"Jadi kita buat perjanjian? Semacam perjanjian seperti apa yg bisa kita buat? Bahkan jika aku ingin tau apa ini bisa berarti untuknya" tanya seorang pria laruh baya yg dikenal bernama Aswel pada makhluk berpakaian serba hitam di depannya.
"Chen dan Baekhyun akan tetap mengawasi gadis itu."
"Tidak ada waktu lagi. Tidak ada yg harus diperdebatkan sekarang. Pasti ada saat ketika gadis itu sendirian. Di saat itu.. Aku yg akan mengurusnya." ucap Aswel.
.
.
.
Keesokan harinya...
"Oh.. Kau sudah bangun." sapa Baekhyun yg melihat Jiraa baru saja turun dri tangga rumahnya.
"Kau bangun kesiangan. Kau makanlah sesuatu." tawar Baekhyun.
"Tidak usah, aku tidak perlu itu." tapi tubuh Jiraa berkata lain. Tiba2 saja perutnya berbunyi menandakan bahwa ia lapar. Baekhyun tersenyum mendengar suara keroncongan dari perut Jiraa. Sedang Jiraa menunduk malu sambil mengelus perutnya yg sembarangan berbunyi.
.
.
Jiraa menatap takjub semua makanan yg tersaji di meja makan. Dia menelan salivanya karna melihat banyaknya makanan lezat yg disiapkan oleh Chen.
"Aku belum punya waktu untuk menunjukkan kemampuanku. Makanlah." ucap Chen ramah.
Jiraa mengambil sumpit dengan muka setengah terpaksa. Melihat hal itu Chen dan Baekhyun memandang satu sama lain dan sama2 mengangguk.
Makanan di meja makan sudah hampir habis, dan mereka bertiga tampak sangat menikmati sarapan mereka.
Sepotong paha ayam tersisa di piring, dan Jiraa yg memang menyukai paha ayam langsung mengambil paha itu dengan sumpitnya. Tapi usahanya gagal karna sumpit Baekhyun juga berusaha mengambil paha ayam tersebut. Terjadi perkalahian sumpit di meja makan antara Jiraa dan Baekhyun. Mereka sama2 tidak mau mengalah satu sama lain, bahkan mereka sama2 memberi tatapan sengit ke satu sama lain.
"Ohooo.!!" ucap Baekhyun karna melihat Jiraa yg bersikeras mengambil paha ayam itu.
Jiraa menatap sengit Baekhyun dan akhirnya mengalah dan melepaskan paha ayam itu dengan terpaksa.
Baekhyun tersenyum penuh kemenangan dan langsung melahap paha ayam terakhir yg ia dapatkan.
"Jadi, kalian juga makan makanan manusia?" ucap Jiraa.
"Tentu saja. Ini makanan terlezat di dunia ini." jawab Baekhyun setelah menggigit paha ayamnya.
"Ouchh!" pekik Baekhyun saat Chen memukul kepalanya dengan sendok.
"Dasar bodoh. Bukan itu maksutnya. Ia bertanya kenapa vampir seperti kita tidak minum darah." ucap Chen.
Jiraa ternyum kecil melihat Chen memukul kepala Baekhyun. Sedang Baekhyun mengelus2 kepalanya yg baru saja kena pukul.
"Dulu disaat kitamasih muda dan bodoh, kita melakukannya. Tapi itu masa lalu. Kita sekarang menghormati manusia di dunia ini. Jadi kami berhenti minum darah manusia." jelas Chen.
"Darah manusia segar membuat kita kuar, tapi banyak vampir kehilangan akal karena itu. " lanjut Baekhyun.
"Ouchhh!!" pekik Baekhyun karna Chen kembali memukul kepalanya dengan sendok.
"Jangan bicara yg tidak2. Makan saja makananmu." printah Chen pada Baekhyun.
"Kenapa kau selalu memukul kepalaku? Dasar kau.." protes Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Flower (The End)
Vampire"Aromanya seperti emas.. Kita harus menemukan yeoja itu" "Vampir? Vampir itu tidak ada" Baca aja klo penasaran.. ☺