Objective 8 : Ilusi

547 40 38
                                    

Hidup. Apa makna di balik kata tersebut? Banyak sekali jika dijawab oleh berbagai macam kepala manusia. Meskipun aku tidak tahu makna yang sebenarnya, tapi setidaknya aku saat ini juga hidup ... untuk merenggut kehidupan makhluk lain. Yang bisa kuberikan hanyalah kematian, tak lebih.

Saat ini aku melihat matahari yang pelan-pelan naik dari garis horizon. Meski cahayanya sangat terang dan hangat, tetap saja dia akan terbenam. Lalu apa bedanya dengan gelap? Tak ada. Keduanya sama-sama membutakan mata. Hanya saja kau lebih suka dibutakan oleh cahaya menyilaukan atau dibutakan oleh kegelapan tanpa cahaya. Sama saja.

"Ayo berangkat, partner! "

Begitulah yang kulihat dari dunia fana ini. Tak ada yang benar-benar merugikan ataupun menguntungkan. 50 : 50. Kulangkahkan kakiku membelakangi matahari dan menghampiri rekan-rekan petualangku, meninggalkan kilauan cahaya dan berbalik ke jalan yang gelap.

Tak pernah kupedulikan semua hal yang ada di dunia fana ini. Tak ada satupun, karena tak ada yang bisa dipercaya selain diri kita sendiri. Sejatinya, manusia tidak akan pernah percaya kepada yang namanya Kejujuran, tapi lebih percaya kepada Bukti.

Tapi setidaknya....

"CEPATLAH, BODOH!!"

Aku punya teman-teman yang mungkin bisa kupercaya saat ini.

***

"Tapi sebelumnya kotak-kotak ini mau diapakan?" tanya Phiena sambil berkacak pinggang seperti sedang memarahiku.

"Ambil saja yang sekiranya diperlukan, lalu kubur di manapun kalian suka. Tak mungkin juga kita membawa benda-benda besar dan berat ini ke mana-mana."

Sebelum berangkat ke lokasi tujuan, ada baiknya juga kalau memikirkan nasib kotak kargo ini. Takutnya nanti ada yang menyalahgunakannya, tapi siapa juga yang bisa menggunakan ini? Maksudku adalah jangan sampai manusia yang dari bumi dan terseret ke Elysium bisa menemukannya. Siapapun itu.

"Aku bisa begini."

Cecilia membuka sebuah portal dimensi biru cerah dan keempat kotak itu terseret masuk. Wow! Aku akhirnya mendapatkan inventory storage yang memang sangat kubutuhkan.

"Sekarang kotak itu sudah aman. Dimensi yang Cecilia buka juga bisa diakses olehku. Hanya kami berdua saja yang bisa, jadi tak perlu khawatir sekiranya kita kehabisan amunisi di perjalanan atau ada orang lain yang mencuri."

Mungkin Aresya ada benarnya. Baguslah, ada storage keeper di dunia fantasi ini.

"AWAS!!"

"Uwahhh... !"

Aku terhempas terguling-guling oleh tendangan Phiena yang menurutku sengaja ia lakukan. Setelah mengusap-usap pipiku yang sedikit membiru ini, lantas kuluapkan emosiku sejadi-jadinya.

"APA MAKSUDMU MELAKUKAN ITU, DASAR PERI TENGIK!!"

"Tadi hampir saja ada nyamuk yang menyedot darahmu." Phiena menyeringai penuh kesenangan.

"KEMARI KAU!!"

"Tangkap kalau kau bisa!"

Kejar-kejaran terjadi. Untuk menangkap benda terbang sekecil itu memang terbilang cukup sulit. Agility (Kelincahan) yang Phiena punya ternyata sangat tinggi. Aku dibuat kesal karena selalu saja meleset dari genggaman tanganku. Sangat licin seperti belut.

Sementara itu mereka bertiga sedang sibuk berdiskusi tentang rute perjalanannya. Saat ini mereka sedang bertujuan untuk singgah ke desa yang paling dekat guna istirahat. Setelah itu barulah kami melanjutkan perjalanan ke akademi.

Kuro no Hikari [Lost to Other World] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang