Sebelas

2.9K 400 156
                                    

."Jangan terlalu senang mempermainkan hati yang benar-benar jatuh cinta kepadamu. Karena suatu saat nanti setelah ia memutuskan untuk pergi kamu akan menyesalkan hal itu”






Affair♢







Seunghoo yang semula ingin pulang tetapi diurungkan saat ia tak sengaja melihat dompet Yoona yang ketinggalan dimobilnya. Ia mendesah singkat, sungguh ia tak ingin untuk melihat Yoona bersama suaminya sebab hal itu akan membuat hatinya terluka kecewa. Namun tetap saja ia berusaha memberanikan diri untuk tak perduli, apa salahnya untuk berkenalan? Lagipula ia hanya ingin tahu seperti apa lelaki yang kata Yoona sangat begitu ia cintai.


Ia terus melangkah, hingga tibalah ia didepan pintu rumah Yoona. Mengetuknya beberapa kali tapi sayang tak ada yang menjawab atau membukanya, Seunghoo memberanikan diri untuk membuka pintu dengan memegang gagang pintunya dan rupanya tak terkunci sama sekali.


Seunghoo kembali mendesah singkat, jantungnya seolah berdetak duakali lebih cepat dibanding sebelumnya.


Bagaimanapun ia tak siap untuk berjumpa dengan suami Yoona.


"Yoong?" Panggilnya. Sembari melangkah dengan pelan, matanya menyisiri rumah minimalis sederhana ini namun tampak begitu menenangkan dan juga sedikit nyaman.


Ia melihat rumahnya yang tampak kosong.


"Yoonggie-aa," panggilnya lagi.


Tapi sekali lagi tak ada yang membalas panggilannya. Membuat Seunghoo mengerutkan keningnya bingung.


Akan tidak sopan jika ia memasuki rumah Yoona tanpa permisi ditambah pastinya suaminya akan berpikir macam-macam terhadapnya.


"Kemana Yoona? Apa dompetnya kutaruh disini---," ia seketika menyipitkan matanya. Pintu dapur terbuka sedikit lebar, memandangi dengan seksama aula halaman belakang rumah Yoona. Dan sungguh hal itu membuatnya sedikit takjub, iapun memberanikan diri untuk melangkah menuju keluar dari belakang halaman rumah Yoona.


Matanya takjub saat melihat pemandangan yang begitu meneduhkan dengan melihat sebuah pantai yang tampak sunyi namun begitu indah. Tetapi seketika ia mematung, pandangannnya tertuju pada Yoona yang sedang terlihat seperti menangis. Memperjelas tatapannya dan benar saja, wanita itu menangis sembari memukul dadanya begitu sesak.


"Ada apa dengan Yoona?" Ia berjalan dengan pelan. Namun matanya nyaris terlepas saat melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Yoona langsung ambruk terjatuh pingsan.


Ia berlari dengan kencang.


Berusaha menggapai tubuh wanita tersebut hingga ia terjatuh dan langsung memeluk tubuh kecil wanita yang memejamkan matanya begitu rapat, tampak pucat pasih dengan mata yang begitu lebam.

ᴀꜰꜰᴀɪʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang