Vanilla

1.2K 162 27
                                    

Flashback

"Ada waktu dimana aku merindukanmu? Kau yakin bisa tahu kapan rasa itu datang?" Taeyeon cemas saat Tiffany mengataannjika dia akan pergi tidak lebih tepaynya pindah dan menetap di Los Angeles. Mendengar pertanyaan taeyeon Tiffany tersenyum. Dia melihat lucu bagaimana wajah Taeyeon yang dipenuhi kekhawatiran tak beralasan atas dirinya yang akan pergi.

"Kau tersenyum? Apa itu lucu bagimu?"lanjut Taeyeon melihat reaksi santai Tiffany.

"Tae" Tiffany mencoba merapihkan rambut taeyeon dan menatap gadis yang lebih pendek darinya itu.

Taeyeon mengambil tangan Tiffany dirambutnya, dia menggengam erat tangan Tiffany. "Bisakah kau tetap disini, aku tak ingin kau pergi" Taeyeon menatap serius tiffany. Dia mengiba dengan raut wajah yang tak ingin kehilangan seseorang yang sangat dia sayang.

"Aku akan sering kesini. Aku janji padamu" Tiffany meyakinkan Taeyeon agar tak terlalu cemas dengan keputusan tiffany.

"Fany ah, mianhae"Taeyeon melepas gengaman tangannya dari tiffany dia tak tahu harus bagaimana lagi untuk menahan Tiffany agar tak pergi jauh dari sisinya.

"Wae? Kenapa kau meminta maaf?"Tiffany semakin melihat lucu kearah Taeyeon dia seperti melihat anak kecil yang merengek agar ibunya tak pergi.

"Entahlah, mungkin kau pergi karena kesalahanku" tiba-tiba saja Taeyeon merasa bersalah dengan keputusan tiffany. Tidak ada yang mengerti untuk apa kalimat itu terucap selain Taeyeon sendiri yang tahu.

"Aniya"Tiffany menggelengkan kepalanya.

"Aku akan berubah aku janji" Taeyeon kembali meyakinkan Tiffany entah untuk apa. Tak perlu ada yang diubah karena Tiffany tak merasa Taeyeon melakukan kesalahan.

"Look, tae kau tak punya salah apapun, jadi jangan meminta maaf padaku. Aku kesana untuk bekerja, dan aku merindukan tempat kelahiranku"jelas Tiffany menatap dalam mata taeyeon meyakinkan leadernya itu. Mereka berdua sudah terlalu dekat hingga hubungan mereka rumit. Iya tidak ada kata pasti mereka menjalin hubungan seperti berpacaran. Hanya saja Tiffany selalu mengatakan didepan publik kalau hubungaannya dengan Taeyeon benar-benar dekat sepeeti suami istri.

"Lalu bagaimana denganku?"tanya Taeyeon. Dia akan kehilangan separuh jiwanya, nafasnya, belahan hatinya saat Tiffany jauh.

"Aku sudah berjanji akan sering kesini, tidakah itu cukup?"tanya Tiffany. Taeyeon menggeleng pelan, dia tak akan bisa hidup tanpa Tiffany disisinya. Dia terlalu terbiasa dengan Tiffany yang selalu menganggunya, memperhatikannya, melakuka segalanya lebih dari teman ataupun keluarganya sendiri.

"Apa lagi yang harus ku lakukan?"tanya Tiffany frustasi. Tawaran label di Amerika yang merekrutnya sangat menggiurkan. Ini mimpinya sejaka lama berkarir di Amerika menjadi penyanyi dunia. Tiffany tak bisa melepaskan kesempatan ini begitu saja.

"Aku mencintaimu fany ah" ungkap Taeyeon. Baru hari ini setelah sekian lama mereka bersama. Kata-kata yang sulit terucap akhirnya terlontar paksa untuk menahan Tiffany pergi.

"Ne, arrayeo" jawab Tiffany memeluk Taeyeon. Dia merasa hal itu biasa berbeda dengan taeyeon yang mengumpulkan keberaniannya untuk menyatakan cintanyaboada Tiffany. Taeyeon bukan orang yang ekspresif hingga hal kecil seperti itu sebenarnya sangat besar baginya.

Tiffany tersenyum menyudahi pelukannya. Dia membawa koper pinknya dan pergi dari sana.

Flashback end

"Bahkan kau tak menjawabnya" gumam taeyeon menatap ke keluar jendela besar di kamar apartmentnya. Sudah dua hari belakangan Taeyeon mengurung diri dikamarnya. Setelah showcasenya di jepang dia terlihat murung. Taeyeon menunggu seseorang, dari atas panggung yang lumayan besar itu taeyeon mencari satu persatu dari ribuan fans yang datang di showcasenya. Tiffany, dia tak datang lagi. Iya bukan pertama kali Tiffany absen dalam konser ataupun perayaan ulang tahun member GG. Satu kali dia mengerti dua kali Taeyeon paham keesibukan Tiffany namun setelah tiga empat dan seterusnya Tiffany tak penah datang padahal dia selalu berjanji akan sering datang. Taeyeon tak terlalu peduli dengan jika Tiffany tak datang dikonsernya atau acara-acara resmi lain setidaknya. Tiffany bisa datang sesuai janjinya, tidak harus ada event. "Apakah dia tak merindukan ku?"gumam Taeyeon lagi.

OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang