Happy Reading
Hope you like this chapter***
Akhirnya Mia tiba di kantor, dan ternyata masih banyak rekan kerjanya yang bernasib sama dengan Mia, terlambat datang ke kantor. Mungkin karena hujan yang sangat tiba-tiba turun membuat jalanan di London sedikit macet.Mia bergegas menuju ruangannya di lantai tiga, divisi project. Mia bekerja sebagai arsitek di perusahaan itu, tugasnya mendesign berbagai macam gambar bangunan seperti Apartemen, Penthouse, Hotel dan masih banyak lainnya.
"Hai Linda, ini pesananmu. Maaf aku terlambat, bagaimana dengan Mrs. Laura," Mrs.Laura adalah Manager Project, ia yang bertanggung jawab dalam divisi Mia. Mrs.Laura adalah atasan yang sangat baik dan objective, idaman para karyawan di dunia. Jika bawahannya melakukan kesalahan ia tidak segan-segan untuk menegur dengan keras, namun jika bawahannya memiliki prestasi dan dapat memberikan pekerjaan yang memuaskan untuk klien ia tak segan untuk mengeluarkan uang pribadi untuk mentraktir para bawahannya.
"Wahhh, Pastry Marrie adalah yang terbaik Mia, pastry terlezat yang pernah ku nikmati. Thank's Mia setidaknya telatmu dapat menyelamatkan perut laparku," Mia hanya tertawa mendengar penuturan sahabatnya itu. Tanpa ragu Linda langsung melahap pastry pesanannya sedangkan Mia langsung menarik kursi kerjanya dan menyalakan PC, siap untuk memulai pekerjaannya.
"Kau tau Mia, Logika tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak di asup dengan logistik yang cukup," Mia hanya tersenyum geli mendengar ocehan tak jelas Linda.
"By the way Mia, apa kau sudah menyelesaikan design Penthouse yang akan segera di bangun di Singapore. Kau bilang semalam ingin menyelesaikannya, sampai kau sangat terburu-buru ingin pulang," Mia hanya terdiam mendengar ucapan Linda, Semalam ia dan Linda datang di acara pesta ulang tahun Vicky di salah satu club ternama di London.
Mia tidak lagi membiasakan untuk pergi ke club malam semenjak kejadian beberapa tahun lalu. Saat ia masih kuliah dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Dulu Mia hampir mendapatkan pelecehan di sebuah club tempat ia bekerja paruh waktu, dan sejak saat itu Mia tidak pernah lagi menginjakkan kakinya di club malam. Dan semalam ia dengan terpaksa harus pergi ke club karena menghargai undangan dari Vicky.
Semalam Mia meninggalkan pesta Vicky dengan alasan akan menyelesaikan design Penthouse yang hari ini akan ia serahkan pada Mrs.Luara, yang sebenarnya itu hanya alasannya saja untuk kabur dari pesta gila Vicky dan pulang lebih awal.
"Hmmm Linda, maafkan aku semalam harus meninggalkan pesta Vicky lebih awal. Kau kan tahu, aku tidak pernah nyaman berada di sebuah club. Hanya dengan alasan itu Vicky bisa mengijinkan aku untuk pulang lebih dulu," Mia merasa tidak enak karena telah membohongi Linda dan yang lain semalam.
"Astaga Mia, aku tidak marah dan untuk apa aku marah, semalam aku juga yakin bahwa kau sangat tidak nyaman di sana. Lagian itu bukan pestaku, itu pesta Vicky dan ku rasa Vicky juga mengerti," Linda tersenyum menenangkan Mia, agar tidak terlalu memikirkan hal sepele itu.
Mia tersenyum bahagia, setidaknya ia tidak merugikan siapapun atas kepulangannta yang lebih awal semalam. Menurut Mia, hrusnya Vicky malah senang, karena jatah untuk membayar makanan dan minuman jadi berkurang.
"Baiklah Linda, aku harus fokus untuk menyelesaikan design-designku. Sore ini Mrs. Laura akan menghadiri acara penyambutan dan dilanjutkan meeting bersama para direksi dengan CEO kita, akhirnya Mr. Sean akan keluar dari kandangnya," CEO Axton Corp hari ini akan datang ke kantor untuk menghadiri acara penyambutannya.
"Mia, kata Vicky, CEO kita itu tampan dan masih single, usianya baru 25 tahun. Kau tahu, ia di nobatkan sebagai pengusaha termuda dan terkaya di London oleh salah satu majalah bisnis," Linda sangat terlihat antusias membicarakan Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Future Husband
Romance21+ Mohon Bijak dalam membaca Mia Rexton harus menanggung hutang Paman dan Bibinya, jika dalam waktu satu bulan Mia tidak melunasinya mereka akan melelang tubuh Mia. Saat semua terasa berat, Sean Axton seorang CEO muda dan terkaya di London menawar...