Warning!
This is just fanfic republished, and would be twoshot. Prepare your heart and read with love. Yulsic would be main cast. GxG. Enjoy this part or you may leave with peace and vote.
Thank you.+-+-+-+-+
Jessica pov"Kau selalu saja begitu.... sudah berapa kali ku bilang untuk tidak..." kataku terpotong. Aku kesal pada sifat kekasihku yang sekarang ada di depanku.
"Sudahlah Sica aku lelah jangan kekanak-kanakan seperti ini. aku dan dia tidak ada apa-apa" jelasnya seolah semua hal yang ku anggap besar itu kecil baginya. Aku mengerti jika dia baru saja pulang dan lelah setelah menjalani jadwalnya seharian ini. tapi ini sudah keterlaluan.
"Apanya yang tidak ada apa-apa? aku melihatnya sendiri Kwon Yul" kataku menaikan nadaku ketika menyebut namanya. Dia sibuk menghapus make up nya, sama sekali tak melihat wajahku yang sedang marah.
"Apa yang kau lihat tidak seperti yang terjadi Jessica Jung" jelasnya masih santai menghapus make up nya.
"Baiklah jika kau tetap mengelak seperti ini" kataku duduk di tepi ranjang tidurku.
"Apa ... apa yang kau ingin kan huh?" tanyanya berbalik dan tersenyum padaku lalu berjalan mendekatiku sepertinya ingin memelukku.
"Aku rasa kau sudah tak memiliki rasa lagi jadi untuk apa aku mempertahankannya" jawabku membuat langkahnya terhenti tepat di depanku.
"Sica baby jangan pernah berpikir untuk..." katanya duduk di sebelahku dia berusaha merayuku.
"Kita break.." kataku menepis tangannya yang ingin memegang kedua pipiku.
"Apa?!" tanyanya melebarkan kedua matanya seperti tak percaya jika aku mengatakan hal itu lagi.
"Break... aku ingin sendiri Yul jadi jangan menggangguku" kataku lagi memperjelas.
"Baik jika itu keputusanmu kita break" katanya dengan nada datar lalu pergi dari kamarku.
Brakkk....
"Yul.. waeyo?"tanya Taeyeon dari luar. aku bisa mendengarnya.
"Jangan ikut campur... aku pergi dulu" katanya. Selalu saja pergi setelah kita bertengkar.
"Kau mau kemana?! Yah! Kwon Yul!" teriak Taeyeon yang ada di depan kamarku.
Aku menangis di dalam kamar setelah Dia membanting pintu kamarku lalu keluar pergi entah kemana. Aku sudah tak peduli. Sudah berapa kali aku mengatakan padanya untuk berhenti menggoda yeoja lain di luar sana.
Hari ini aku melihatnya dengan yeoja itu lagi. mereka terlihat mesra seperti pasangang kekasih baru. Saat ku tanyakan selalu saja dia berkata seeperti itu. Aku lelah dengan sifatnya yang memudahkan semua masalah diantara kita.
Ini bukan pertama kalinya antara aku dan dia meminta break untuk hubungan kita. Sudah lebih dari 8 kali dan kali ini yang ke sembilan. Jika hubungan ku dan dia sekarang ini disamakan dengan nyawa seekor kucing, mungkin inilah nyawa terakhir kami. Artinya ini adalah kesempatan terakhir untuk memutuskan.
Aku masih berpikir apa yang sebaiknya aku lakukan. Aku terlalu lelah untuk menjalaninya, aku meangis hingga tertidur di ranjangku.aku sudah tak perduli dia ingin pergi kemana.
***
Yuri pov
'Selalu saja cemburu. Aku dekat dengan ini, aku dekat dengan itu, semuanya dia cemburui. Aku bosan dengan sikap protektifnya. Sekarang minta break, kau kira ini syuting drama. Aiss...Jessica jung. jeongmal? Hahh...' Gumamku menghela nafasku. Aku memukul stir mobil. ku pacu mobilku lebih cepat dari sebelumnya, jika stress seperti ini aku harus menghilangkannya dengan minum. Tapi ini masih sore. Tck...