Capt 9

208 18 0
                                    

"Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini?"

"Kau pikir hanya karna kau merencanakan perlindungan dan menyembunyikannya. Aku tidak bisa menemukanmu?"

"Sekarang kau tidak puas dengan hanya kekuatan dari darah manusia, kau punya selera dari bangsawan."

"Langsung saja. Ayo ceritakan tentang dirimu dulu" ucap Ashwel sambil mencekik leher Mr Han.

"Kau mencoba mengambil tempat Xiumin, yg melihat sebagai anakmu sendiri. Di posisi sebagai Raja. Apa bedanya kau dari aku?" ashwel mepererat cekikannya dan melemparkan tubuh Mr Han sampai membentur tembok.

"Orang yg lemah. Xiumin harus lihat kau sekarang."

"Baik. Aku terima undangannya." ucap Xiumin yg baru datang dan langsung menendang keras tubuh Ashwel dari arah belakang. Sehingga Aswel terpental dan terjatuh krna membentur tembok.

"Ketua. Kau baik2 saja?" xiumin langsung menghampiri Mr Han yg masih tampak kesakitan dan mengecek keadaan Mr han.

"Xiumin, kau bukan orang yg dapat mengalahkan Ashwel dalam keadaan ini." ucap Mr han
"Salah yg tidak tahu membaca situasi. Jika kau mau mati aku akan mengabulkannya." ucap Ashwel yg langsung memvuat Xiumin bangkit dan melayangkan tendangan lagi ke arah Ashwel. Tapi sayang tendangannya kali ini meleset, sehingga membuka kesempatan untuk Ashwel menyerang Xiumin. Ashwel menendang perut Xiumin dan itu berhasil membuat Xiumin kesakitan.

Xiumin berusaha menyerang Ashwel lagi, tapi Ashwel lebih gesit terlebih dibantu dengan tongkat kayu yg slalu ia bawa kemna2. Berkali2 Xiumin mencoba menyerang, tapi serangannya selalu gagal karna terhalang tongkat Ashwel. Sampai pada akhirnya tongkat Ashwel memukul tepat di pipi kanan Xiumin dan itu membuat Xiumin mundur dan terduduk di samping Mr Han.

"Ashwel, kau pasti tidak akan bisa menemukan bunganya." ucap Mr Han sambil mencoba berdiri.

"Karena bunganya SUDAHHH MATIII!!" Mr Han berteriak dan maju menyerang Ashwel. Tapi belum sampai serangannya mengenai, ashwel sudah lebih dulu menyerang menggunakan tongkat kayunya.

"Diam kauu!!" ucap Ashwel lalu melemparkan tongkatnya dan tepat menusuk perut Mr Han. Mr Han kembali roboh dengan tongkat kayu yg menusuk perutnya cukup dalam.

"Ketua! Ketua!" ucap Xiumin terkejut dan langsung menghampiri Mr Han

"Xiumin... Jangan terlalu menyalahkan dirimu. Dan Jiraa... Dia gadis yg baik. Jaga dia baik2." pesan trakhir Mr Han sebelum akhirnya ia menghembuskan nafas terakhir.

"Ketua! Ketua!" Xiumin melihat jasad Mr Han yg langsung menghilang menjadi asap hitam.

"Jangan terlalu bingung. Aku akan segera mengirimmu bersamanya" ucap Ashwel.

Karna merasa terlalu sedih karna kehilangan Mr Han dan tenaga Xiumin sudah habis, Xiuminphn kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan.

Melihat hal itu Ashwel mengeluarkan smirknya dan berniat menghabisi Xiumin saat itu juga.

Tapi sebuah tangan memukul keras Ashwel sebelum dia sempat melangkahkan kakinya mendekati Xiumin.

Tangan itu adalah milik Chanyeol. Chanyeol langsung menghampiri Xiumin yg sudah tak sadarkan diri

"Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Si bapak tua sudah mati." jawab Ashwel.

"Aku tidak ada perjanjian dengannya, kau tidak beruntung"

"Dasar tikus besar!!" geram Ashwel.

Ashwel berniat kembali mnyerang chanyeol dan xiumin, tapi ia kalah cepat karna Chanyeol sudah membawa Xiumin untuk berteleportasi dan menghilang dari ruangan itu.

"CHANYEOOLLL!!!" Teriak Ashwel geram.

.

Xiumin Jiraa masuk ke dalam ruangan tempat Xiumin tinggal. Disana ia melihat Chanyeol, Baekhyun dan Chen berdiri di samping Xiumin yg terbaring tak berdaya.

Jiraa langsung berlari menghampiri Xiumin tapi ditahan oleh Chanyeol.

"Tenang" ucap Chanyeol.

"Apa yg terjadi? Apa dia sudah tdk sadarkan diri?!" tanya Jiraa panik.

"Aku menipu Ashwel."

"Bagaimana dengan Mr Han? Dia? Xiumin baik baik saja kan?" semua org hanya terdiam mendengar pertanyaan Jiraa.

Jiraa menatap wajah ketiga orang di depannya itu dan raut muka mereka terlihat sgt sedih. Jiraa berjalan perlahan menghampiri tempat Xiumin berbaring, dan ia jongkok di sebelahnya.

"Ireonayo! (Bangun)" ucap Jiraa pelan.

"Ireonayo, berhenti bertindak bodoh! Kau bilang, kau akan melindungiku. Bangunlah. Kumohon." ucap Jiraa sambil menggoyang2kan tubuh Xiumin yg tetap menutup matanya.

Chanyeol memberi isyarat kepada Chen dan Baekhyun keluar untuk memberi waktu kepada Xiumin dan Jiraa. Dan mereka bertigapun keluar ruangan, meninggalkan Jiraa yg sedang terisak di samping Xiumin.

"Di rumah ini aku slalu sendiri, tiba2 kau datang dan aku bisa merasakan sebuah keluarga. Aku menyukainya. Kau sudah hdp ratusan tahun, lalu apa ini?! Bangunlah. Aku bilang Bangunnnn!!!"

"Apa ada seorang ayah di dunia ini yg akan meninggalkan anaknya sekarat? Sampai darhnya kering, dia memeluk anaknya dan memaksanya untuk meminum darahnya." -Mr Han

"Darah manusia segar membuat kita kuat, tapi banyak vampir kehilangan akal karena itu." -Baekhyun

Jiraa tiba2 teringat semua kata2 itu dan iapun mempunya ide untuk menyelamatkan Xiumin.
Jiraa mengambil pisau kecil dan mengiri telapak tangannya sendiri, ketika darah mulai mengalir dari telapak tangannya. Ia mengarahkan pada mulut Xiumin. Ia membiarkan darahnya mengalir dan Xiuminpun mulai meminumnya.

Karna pengorbanan yg Jiraa lakukan akhirnya Xiumin kembali sadar. Tapi Jiraa sudah jatuh pingsan di sebelah Xiumin krna kehilangan byk darah.

.

.

"Kau tidak perlu khawatir" ucap Chen setelah selesai membalut luka di tangan Jiraa. Diapun menundukkan kepalanya mengisyaratkan untuk ijin meninggalkan kamar Jiraa karna tugasnya sudah selesai.

Xiumin menatap sedih Jiraa yg tertidur lelap dengan tangan yg terbalut perban.

.

.

.

"Bagaimana rasanya kembali dari kematian?" tanya Chanyeol

"Aku harusnya sudah mati. Ayahku, ketua, bahkan gadis yg kukira bisa kulindungi."

"Apa kau menyalahkan dirimu sendiri atas semua yg terjadi?"

"Aku hampir membunuhnya!!" ucap Xiumin menarik kerah jaket Chanyeol.

"Sadarlah" Chanyeol menghempaskan tangan Xiumin.

"Ashwel bertambah kuat. Aku tdk bisa mengalahkannya sendiri. Sekarang kau harus melewati ritual untuk bisa melawan Ashwel." saran chanyeol

"Ritualnya. Silahkan kau atur itu untukku." ucap Xiumin menyetujui saran temannya itu.

.

.

.

Tbc

Vampire Flower (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang