Enam

3K 386 61
                                    

Welcome back ❤❤




Tahan emosi yah, bulan puasa soalnya..  Part ini bakalan bikin kalian mungkin memaki saya atau ah baca dlu aja deh wkwk..

Jikalau kau cinta, benar-benar cinta.
Tak hanya kata atau rasa tetapi kau harus tunjukkan seberapa besar cintamu untukku

"menunggu lama?" Soojung menghampiri Sehun.

Tanpa basabasi ia memeluk Sehun tanpa memikirkan atau melihat situasi dan kondisi. Sehun terkejut karena ulah Soojung yang lancangnya memeluk dirinya didepan umum seperti ini.

Dengan spontan ia melepas pelukan Soojung dengan kasar.

"apa-apaan kau ini!" ujar Sehun sedikit membentak.

Tetapi Soojung justru menampilkan senyum maniknya namun justru menjijikkan saat Sehun melihatnya. Oh andai saja ia bisa menyakiti wanita itu mungkin saja wanita itu sekarang sudah berakhir di rumah sakit karena menonjok mulut berbisa wanita itu, Soojung.

"jadi kau setuju dengan ajakanku ini? Bagaimana kalau kita keluar untuk makan siang, bagaimana?" tanya Soojung.

Sehun menghela napas singkat, menarik napas lalu menghembuskannya dengan keras. Tidak ada gunanya untuk terus melakukan hal yang sia-sia karena ujung-ujungnya wanita itu tak akan menggubris dan justru semakin menempel padanya. Dasar wanita yang menjijikkan.

"terserah kau saja."

Maka pilihan lain adalah, membiarkan Soojung menentukan pilihannya sendiri.

Tanpa ia sadari, ia melupakan janji kepada Yoona untuk makan siang bersama Minho dan Yoona dirumah.

Dan memilih untuk berkencan bersama Soojung tanpa memperdulikan panggilan yang udah sepersekian kalinya dari wanitanya sendiri.

.

"Minho-aa, mungkin ayah sedang begitu sibuk sekarang." ia mengusap punggung Minho dengan sedih, makanan yang sudah tersaji kini sudah mendingin karena terlalu lama dibiarkan. Beberapa kali ia menelpon sang suami tapi nihil sampai sekarang tak ada balasan panggilan kepada Sehun.

Hingga ia memilih untuk memakan makanannya sendiri bersama Minho, dan membiarkan kursi dihadapannya kosong yang seharusnya diisi oleh Sehun.

"mommy, nangith?" ujar Minho dengan pelan serta logat khas sosok anak kecil yang menggemaskan itu.

Yoona mengusap airmatanya, bukan karena ketidak hadiran Sehun yang berjanji untuk makan siang bersama. Tetapi hatinya sungguh sangat mengganjal dan sakit, entah apa yang kini ia rasakan. Tetapi sungguh perasaannya sangat tidak enak sekarang, tidak tahu harus bagaimana hingga memilih membiarkan airmatanya menetes begitu saja tanpa sebab.

Yah, harus ia sadari bahwa semua karena perasaan yang ia rasakan akhir-akhir ini terasa sedikit aneh karena tingkah dan perilaku Sehun yang tak biasanya. Yang suka menghilang tiba-tiba atau lebih sering ingkar janji sekarang, jangan mengira Yoona percaya kalau Sehun benar-benar sibuk. Ia menelpon kekantor Sehun tadi dan kata sang resepsionis jikalau Sehun sudah pulang sedari tadi.

"Sehun-aa, apa yang kau sembunyikan dariku?"

Minho yang masih polos hanya memperdulikan makannya, dan membiarkan bajunya kotor sebab makanan yang ia makan justru tumpah.

"mommy tumpah," Minho merengek kearah Yoona. Hingga Yoona berdalih kearah Minho dan betapa kagetnya ia melihat kondisi Minho sekarang, apa ia menyuapi dirinya sendiri dan malah masuk kedalam bajunya? Astaga Minho.

.

Kini Seunghoo sudah sampai diterminal busan menuju ke seoul, dengan senyuman manisnya kini ia melangkah mantap menuju kereta. Senyumnya terus melekat sambil memandangi poto dari wajah sang kekasih yang tampak begitu luar biasa cantik,

ᴀꜰꜰᴀɪʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang