Happy Reading Guyss
Hope you like this chapter***
Hari ini mood Sean sedang tidak baik, pagi tadi ia sudah mendapatkan terror dari Ibunya yang meminta Sean untuk segera mengakhiri masa lajangnya. Jika dalam waktu satu bulan Sean tidak juga membawakannya calon menantu, maka dengan sigap ibunya akan menjodohkan Sean dengan anak temannya.
"Arrggghh benar –benar gila, aku sudah dewasa dan ini jaman apa sampai harus ada perjodohan, itu tidak akan pernah terjadi mom."
Sean Axton pemilik Axton Corp, Perusahaan Real Estate terbesar di kota London. Bahkan masih banyak bidang lain yang di kerjakan oleh perusahaan Sean. Salah satunya adalah menjual jasa design bangunan untuk para pengusaha real estate lainnya.
Sean merupakan CEO muda dan terkaya di kota London. Sebut saja nama belakangnya maka orang-orang di London pasti akan tahu.
Sean memiliki perawakan sempurna, hidung mancung, alis hitam tebal dan rahang kokoh yang sedikit di tumbuhi bulu-bulu halus. Sean memang tampan, dan tidak ada yang protes dengan kenyataan itu.
Bagi Sean ketampanan yang ia miliki adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan padanya. Banyak wanita yang mengantri untuk menjadi pasangan hidupnya atau bahkan hanya sebagai teman tidur.
Para pengusaha di London menganggap Sean sebagi CEO Muda yang kejam dan tidak pernah ada takutnya, berani mengambil resiko besar dalam dunia bisnis.
Sean membangun Axton Corp dengan kedua tangannya sendiri dari nol, namun hanya segelintir orang yang tau kenyataan itu. Saat itu Sean masih terlalu muda untuk menjadi seorang CEO hingga ia mempercayakan kakak perempuannya untuk menjalankan perusahannya.
Saat ini Siena Axton sedang hamil besar hingga ia harus mengundurkan diri sebagai CEO sementara di Axton Corp. Saat ini Sean disibukkan dengan beberapa acara dan meeting yang akan diadakan oleh Axton Corp untuk menyambut kehadirannya.
Saat ini Sean berusia 25 tahun, umur yang pas untuk menikah itu kata Ibunya. Saat ini fokus Sean adalah membangun Axton Corp untuk lebih maju lagi ke depannya. Sean tidak mau banyak memikirkan tentang pernikahan. Bukan tidak ingin menikah, Sean pernah berencana untuk menikah, namun wanita yang ingin ia nikahi telah mengkhianatinya. Rasa sakit hatinya masih belum pulih hingga detik ini.
Dulu wanita itu begitu istimewa dimata Sean hingga ia tak pernah bisa melupakannya. Dan sekarang Sean lebih berhati-hati dengan wanita, ia lebih memilih untuk menjalin dengan wanita satu malam dari pada membuat komitmen. Sean takut rasa sakit itu akan kembali datang.
***
"Jo, apa tidak ada tempat lain untuk bertemu denganku," Sean terlihat sangat kesal pada Jo. Jonathan adalah sahabat Sean sejak kecil. Dua jam yang lalu Jonathan menghubungi dan mengajaknya bertemu lalu mengirimkan lokasi tempat mereka akan bertemu.
Sean memperhatikan kafe kecil bernuansa shabby dengan kesal, seorang Jonathan mengajaknya bertemu di sebuah kafe kecil pinggir jalan.
"Astaga Sean, kau ini baru datang sudah marah-marah tidak jelas, memangnya kenapa dengan kafe ini. Menurutku kafe ini unik dan nice. Buang jauh-jauh sikap aroganmu Sean, By the way apa kau tidak menanyakan kabarku, aku sungguh kecewa Sean," Jonathan memegang dadanya dan menampilkan muka kecewa yang terlalu dibuat-buat.
"Sudahlah, pesankan aku kopi panas," bertemu dengan Jo ternyata tidak membuat mood Sean membaik, malah semakin memburuk.
"Aku sudah memesankannya untukmu, sebentar lagi juga datang," Jonathan masih sibuk melihat ke kanan dan kekiri memperhatikan keadaan sekitar, ada seseorang yang ingin sekali ia temui di kafe ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Future Husband
Romance21+ Mohon Bijak dalam membaca Mia Rexton harus menanggung hutang Paman dan Bibinya, jika dalam waktu satu bulan Mia tidak melunasinya mereka akan melelang tubuh Mia. Saat semua terasa berat, Sean Axton seorang CEO muda dan terkaya di London menawar...