06

6.6K 535 9
                                    

Ball room tampak sudah penuh dengan lautan manusia ketika Ino dan Sakura sampai. Beberapa pasang mata memandang Ino dan Sakura dengan berbagai tatapan. Kagum , sinis, iri. Itulah derita orang cantik. Serba salah.

Tiba-tiba suasana menghening. Nampaknya sang tokoh utama telah hadir. Pintu ball room kembali terbuka. Para peserta pesta mulai menyingkir dari jalan.

Sang tokoh Utama hadir dan melangkah dengan penuh percaya diri. Kharismanya memancar menyilaukan. Khas Uchiha sekali. Semua mata memandang penuh kekaguman.

Hanya satu sosok wanita yang berdiri kaku. Syok...

'Bagaimana bisa?' Pikirnya. Wajahnya memucat. Keringat dingin muncul di paras cantiknya.

.
.
.

Sakura merasakan wajahnya memucat sejak melihatnya.

Uchiha Sasuke.

Lelaki yang begitu dihindarinya. Bagaimana bisa dia tidak sadar bahwa perusahaan tempatnya bekerja adalah milik Sasuke. Berarti selama ini sia-sia usahanya menghindar dari laki-laki itu jika akhirnya mereka bertemu kembali.

Jujur Sakura langsung lemas begitu mengetahui kenyataan ini. Dia takut. Takut tentang Sarada. Bagaimana jika Sasuke tahu tentang Sarada? Bagaimana jika Sasuke nanti mengambil Sarada darinya?

Semua ketakutan- ketakutan itu langsung membayanginya.

Saat ini sang tokoh Sasuke Uchiha sendiri sedang sibuk memberi sambutan di depan sana. Dapat Sakura lihat Sasuke berbicara sambil mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.

Sepertinya takdir memang menginginkan pertemuan mereka hari ini. Tanpa sadar pandangan mereka berdua bertemu.

Dari posisinya berdiri Sakura bisa melihat sorot kaget Sasuke melihatnya. Tapi dia salut karena pria itu masih bisa mempertahankan ketenangannya.

'Lagi pula kenapa dia harus tidak tenang eh Saku?' Batinnya.

Senggolan Ino memutus acara saling tatap kedua sejoli itu.

"Entah kenapa aku merasa familiar dengan rupa bos baru kita Sakura?" Dahi Ino berkerut ketika mengucapkannya. Terlihat sekali jika dia sedang berfikir.

"A-apa?" Jawab Sakura terbata.

'Astaga bagaimana ini ? Bagaimana jika Ino sampai tahu?' Batin Sakura semakin panik.

"Iya. Aku merasa sangat familiar. Coba lihat deh? Dia mirip seseorang tapi siapa? Apa kau tahu Sakura?" Ino masih penasaran. Dia melirik Sakura.

Sakura pun semakin gugup.

"Mungkin hanya perasaanmu saja Ino." Sakura mencoba menepis pemikiran Ino. Ino terkadang kritis disaat yang tidak tepat memang.

"Hmm... mungkin." Ino menggendikkan bahunya.

Sasuke telah selesai dengan sambutannya. Sakura yang melihat Sasuke kembali mengarahkan tatapan kepadanya dan terlihat akan menuju ke arahnya menjadi kelabakan.

"Aku ke kamar mandi dulu." Pamitnya pada Ino begitu melihat Sasuke berhenti dihadang oleh para direktur untuk berbasa-basi.

Tanpa menunggu Ino menjawab dia dengan cepat melipir pergi.

.
.
.

Sakura membasuh kedua tangannya. Kemudian kembali melihat tampilannya di kaca. Keputusannya untuk ke Kamar mandi cukup tepat. Perasaan gugup nya sedikit menghilang sekarang.

Dilihatnya jam yang melingkar cantik di tangannya. Pesta masih akan berlangsung cukup lama. Apa dia harus izin pergi lebih dulu?

'Huft...' Sakura menghela nafas bingung.

'Sudahlah kamu pasti bisa melalui ini Sakura. Kamu cukup menghindar dan semua akan baik-baik saja. Oke.' Yakin Sakura pada dirinya sendiri.

Dia kemudian merapikan kembali tampilannya dan melangkah keluar dari Kamar Mandi.

Baru saja dia melangkah sebuah suara sapaan mengejutkannya. Tepat berasal dari belakangnya

"Lama tak berjumpa hime?"

Suara maskulin itu. Tentu saja Sakura sangat mengenalnya. Suara yang tidak pernah bisa dia lupakan.

Suara milik Uchiha Sasuke.

.
.
.

Tbc.

Up nih 😊
Jangan lupa vote ya 😊

Second Chance for Her ✅ (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang