusuri ceruk leher nya dengan agresif dan tanpa jeda sedetik pun. Hana yang bergerak dengan gelisah di bawah kungkungan Sehun, memohon untuk di lepaskan dengan lirihan yang menyedihkan, namun Sehun sama sekali tidak mengindahkan keinginan kekasih nya itu.

Setelah cukup lama bermain dengan cerukan leher Hana, Sehun menegakkan tubuhnya, tapi bukan untuk membebaskan Hana, dia hanya ingin meloloskan kemeja yang ia pakai dari tubuhnya dan membuang nya entah kemana, setelah nya ia kembali menghimpit tubuh Hana lagi.

Kali ini Sehun beralih pada bibir pink milik Hana, mencoba untuk mengajak sang kekasih untuk berperang lidah. Namun ternyata tak semudah yang Sehun pikirkan, Hana tidak ingin membuka mulutnya, di tambah tangan nya yang terus meronta, akhirnya Sehun terpikirkan untuk menggunakan cara liciknya agar Hana mau tidak mau akan membuka mulutnya untuk Sehun.

Cara licik yang melintas di otak kotor Sehun di dukung dengan keadaan Hana yang hanya menggunakan piyama tidur berbentuk dress pendek selutut. Karna tubuh Hana yang terbaring tak berdaya di atas meja, piyama tidur itu pun tersingkap ke atas, dan dengan tidak tahu dirinya Sehun memasukan sebelah tangannya menyusuri paha Hana dan semakin naik menuju daerah sensitif nya.

"Aakkkhh!" Hana memekik keras ketika merasakan ada sesuatu yang bermain di daerah kewanitaannya. Hal itu pun tidak di sia-sia kan oleh Sehun, bibir Hana yang terbuka langsung ia bekap dengan bibirnya, lalu memasukan lidah nya , dan membelit lidah yang satunya.

Hana yang hanya manusia biasa merasakan dua daerah sensitif nya di permainkan tidak bisa untuk menahan lenguhan yang berusaha untuk dia pendam.

"Engghh... Sst--top Hun uda-aahh"
Lenguh Hana ketika jari-jari Sehun semakin bermain kasar di dalam kewanitaannya. Namun bukan nya menghentikan permainannya, Sehun kembali membungkam bibir Hana agar gadis itu tidak lagi meminta nya untuk berhenti. Karena Sehun merasa dia tidak mampu lagi untuk berhenti, dia harus menyelesaikannya hingga tuntas.

"Eeengghhhhh..." lenguhan panjang keluar dari bibir Hana seiring dengan pelepasan nya karena permainan jari-jari Sehun di dalam kewanitaannya.

Hana tergeletak lemas, dia tidak mampu untuk sekedar menegakan tubuhnya, hal itu di manfaatkan Sehun untuk meloloskan piyama yang di pakai Hana dari tubuh gadis itu. Saat piyama itu baru ditarik sebatas bahu, Hana menahannya dengan tangannya yang lemah, bagaimanapun gadis itu masih ingin untuk mempertahankan kesuciannnya.

Namun kekuatannya tentu kalah dengan Sehun yang sudah di penuhi dengan nafsu, piyama itu pun di tarik Sehun dengan kasar. Akhirnya kini tubuh Hana hanya menyisakan panties yang sudah sangat basah karena pelepasan nya tadi, dan juga bra hitam polos.

Sehun tidak ingin masuk ke tahap inti dengan bermain di atas meja, akhirnya dia mengangkat tubuh Hana yang sudah sangat lemah ke arah sofa ruang tamu. Di rebahkan nya Hana dengan lembut di sana, setelahnya dia membuka gesper dan juga celana jeans yang dia pakai lalu melempar nya ke sembarang arah.

Sehun merasakan sesak pada inti tubuhnya, dan menggeram kasar saat celana nya sudah sepenuhnya terlepas, kini tubuh Sehun sudah polos tanpa sehelai benangpun.

Fokus Sehun kembali pada sang gadis yang kini tengah menatapnya dengan raut ketakutan. Lalu dia mendekatkan wajah nya ke arah gadis itu, sambil berbisik halus dengan tangan yang menyingkap rambut-rambut halus yang menutupi wajah gadis nya itu.

"Ssttt....jangan takut"

Setelah berbisik seperti itu, bibirnya kembali turun ke daerah leher Hana, menciumi nya dengan sayang, tapi lama-kelamaan semakin seduktif, bibirnya mulai menyesap bahkan menggigit nya hingga menyisakan bekas ruam yang amat kentara.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang