Maaf telat update. Chapter depan mungkin juga akan up hari Kamis.
To the point aja lah ya.
Objective Started!
--------------------------------------------------------
H-2
Angin hangat menerpa wajahku. Kurasakan saat ini aku sedang dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan wangi dan ternyata memang benar. Sejauh mataku memandang hanya ada hamparan bunga yang membentang luas.
"Nee-san?"
Di belakangku terdengar ada dua orang sedang bermain riang. Satu gadis SMA yang masih mengenakan seragamnya dan seorang bocah laki-laki yang sedang digandeng oleh gadis itu. Berlarian menyusuri hamparan bunga dengan tawa bahagia. Bocah itu adalah aku dan gadis SMA itu adalah kakak perempuanku ... yang sangat kusayangi.
Di sebelah kananku ada satu keluarga yang juga sedang bercengkrama, duduk beralaskan tikar. Dua orang perempuan dan seorang lelaki. Sama, mereka juga terlihat bahagia satu sama lain. Keluarga Hudson.
Di sebelah kiri ada Cecilia, Dantalion, Phiena, Aresya, dan Verion. Mereka terlihat asyik bercerita dan aku berniat menghampiri mereka untuk menyapa. Harusnya aku bisa berpikir terlebih dulu sebelum memutuskan untuk mendekati mereka berlima. Sama sekali tak ada yang mau melirik padaku. Sudah kucoba untuk menyentuh punggung Cecilia yang ditumbuhi sepasang sayap putih lebarnya itu, namun tubuhku menembusnya. Keberadaanku seolah-olah tak pernah ada.
Sekarang aku tahu ... semua itu adalah ilusi. Memang aneh kalau dipikir sebuah mesin pembunuh sepertiku berharap mempunyai teman. Perlahan-lahan mereka semua beranjak pergi melewatiku begitu saja. Tak ada yang sadar kalau aku ada di sini, tepat di belakang ... menatap punggung mereka yang dinaungi kebahagiaan. Tak ada yang mau mengakui keberadaanku.
"Jangan sedih! Aku masih memperhatikanmu, Kirito!"
Dua tangan ramping memelukku dari belakang, melingkar di sekitar leherku. Tangan itu menarik tubuhku dan aku jatuh di pangkuan seseorang. Seorang wanita yang kukenal, berambut abu-abu panjang lurus dengan mantel tudung yang melindungi kepalanya.
"Daijobu! Watashi wa koko ni aru kara, kimi wa mou shinpai nai yo!" (Tenang saja! Aku ada di sini, kau tidak perlu khawatir lagi!)
Tangannya memang ramping, tapi mampu menenangkanku ketika ia membelai rambutku. Wajahnya terlihat ramah seolah-olah bilang kalau aku punya seseorang ... yang masih mau memperhatikanku.
"Datte ... watashi wa ... kimi no koto ... suki datta!" (Karena ... aku ... sebenarnya ... menyukaimu!)
Kecupan manis di kening membuat pikiranku jauh melayang. Sekarang ini aku kembali merasakan bagaimana rasanya kebersamaan. Begitu menyenangkan dan ... dan ... membahagiakan?
Semua itu berlangsung dengan cepat. Kubuka mataku dan mendapati Levia ada di atasku. Ternyata mimpi itu memang berjalan selaras dengan kenyataan. Sekarang ini aku sedang di pangkuannya yang empuk dan nyaman.
"Sudah puas tidur?" tanyanya sambil memasang senyum.
"Sepuluh menit lagi."
"Fufufufu! Kau seperti anak kecil."
Ternyata memang benar. Setiap aku melihat Levia rasanya kakakku ada di sana.
"Onee-san?"
"Hm?"
Tapi itu hanyalah masa lalu. Sekarang dia mungkin sudah menemukan kebahagiannya di langit sana. Kakak dan Leviathan adalah orang yang berbeda. Tidak mungkin dia bereinkarnasi di dunia fantasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuro no Hikari [Lost to Other World]
FantasyComplete ✔ Biasanya, anak SMA yang normal akan mengalami kisah kehidupan yang umumnya terjadi. Baik itu masalah sehari-hari, atau masalah eksternal yang tak ada hubungannya dengan dirinya. Namun, itu tidak terjadi pada seorang remaja yang satu ini...