Objective 1 : Dunia Baru

1.7K 124 134
                                    

"Aw! Sakit sekali!"

Kupegangi kepalaku yang terasa pusing. Saat pikiranku sudah kembali, aku memandangi sekeliling tempatku berada. Pohon-pohon besar di sana-sini, burung-burung yang bertengger di dahannya, sinar matahari yang masuk melalui celah dedaunan pohon. Sekilas aku menyimpulkan kalau ini adalah hutan lebat.

"Ini di bumi bagian mana?"

Aku mencoba berdiri agar aku bisa segera keluar dari hutan belantara ini walaupun rasa pusing di kepalaku berdenyut semakin cepat.

"Hanya ada Dual Blade, ya?"

Kurasakan di punggungku ada benda menempel yang tak lain adalah dua bilah wakizashi, yaitu pedang yang menyerupai katana, tapi lebih pendek. Panjangnya sekitar 30 sampai 60 cm.

"Kalau tidak salah ... saat aku dalam perjalanan pulang dari misi khusus, tiba-tiba saja helikopter meledak terkena misil. Lalu apa yang terjadi setelah itu? Apa aku sudah ... tentu saja aku masih hidup!"

Aku mengoceh sendiri sambil mengingat-ingat hal terakhir sebelum aku pingsan.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 08.10 malam, kami tengah dalam perjalanan pulang dari misi untuk melakukan penyelamatan Prof.Steven, seorang ahli fisika sekaligus orang yang membuat sebuah misil bertenaga nuklir dari tangan militer Rusia.

"Utamakan keselamatan profesor! Jika dia mati, seluruh Amerika dan Jepang akan ikut hancur!"perintah kapten pemimpin misi kepada pilot helicopter

"Yes, sir!" jawab kedua pilot kompak.

"Kapten!" Beliau langsung menoleh ke arahku saat kupanggil. "Dua pesawat jet milik Rusia mengejar kita."

"Aku tahu! Bagaimana dengan markas pusat? Apa ada jawaban dari mereka?" Kapten terlihat khawatir.

"Sudah tersambung dengan markas pusat, Pak!" seru salah satu pilot.

"Berikan radionya padaku!" Kapten langsung memasang alat komunikasi itu di telinga begitu dia menerimanya. "Shadow Team kepada Markas Pusat! Saat ini kami tengah dalam perjalanan pulang dari misi. Dua pesawat jet Rusia sedang mengejar. Harap mengirim bantuan segera, kau dengar? Ganti!"

"Markas Pusat kepada Shadow Team,dengan siapa ini? Ganti!" Terdengar suara orang dari ujung sana.

"Di sini Mayor Flyn Hazard! Saat ini kami dalam situasi gawat! Unit kami tinggal tersisa dua orang, aku dan special agent, Kirito Hoshimura. Harap markas mengirim bantuan segera. Ganti!" Wajah Kapten terlihat lebih tegang dari sebelumnya.

"Markas Pusat kepada Shadow Team, harap bertahan dari rute penyelamatan! Bantuan akan menunggu di perbatasan."

"TIDAK AKAN SEMPAT SIALAN!" Beliau yang berpangkat mayor membanting alat komunikasi dengan geram, lalu memutusnya.

Radar helikopter mendeteksi adanya misil yang mendekat. Otomatis, alarm radar pun berbunyi.

"Misil terdeteksi sedang mendekat dalam kecepatan tinggi!" seru salah seorang pilot.

"Hindari! Secepat mungkin kita harus sampai di perbatasan! Keluargaku sedang menungguku di rumah."

"Satu pesawat datang dari depan!" teriak pilot yang satunya.

Pesawat Jet itu menembakkan berondongan peluru tepat ke arah helikopter. Walaupun kami bisa menghindarinya, salah seorang pilot terkena tembakan dan tewas seketika.

"Biar kugantikan posisinya!" kataku sambil melepas perlengkapanku. Sekarang, aku hanya memakai jaket dilengkapi dengan tudung yang berwarna hitam seluruhnya dan Dual Blade yang menempel di punggungku. "Sistem kendali sudah rusak, sistem navigasi juga rusak berat!"

Kuro no Hikari [Lost to Other World] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang