3 bulan kemudian...
"Berikan aku obat lagi"
Pria berkaca mata itu menghela nafasnya berat, lalu menyandarkan punggung pada kursi yang di dudukinya. Iris matanya menatap pasrah pada pria di hadapannya.
"Apa kau tidak ingin mencoba cara lain, obat-obatan yang aku berikan padamu sebenarnya hanya untuk meredakan rasa sakitnya, tidak untuk menyembuhkan penyakit mu"
"Berikan saja aku obat itu lagi"
"Chanyeol..."
"Prof berikan saja aku obat-obat yang biasanya"
"Lakukan lah cangkok hati, aku akan berusaha mencarikan yang terbaik untuk mu, jangan hanya bergantung pada obat-obat itu..." pinta Profesor Lee, entah untuk yang keberapa kalinya.
"Aku tidak akan mengorbankan orang lain untuk kehidupan ku sendiri, jadi tolong berikan saja apa yang pasien mu ini inginkan sekarang Profesor Lee"
"Baiklah, kau sangat keras kepala memang, ah...iya aku akan keluar negeri untuk waktu yang belum bisa aku tentukan, karena itulah, untuk sementara akan ada yang menggantikan ku untuk menjadi dokter pribadimu, dia dokter yang luar biasa, namanya Lee Eun Bi"
"Apa dia bisa dipercaya memegang hal pribadiku?"
"Tentu, itu sudah jadi tugas seorang dokter merahasiakan penyakit atau hal apapun yang menyangkut pasiennya, kau tidak perlu khawatir"
"Kau yang bertanggung jawab penuh jika terjadi hal yang tidak di inginkan Profesor Lee?"
"Aku akan bertanggung jawab penuh" ucap Profesor Lee sambil tersenyum.
"Aku harap dia tidak secerewet dirimu" ucap Chanyeol sinis, namun di balas tawa oleh Profesor Lee.
Aku harap Lee Eun Bi bisa membantuku untuk membuat mu sembuh Chanyeol.
Ucap Profesor Lee di balik tawanya.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionDalam hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan, tidak pernah sepenuh nya murni hanya menginginkan hubungan itu berakhir sebatas pertemanan. Pasti salah satu di antara mereka ada yg menyimpan perasaan lebih dari sekedar perasaan sayang p...