Capt 12 (END)

298 20 1
                                    

"Bunga itu sudah hilang. Kenapa kau masih melakukan ini padaku?!"

"Bunganya sudah mati? Jadi kau tidak tahu apa2. Buang buang waktu." Ashwel berdiri dari kursi singgasananya dan berjalan mendekati Jiraa.

"Aku sudah menunggu selama 900 tahun untuk posisi jadi raja. Aku akan melenyapkanmu dalam sekali pukul. Sangat perlahan lahan. Akan sangat menyakitkan."

Ashwel mencekik leher Jiraa dengan satu tangan. Wajah Jiraa memerah karna kehabisan nafas. Karna tangannya terikat, Jiraa bahkan tdk bisa melakukan perlawanan apapun.

"Ashwel?" sapa sebuah suara. Ashwel mengendorkan cemgkramannya di leher jiraa. Dia menatap sekelilingnya tapi tidak menemukan siapapun.

"Chanyeol." ashwel mengenali suara yg memanggilnya itu.

"Kita masih punya urusan yang terjadi diantara kita." ucap Chanyeol tanpa menunjukkan keberadaannya.

"Jika kau mendesak... Akubtidak lupa dengan pengkhianatanmu." ashwel melepaskan cekikannya di leher Jiraa dan meninggalkan Jiraa terduduk tak sadarkan diri di kursi.

Dengan kekuatan Ashwel dia memukul ke arah udara dan itu mmbuat Chanyeol terjatuh karna tmpat persembunyiannya trlah diketahui.

"Kau benar2 penghianat. Kau memperalatku dan sekarang kau berpihak pada Xiumin untuk mencoba menghindariku?"

"Kupikir kau orang bodoh, tapi kau benar benar mengatur semuanya dengan benar."

Setelah percakapan itu terjadi perkelahian sengit antara Chanyeol dan Ashwel. Chanyeol yg tidak bisa mengimbangi kekuatan Ashwel akhirnya jatuh kalah. Dan disaat itulah datang Xiumin yg baru saja menyelesaikan ritualnya.

"Kau tidak apa2?" tanya Xiumin.

"Jangan buang2 waktu dan kalahkan dia!" pinta Chanyeol. Mendengar permintaan Chanyeol, Xiumin langsung berdiri dan menatap Ashwel.

"Xiumin, apa kau cukup bodoh untuk percaya bagian dari sampah ini?"

Tanpa menjawab apapun perkataan Ashwel, Xiuminlangsung menyerang Ashwel. Karna ritual yg ia jalankan, kekuatan Xiumin bertambah berkali2 lipat. Ashwel dibuat mundur karna berbagai pukulan dari Xiumin. Ashwel menatap Xiumin tidak percaya.

"Ooh. Lihat sepertinya ada seseorang yg baru saja melewati ritualnya. Kau mempunyai kemiripan muka yg sama dengan ayahmu. Bahkan emosionalmu sama bodohnya dengan gadis itu"

Ashwel menyerang Xiumin lagi, tapi kali ini Xiumin mampu menghindar. Ia menendang tangan Ashwel sehingga tongkat yg dibawa ashwel terlempar. Dengan cekatan Xiumin menangkap tongkat itu dan langsung menghunuskan tongkat itu ke perut Ashwel.

Darah keluar dari mulut Ashwel, dan melihat Ashwel tak berdaya Xiumin menarik tongkat dari perut Ashwel. Lalu memukulkan tongkat itu tepat di wajah Ashwel. Dan akhirnya Ashwel mati dan berubah mnjadi asap hitam menghilang untuk selamanya.

Xiumin mengatur nafasnya lega, karna akhirnya ia bisa mengalahkan Ashwel setelah sekian lama.

.

.

.

"Akhirnya semua sudah berakhir." ucap Chanyeol yg membuat Xiumib tersenyum dan megulurkan tangannya untuk bersalaman dan disambut oleh Chanyeol

"Nee. Chanyeol semua ini menyenangkan. Bunganya sudah hilang, sekarang apa lagi?"

"Bahkan jika bunga itu mati. Posisi raja tetap kosong."

"Kerja bagus." ucap Xiumin berdiri dari tempat duduknya.

"Kau yakin tidak menyesal?"

"Sejak pertama aku tidak pernah tertarik dengan posisi Raja atau apalah itu." ucap Xiumin lalu pergi meninggalkan Chanyeol.

Sepeninggalan Xiumin, Chanyeol tertawa jahat.

"Sekarang kita jaga mereka perlahan2, satu persatu." batin Chanyeol, ia bahagia karna sekarang ia bisa menepati posisi Raja.

.

.

.

Jiraa berjalan menyusuri lorong di rumah Xiumin sendirian. Ia tiba di suatu ruangan yg berbentuk bulat dan menatap sekitarnya dengan penasaran.

Tiba2 merasakan ada seseorang yg berteleport di blakangnya. Jiraapun menoleh ke blakang dan mendapati Xiumin sudah berdiri menatapnya.

Jiraa tersenyum melihat kehadiran Xiumin. Xiumin ikut tersenyum dan berlutut di depan Jiraa.

"Bolehkah, aku memberikan kenyamanan untukmu?" tanya Xiumin menatap Jiraa dengan tatapan sayang dan senyum di wajahnya.

"Isshh. Tidak. Aku menolaknya. Apa kau pikir ada gadis yg bisa melupakannya? Dasar trouble maker."

Mendengar jawaban Jiraa, Xiumin memegang kedua tangan Jiraa dan membawanya berteleport. Mereka sekarang berpindah ke atas gedung dengan pemandangan indah di bawahnya. Xiumin masih berada di posisi yg sama. Berlutut di depan Jiraa, menatap Jiraa dengan tatapan sayang.

"Lalu, maukah ku menjadi bunga istimewa bagiku?"

"Itu.... Baiklah." xiumin tersenyum mendengar jawab Jiraa dan berdiri.

Dia menatap Jiraa lalu mencium bibir Jiraa dengan lembut. Jiraa memejamkan matanya dan memeluk pinggang Xiumin.

.

.

.

THE END







Yeayyy akhirnya tamat juga :"

M

akasih buat semua readers yg udah mau baca ff
"Vampire Flowers"
ini sampe selesai

Tq juga buat Voment kalian..
I lup you all

Btw jan lupa baca ffku yg lain yaw..

Tq salam manis dari Baozi 😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vampire Flower (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang