Aku hanyalah, seorang gadis yang tengah basah kuyup, dibawah derasnya air hujan.
Air mataku, yang turun sederas air hujan pada malam itu, membuatku teringat akan patah hatiku.
Diriku yang menyembunyikan air mata di derasnya hujan, terduduk di pinggiran trotoar sembari memeluk diriku yang mulai kedinginan.
Aku termenung, mengingat semua kejadian itu dengan jelas.
Bagaimana, dengan mudahnya dia menghancurkan hatiku. Bagaimana ia dengan mudahnya, menghancurkan segala kepercayaan yang telah kamu bangun, atau yang telah aku bangun.
Kekecewaan yang mendalam, membuatku menjadi linglung, dan lari tak tahu arah.
Dan sampailah aku di pinggir trotoar ini, dengan baju basah kuyup, dan air mata yang turun semakin deras.
Lalu, kau pun datang, dengan membawa payung berwarna kuning, dan wajahmu yang penuh dengan perasaan khawatir.
Meskipun pada saat itu aku adalah orang asing bagimu, tapi kamu memperlakukanmu seperti teman lama.
Kamu menutupi diriku dari hujan deras malam itu, lalu kamu melepas jaketmu, dan memberikannya padaku.
Kamu mengajakku ke apartemenmu, lalu meminjamkan ku baju, dan memberiku secangkir coklat hangat, serta sebuah sup hangat.
Kamu melakukan itu semua, tanpa berniat bertanya apa gerangan yang terjadi padaku, tapi kamu melakukan itu karna kamu merasa terhenyak melihatku, gadis dibawah hujan, yang membawa kepingan hati yang telah hancur.
Kamu, gadis pembawa payung kuning, tersenyum padaku dan membiarkanku tidur dikasurmu, karna panas tubuhku yang tinggi.
Kau merawatku sampai aku sembuh.
Dan tanpa kau sadari..
Kamu mengobati hatiku yang telah hancur juga.
Kamu membuatku berpikir, bahwa didunia ini, masih ada orang baik, masih banyak.
Dan masih banyak, orang yang pantas untukku berikan hati padanya.
Dan itulah yang kulakukan. Aku memberikan hatiku, yang sudah penuh dengan luka, dan memberikannya kepadamu secara cuma-cuma, dengan harapan kamu akan menjaganya dengan baik.
Dan tak kusangka, kamu benar-benar menjaganya dengan baik. Bahkan, hatiku yang awalnya rusak dan sudah tak lagi berbentuk, kini kembali menjadi hatiku saat pertama kali aku belum jatuh Cinta.
Bedanya, kini aku jatuh Cinta.
Aku jatuh Cinta padamu, dengan hatiku yanh utuh.
Tanpa aku sadari, aku benar-benar telah terjatuh, sangat dalam.
Dan, keberuntunganku belum habis.
Kenapa?
Karna dari dasar sana, kamu sudah bersiap untuk mengajakku berjalan-jalan, menyusuri liku kehidupan, bersamamu.
Kita melewati berbagai rintangan.
Saat-saat kita bertengkar, saat-saat kita bermesraan.
Kita mungkin jarang bertengkar, tapi kita berdua sangat memahami masing-masing, dan kita selalu mengakhiri hari dengan diri kita yang membuang jauh-jauh gengsi dan egois kita, dan saling meminta maaf.
Aku bahagia bersamamu, seulgi.
Kamu, wanita pembawa payung kuning, yang menawari mengobati hatiku yang penuh luka, dan juga memberikan hatimu untukku.
Aku, bae joohyun, gadis dibawah air hujan, telah jatuh hati padamu, dan itu terasa cepat sekali, karna baru saja aku patah hati.
Namun dengan sigap kamu menangkap patahan hatiku, dan membawanya kembali kepadaku, lewat senyumanmu, dan segala tingkah lucumu.
Aku, mencintaimu, kang seulgi.
Dan jika suatu saat kau ingin pergi,maka aku tak bisa apa-apa. Yang kubisa hanya mencintaimu.
Maka ijinkan aku untuk mencintaimu, hingga nanti kita berpisah?
Karna aku sudah benar-benar.. Jatuh hati padamu.. Kang seulgi.
Chap ini.. Baru dapet ide. Dan ini juga for that certain someone hehe :3
KAMU SEDANG MEMBACA
we get married #seulrene edition
Teen Fictionwe get married au, tapi juga youtuber au