Happy Reading
Hope you like and enjoy this chapter***
"Kau akan menjadi istriku Mia."
"Apa?"
***
Mia tertawa terbahak-bahak di dalam mobil mendengar ucapan Sean, ia tidak menyangka bosnya yang terlihat arogan ini memiliki selara humor yang cukup tinggi.
"Kenapa kau menertawakanku?" tanya Sean kesal.
Mia menghapus air di sudut matanya, karena terlalu lucu baginya hingga membuatnya tertawa sampai mengeluarkan air mata.
"Saya tidak tahu jika anda ternyata memiliki selera humor yang cukup tinggi," Mia bicara masih dengan menahan tawanya.
"Saya tidak bercanda Mia," dan seketika itu juga Mia menoleh ke arah Sean dan menghentikan tawanya.
"Aku ingin memberikan penawaran untukmu, dengarkan perkataanku hingga selesai dulu Mia, kau tidak boleh menyelaku sebelum aku selesai berbicara," Mia baru saja akan bicara namun segera ia urungkan niatnya itu.
"Aku tau kau sedang dalam masalah dan harus menyelesaikan hutang-hutangmu," Mia terkejut, bagaimana bosnya itu tahu jika ia memiliki masalah financial. Oh ya, dia baru ingat Sean ada di sana saat para preman memporak porandakan flatnya.
"Orang tuaku sangat menginginkanmu menjadi istriku. Aku akan buat kesepakatan, kita akan menikah dan hutang-hutangmu akan lunas. Setelah satu tahun kita akan bercerai," Mia hanya bisa tercengung mendengar ucapan Sean.
"Maaf Mr, saya memang sangat membutuhkan uang tapi saya hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidup saya, saya tidak tertarik dengan penawaran yang anda berikan," dengan perasaan kesal bercampur marah Mia keluar dari mobil Sean dan menghentikan taxi yang kebetulan lewat. Mia merasa kecewa dengan perkataam Sean, entah kenapa ia sampai merasa kecewa pada Sean padahal mereka tak memiliki hubungan apapun selain bos dan karyawan.
"Sial," Sean memukul stir mobilnya. Kenapa dia harus memulai sesuatu yang ia sendiri tidak yakin.
***
Sejak malam itu suasana hati Sean sering kacau, ia beranggapan jika Mia bersamanya semakin mudah untuknya mencari tahu apa tujuan Mia sebenarnya, namun Sean beranggapan gadis itu benar-benar licik dan memiliki sejuta cara untuk membalas dendam keluarganya. Sean menyingkirkan pemikiran tentang keinginannya untuk memiliki Mia, ia tidak ingin menggunakan hatinya lagi, cukup sekali ia di khianati gadis dari keluarga Rexton dan tak ingin merasakan perasaan itu lagi.
"Jika dia pewaris tunggal Mercher Group, kenapa ia tidak bisa membayar hutang paman dan bibinya," gumam Sean, ia saat ini sedang berada di balkon penthouse miliknya.
Sean mengambil ponselnya yang sejak tadi ia tinggalkan di atas nakas dan mencoba menguhubungi seseorang.
"Informasi apa yang kalian dapat hari ini?"
"Nihil," jawaban dari seberang telpon Sean hingga membuatnya kesal.
Sean tidak ingin banyak bicara, ia langsung memutuskan sambungan telponnya.
***
Mia keluar dari flat dengan hati yang sedikit kacau, di kantor ia berusaha untuk tidak bertemu atau berpapasan dengan pemilik AXTON Corp namun disisi lain hatinya ingin sekali melihat wajah bosnya itu.
"Mia, jangan berkhayal terlalu tinggi," Bisiknya pada diri sendiri.
Mia baru ingin mencari taxi, namun sebuah suara yang memanggil namanya membuat Mia menoleh ke arah asal suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Future Husband
Romance21+ Mohon Bijak dalam membaca Mia Rexton harus menanggung hutang Paman dan Bibinya, jika dalam waktu satu bulan Mia tidak melunasinya mereka akan melelang tubuh Mia. Saat semua terasa berat, Sean Axton seorang CEO muda dan terkaya di London menawar...