07

6.8K 518 32
                                    

"Sasuke.." ucap Sakura lirih dan tercekat. Dia masih kaget melihat Sasuke yang ternyata berdiri menunggunya di depan lorong kamar mandi begitu dia membalikkan badan. Syok sepertinya.

Sasuke sendiri masih memandang Sakura intens. Tidak bertemu bertahun-tahun membuat rasa rindunya membuncah.

Sakura semakin cantik dimatanya. Semakin dewasa pula. Membuatnya untuk kesekian kalinya jatuh. Jatuh hati pada gadis merah jambu itu.

Sasuke memutuskan untuk melangkah mendekat tapi tindakan Sakura menghentikan langkahnya. Wanita itu memundurkan langkahnya begitu melihat Sasuke mendekat membuat hati Sasuke mencelos sakit. Sakit karena melihat Sakura terlihat sekali menghindarinya.

Sasuke ingin sekali memeluk tubuh itu tapi jika dia lakukan dia yakin Sakura akan lari.

Baru saja dia ingin mengatakan sesuatu sebuah suara menghentikannya. Membuat Sasuke merutuki orang itu. Apalagi ketika melihat siapa orangnya. Sasuke rasanya ingin mengumpat.

'Sialan' umpat Sasuke dalam hati.

Dia pun hanya bisa menggeram marah ketika melihat Sakura sudah menyelinap pergi padahal dia hanya lengah sebentar. Benar-benar bukan. Sangat menguji kesabaran bukan Sasuke?

.
.
.

Hari ini kegiatan Sasuke cukup padat dan menguras tenaga. Beberapa hari kembali ke Jepang membuatnya mau tidak mau harus beradaptasi. Beradaptasi dengan banyak hal. Baik itu soal pekerjaan suasana ataupun hatinya.

Pertemuan pertama nya dengan Sakura nyatanya tidak berjalan baik. Padahal dia sudah susah-susah menyelinap begitu melihat gadis itu ah salah wanita itu adalah salah satu karyawan di perusahaannya. Tapi tetap saja ada saja penghalangnya.

Mereka malam itu bahkan belum sempat berbincang ketika salah satu rekan bisnis Sasuke melihatnya dan mengajaknya bicara. Wanita centil yang membuatnya jengah. Jika saja tak ingat dia adalah salah seorang putri dari salah satu rekan bisnisnya Sasuke pasti lebih memilih mengejar Sakura yang begitu memanfaatkan kesempatan yang ada untuk kabur darinya.

Lama tidak bertemu tetap saja tidak membuat Sasuke lupa dengan tabiat Sakura. Sakura akan menghindar darinya ketika marah. Dan dari tindakannya malam itu bisa dia simpulkan bahwa wanita musim seminya masih menyimpan kemarahan yang begitu dalam.

Sasuke sendiri sadar apa yang dia lakukan dimasa lalu memang bukanlah kesalahan kecil. Kesalahan sangat besar. Bagaimana mungkin dia bisa meminta Sakura saat itu untuk menggugurkan kandungannya hanya karena alasan dia belum siap.

Ya Sasuke cukup tahu jika dia memang brengsek. Sangat brengsek. Apalagi ketika dia mendapat pesan dari Sakura yang berisi kemarahan gadis itu dan gadis itu mengatakan bahwa dia telah menggugurkan anak mereka membuatnya hidup dihantui rasa penyesalan penyesalan yang tidak berujung.

Rencananya kemarin dia akan menemui Sakura secara privat dikantor tapi gadis itu cukup pintar menghindarinya. Hingga dia tidak punya kesempatan untuk berbicara dengan Sakura. Jangankan berbicara ketika melihatnya saja Sakura pasti langsung mengambil langkah seribu.

Hari ini Sasuke bertekat akan mengikuti Sakura pulang dan membicarakan tentang mereka dirumah Sakura nantinya.

Bisa dia lihat Sakura berjalan menuju mobilnya dari dalam mobil miliknya. Dengan perlahan di ikutinya mobil Sakura. Sasuke berusaha menjalankan mobilnya tanpa menimbulkan kecurigaan. Dia tidak mau rencananya gagal untuk kesekian kalinya.

.
.
.

Sakura bergegas membereskan semua berkas kerjanya ketika menyadari sudah waktunya dia menjemput Sarada sekarang.

Dia kemudian berjalan cepat menuju mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya menuju day care Sarada. Gadis kecilnya pasti sudah menunggunya sekarang.

Sakura dengan santai membelokkan mobilnya di daycare Sarada tanpa menyadari sebuah mobil yang mengintainya sejak tadi.

"Ka-san.... " panggil Sarada ceria begitu melihat Sakura keluar dari mobilnya. Sarada berlari menuji Sakura dengan riangnya.

"Halo putri Ka-san. Bagaimana hari ini? Senang?"

"Iya. Tadi sustel mengajali Salada menggambal Kaa-san." Cerita Sarada antusias.

Sarada pun mulai asyik bercerita di dalam gendongan Sakura. Sakura sendiri memutuskan membawa Sarada naik ke mobil untuk pulang setelah pamit pada suster yang menjaga Sarada.

Mereka berdua asyik bercengkrama tanpa tahu ada tatapan mata syok yang sedari tadi tidak lepas memandang mereka.

Tatapan mata itu berasal dari Onyx Uchiha Sasuke. Si penguntit yang saking penasarannya sampai lupa bahwa dia harus mengikuti Sakura tadi.

Hmmm.... Sasuke bagamana kah perasaanmu sekarang?

.
.
.

Tbc.

Aloha...

Nih tambahan bagian kemarin yang emang dikit 😅

Ini udah lebih panjang loh 😂

Makasih yang udah nungguin cerita ini 😊

Hmm... kira-kira chap depan masih di tunggu kah?

Ada yang nunggu Gaara kah?

Kapan ya Gaara muncul?

Do'a aja semoga cepet muncul.

Jangan lupa vote dan coment ya 😘

Second Chance for Her ✅ (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang