Xiumin memasuki rumah, dan mendapati Jiraa yg sedang terlelap di meja ruang tamu dengan ditemani 2 bingkai foto. Di foto itu terlihat Jiraa yg sangat bahagia bersama ibunya. Di sebelah bingkai foto itu terdapat bunga mawar yg sudah hampir layu. Bunga mawar yg jiraa kira sbg bunga Vampir.
Xiumin menatap Jiraa dan foto itu bergantian. Setelah cukup lama ia memandangi foto itu, Xiumin mengambil bunga mawar itu dan membawanya ke toko bunga Ms. Yuri.
"Bunga ini bukan milikmu kan? Dimana kau mendapatkannya?" tanya Yuri
"Kupikir bunga ini sangat penting, jadi aku hanya membawanya" jawab Xiumin
"Bunga yg penting?"
"Bunga ini layu dan mati dalam beberapa hari. Kah tau kenapa perempuan masih menyimpannya?" Xiumin hanya diam tidak mengerti.
"Bukan bungannya, tapi artinya itu lebih berharga. Selama kau tulus, maka tidak ada bunga yg tidak berharga. Aku juga belajar ini dari ibuku. Sebelumnya aku punya toko bunga. Jadi, yg berharga bukanlah bunga itu, tapi karena memberinya dengan tulus yg menjadikan bunga itu penting." Yuri menyerahkan bunga mawar yg sudah ia pindahkan ke pot kecil kepada Xiumin.
Xiumin menatap bunga layu di depannya dan merenungkan setiap kata2 Yuri barusan.
.
.
Xiumin tlah kembali ke rumah, dan Jiraa masih terlihat terlelap di meja ruang tamu. Xiumib meletakkan bunga mawar yg sudah diberi pot itu di meja. Xiumin berjongkok di samping Jiraa.
"Bunga tercinta.. Orang yg mencintaimu. Ibumu, dia pasti bahagia sekarang. Tidak ada yg mencintaiky sepertu ini. Menyedihkan." ucap Xiumin menatap Jiraa yg masih terlelap.
Xiumin mendekatkan wajahnya ke wajah Jiraa dan chup~
Xiumin mengecup kening Jiraa dan menatapnya dengan tatapan sayang lalu pergi.Setelah kepergian Xiumin, Jiraa membuka matanya dan menghembuskan nafasnya keras. Dia mencoba mengatur nafasnya karna rupanya dia sudah bangun saat Xiumin kembali tapi ia pura2 tidur lagi.
"Aku pikir dia akan menciumku. Aku sangat kaget." ucap Jiraa masih mengatur nafasnya.
"Ah apa ini...? Ah, kukira ada hantu disini." ucap Chanyeol yg baru saja pulang tapi mendapati rumah yg gelap.
"Kau seharusnya menyalakan lampunya. Apa yg kau lakukan disini? Bukannya ini malam pernikahanmu? Seharusnya jadi malam bahagiamu sekarang? Tidur jam 3 pagi?"
"Bukan seperti itu."
"Apa? Ada yg mencurigakan. Jika hubungan laki2 dan perempuan ada masalah. Chanyeol-nim sang ahli ada disini. Ayo, lihat sini"
"Xiumin. Seperti apa dia?" tamya Jiraa
"Heii, dia bukan orang. Dia itu vampir. Bukan hal yg biasa... Tapi apa kau mau aku beritahu sebagai hadiah pernikahanmu?" jiraa mengangguk semangat dan siap memperhatikan.
"Kita vampir, menikah dan dilahirkan dari rahim seorang perempuan (manusia)" ucap chanyeol mulai bercerita.
"Aku pernah dengar. Ibu kalian seorang manusia. "
"Oke.. Tapi ibunya Xiumin, saat anaknya tau anaknya seorang vampir. Ibunya mencoba membunuhnya. Dengan tangannya sendiri."
"Apa?"
"Kau tau bagaimana dia bisa bertahan? Dia menghisap darah ayahnya sendiri."
"Huh.. Apa.. Bagaimana??" Jiraa merasa kaget dan bingung dengan cerita Chanyeol tadi.
Dan saat Jiraa sedang berpikir keras, Chanyeol menengok ke kanan dan kiri memastikan tidak ada orang di rumah. Setelah memastikan keadaan aman, sedikit demi sedikit Chanyeol mendekatkan wajahnya pada Jiraa dan berniat menciumnya. Tapi untung saja Jiraa ceoat menyadari dan langsung menepuk pipi Chanyeol dengan keras, sebelum bibir Chanyeol berhasil menyentuhnya. Dan Jiraa segera berdiri meninggalkan Chanyeol yg kesakitan karna tamparan dari Jiraa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Flower (The End)
Vampire"Aromanya seperti emas.. Kita harus menemukan yeoja itu" "Vampir? Vampir itu tidak ada" Baca aja klo penasaran.. ☺