Test Pack [Yulsic version]

3.5K 211 22
                                    

Warning!!!!
Cerita ini bergenre gender bander dan banyak typo. Bagi kalian yang tidak menyukainya silahkan tinggalkan laman ini dengan damaiㅋㅋㅋ..

***
Jessica pov

Pagi yang cerah di hari minggu. Aku membuka tirai kamarku. Kulihat seobangku masih tertidur, dengan wajah seperti itu dia menjulurkan sedikit lidahnya hihihi ^^. Mungkin dia terlalu lelah karena semalam. iya,kami baru saja pindah rumah dan seharian kemarin kami menata rumah baru kami. Sebelumnya kami hanya menyewa kamar apartemen sederhana, kalian pasti mengerti bagaimana keadaan pengantin baru seperti kami. kami bukanlah orang kaya.

Akh... kenapa pagi ini terasa aneh? kepalaku sedikit pusing. Aku berjalan pelan menuju kamar mandi yang masih berada di dalam kamar kami. Rasa mual itu datang lagi. akhir-akhir ini aku selalu merasa mual dan itu terjadi saat pagi hari saja.

"huek..huek..." aku berusaha memuntahkan sesuatu tapi tak ada yang keluar. aku jadi berpikir, apa aku hamil? Aku mencari test pack yang ku simpan di dalam kotak p3k. setelah kulihat hasilnya. Jinjja? entahlah aku tak bisa berkata apa-apa. tiba-tiba saja air mataku menetes. Aku tak percaya jika sebentar lagi aku akan menjadi eomma?

tok..tok..tok...

Aku rasa seobangku sudah bangun. dia mengetuk pintu kamar mandi.

"baby~ apa yang kau di dalam?"tanyanya dengan suara seraknya.

"n..ne Soebang" jawabku terisak.

"Sica kau baik-baik saja?"tanyanya lagi mungkin khawatir karena mendengar nada suaraku yang aneh.

"...."

"Sica aku masuk ke dalam ya~"katanya meminta persetujuanku. Dia memang selalu sopan dan karena itu aku mencintainya.

"..."

"baiklah aku masuk ke dalam"katanya. Aku lupa mengunci pintu kamar mandi itu. jadi dengan mudahnya dia masuk ke dalam.

"Sica baby? Waegurae?"tanyanya kaget melihatku terduduk di closet sambil menangis. aku terlalu senang hingga menangis.

"Seobang...hiks..hikkss..."kataku terisak.

"wae? kenapa kau menangis? apa ada yang sakit? kau sakit baby? Hmn?" tanyanya menghampiriku dia memelukku, lalu memegang keningku memeriksa suhu tubuhku. Aku menggelengkan kepalaku meraih tangannya yang ada di keningku.

"Seobang ah ini "kataku menyerahkan test pack tadi padanya.

"Apa? jadi benda ini yang membuatmu menangis? sini biar aku musnahkan"dia menerima test pack itu lalu membuangnya. dia terlihat kesal karena benda itu yang menurutnya membuatku menangis. Kwon pabo.

"Yah! seobang kenapa kau membuangnya?" kataku menunjuk test pack yang dia buang.

"A..apa? memangnya ada apa dengan benda ini?" tanyanya bingung. Dia mengambil kembali test pack yang dia buang tadi dan mengacung-acungkannya padaku dengan wajah bodohnya.

"kau harus melihatnya" kataku menyuruhnya melihat hasil test pack itu. Aku sengaja tidak memberi tahukannya karena aku ingin memberinya surprise.

"tidak ada hal buruk... hanya saja ini sediki bau... kau tahu seperti amoniak...lalu mengapa kau menangis?" ucapnya setelah membolak-balikan test pack dan sesekali mencium test pack itu -___-. Jelas saja itu sedikit bau itu bekas urine ku. Ah seobang kau membautku strees.

" stripnya dua yul, coba kau lihat" kataku, memberinya clue. aku menyuruhnya untuk melihatnya lagi.

"iya aku melihatnya lalu apa? aku tak mengerti dan mengapa kau menangis?" tanyanya lagi padaku.

OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang