Ba'da Isya

38 4 0
                                    

Pukul 19.45 wib, Ayra dan bundanya telah pulang dari masjid. Mereka berdua berbincang di ruang keluarga. Karena setelah ujian akhir semester, malam ini Ayra tidak belajar.

"Umi, Abi kok belum pulang ya?"
"Putri umi yang cantik, kok nanyain abi terus ya dari tadi sore. Kamu ada janji apa sama abi?"

"Enggak kok umi, Ayra nanyain abi karena kan ini waktunya Ayra setor hafalan ke Abi mi"

"O gitu, kamu mau setor surat apa nak?"
"Emm surat Ar-Rahman umi, entah kenapa Ayra suka sekali sama surah Ar-Rahman"

"Masyaa Allah, putri umi yang satu ini, hamasah terus ya muroja'ahnya biar bisa jadi Hafidzah"

"Aamiin Umi, minta do'anya ya umi"
"Pasti umi do'ain, apalagi buat putri kesayangan umi yang satu ini"
"Umii.."

Kreekk.. suara pintu yang dibuka membuat Ayra dan bundanya menghentikan obrolannya.

"Assalamu'alaikum..." suara Pak Zainal, kak Harris, dan Fikri bersamaan.

"Wa'alaikumussalaam".. jawab Ayra dan bundanya serentak sembari tersenyum hangat.

"Eh kak Ayra, lagi ngobrolin apa sama umi?" Tanya Fikri.

"Iya nih, kelihatannya seru banget ya dek?" Timpal kak Harris.

"Engga kok, ini kakakmu mau setor hafalan ke Abi, tapi dari tadi yang ditungguin nggak pulang-pulang nih hhe" jelas bunda.

" iya nih, kak Harris sama dek Fikri kepo ya.. heheh."

"Yaudah sekarang aja, mumpung Abi udah ada disini"
"Iya bi".

Ayra pun membuka Al-Quran biru kesayangannya  kemudian membuka halaman dimana Surat Ar-Rahman berada. Kak Harris, Fikri, dan Umi duduk di sofa sambil menyimak hafalan Ayra. Ayat demi ayat dilantunkan Ayra. Ia pun kembali meneteskan air mata. Ayah dan bunda Ayra tertegun dan senang putri kesayangan mereka telah semangat menghafalkan Al-Quran meski bersekolah di sekolah formal.

"tabaarokasmu robbika zil-jalaali wal-ikroom.." ayat terakhir, membuat Ayra memeluk ayah dan bundanya. Sekitar lima belas menit berlalu. Ayra melafalkan surah Ar-Rahman dengan lancar dan merdu. Ia pun terharu, teringat akan nikmat yang telah Allah berikan selama ini. Dan nikmat yang paling Ayra syukuri adalah memiliki keluarga yang bahagia, yang masih lengkap, dan sangat menyayanginya.

"Jadi, ummi sama abi aja nih yang dipeluk? Kakak sama Adek enggak nih? " ucap kak Harris sambil mengusap kepala fikri.
"Iya nih kak, masa kita berdua nggak dipeluk juga? " Timpal fikri sambil menunjukkan raut cemberut.
"Iya iya, maaf, hehe. Ku peluk semua deh biar adil". Jawab Ayra sambil beranjak memeluk kakak dan adik kesayangannya.

Mereka semua pun bercerita. Kak Harris membuat lelucon-lelucon seperti biasanya, tapi Ayra dan Fikri berusaha tidak tertawa. Ayah dan bunda mereka tertawa memperhatikan tingkah ketiga putranya.

  Tak terasa waktu menunjukkan pukul 21.00 wib, semua mulai merasa ngantuk dan mereka semua pun bergegas pergi meninggalkan ruang keluarga dan beristirahat di kamar masing-masing.

~Ai
Jangan lupa vote dan comment yaa👌
Jazaakumullaahu Katsiran..

Menjagamu di Akhir Sepertiga MalamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang