08

7.7K 552 25
                                    

Seluruh tubuh Sasuke terasa bergetar.   Melihat sosok kecil itu ada rasa takjub , terharu , sedih , dan marah.

Takjub karena dia bagai melihat duplikat nya atau dirinya versi mini tapi bedanya ini perempuan.

Marah karena fakta bahwa Sakura menyembunyikan hal sebesar ini darinya tapi dia juga tidak bisa menyalahkan wanita itu karena dia tahu semua berawal dari kesalahan yang ia lakukan.

Sasuke hampir merasa tidak ingin mempercayai penglihatannya tapi semua nyata. Apa yang ia lihat adalah kenyataan.

Dan Sasuke merasa sedih. Atau lebih tepatnya bersalah. Sedih karena rasa bersalahnya.

Entah sudah berapa lama waktu yang ia lewatkan. Berapa banyak moment yang tidak bisa lagi dia temukan.

Rasa itu seperti mencekik Sasuke. Tubuhnya terasa bergetar. Dia bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa sampai kembali di apartemennya di tengah kekalutannya. Tahu-tahu dia sudah ada disini. Duduk dengan tubuh bergetar dan hati tak karuan.

Sasuke memejamkan matanya mencoba menenangkan dirinya sendiri. Merilekskan fikirannya agar bisa menentukan langkah selanjutnya.

Dia tidak heran kenapa Sakura menghindarinya dari pesta itu. Dan benar bukan ada yang disembunyikan oleh wanita itu.

Kini ambisi Sasuke bukan lagi hanya meminta maaf dan kembali mendapatkan wanitanya tapi mendapatkan keluarga kecilnya. Keluarga yang dia abaikan dan tidak ia sadari keberadaannya.

Merasa bahwa fikirannya mulai jernih Sasuke kemudian mengambil telepon genggam miliknya.

"Ya , Sasuke-sama."

"Selidiki karyawan kita yang bernama Haruno Sakura. Kirimkan hasilnya padaku secepatnya." Perintah Sasuke dengan datar tapi tajam pada bawahannya. Terlihat sekali memaksa dan tidak menerima penolakan.

"Ha'i Sasuke sama anda akan menerima hasilnya besok pagi."

...

***
...

Malam menjelang. Saat ini Sakura dan Sarada sedang berada di dalam mobil menuju salah satu restoran favorite mereka.

Sakura segera memarkirkan kendaraannya begitu melihat tempat kosong di tempat parkir. Maklum saking ramainya tempat ini terkadang banyak orang tidak kebagian tempat parkir ataupun meja. Hanya saja untungnya restoran ini adalah milik salah satu kenalan Sakura. Jadi Sakura maupun Sarada selalu memiliki tempat disini.

"Ayo turun sayang." Ajak Sakura pada Sarada.

Sarada dengan riang turun dari mobil dan menerima gandengan tangan ibunya. Wajah ceria nya sangat terlihat kentara sekali.

"Apa kita akan beltemu paman Gaala Kaasan?" Tanya Sarada.

Sakura mengangguk menjawab pertanyaan Sarada.

***

Suasana restoran terlihat ramai penuh pengunjung Sarada yang memang sudah biasa datang dengan riang langsung berlari menuju salah satu pelayan yang dikenalnya begitu masuk melewati.

"Paman Genma." Teriak Sarada memanggil pelayan itu.

Genma terlihat memutar kepala mencari arah suara. Senyuman lebar khas laki-laki itu langsung merekah melihat siapa yang memanggilnya.

"Hallo Sara-chan kesayangan paman." Sambutnya tak kalah heboh dengan suara Sarada. Genma kemudian menggendong Sarada ke atas dan menghujaninya dengan ciuman-ciuman gemas.

Sarada sendiri tertawa geli menyambutnya.

"Hai Genma." Sapa Sakura mengalihkan dua sosok yang masih asyik bercanda itu.

Second Chance for Her ✅ (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang