Oath 6 - Mau Makan Bareng?

3.1K 661 140
                                    

Mini Cooper hitam terparkir di pelataran parkiran Konkuk University sejak setengah jam lalu.

Pemiliknya masih asyik duduk santai didalamnya, membaca ulang pesan grup chat yang dikirimkan sohibnya kemarin malam.

Ganteng-Ganteng belum ada yang punya (3)

Binnie
Kang,
Berita sukacita, Kak Seongwoo menanyaimu.

Binnie
Halo, Kang Daniel
Kenapa di read doang?

Jaennie
Kang Daniel balik ke Belanda kali..
Kabur dia mah..

Niellie
Enak aja, siapa yang kabur?

Eh, iya Bin. Gemeter nih aku ngetiknya, Jadi lama balas.

Kak Seongwoo tanya apa?

Niellie
Haloo.. Hyunbin?
Masih nafas?

Jaennie
Hyunbin ngambek kali..
Yaudah aku aja yang cerita, besok traktir Ramyun ya?

Niellie
Gampang!!!! Buruan!!!

Jaennie
Sip.
Kak Seongwoo tanya kabar kamu.

Niellie
Trus??
Kalian jawab apa?

Niellie
Wan? Jaehwan?
Eiii... Aku traktir makan seminggu deh, pokoknya certain dari awal sampe tuntas.

Jaennie
Nah gitu dong.
Kami jawab kalau kau sehat wal afiat.
Trus kak Seongwoo minta no kontak kami,
Kami kasih, plus bonus no ponselmu.
tunggu aja bentar lagi pasti dihubungin.
Hahahaha...
Besok jam 2 siang, di kantin kami yah!

Niellie
Asdfghjkl
Terima kasih, kalian terbaeQ

Binnie
Eh, ada apaan?
Tadi lagi ada pemotretan.
Aku di traktir juga kan?

Binnie
WOY !!!

Daniel membuka dan menutup aplikasi chat, namun tetap belum ada pesan baru masuk dari Seongwoo. Apakah Seongwoo juga malas menghubunginya? Ataukah ia yang perlu menghubungi Seongwoo duluan? Karena pertemuan pertama kemarin kurang sopan dan berkesan.

Daniel mengacak rambutnya frustasi. Mobilnya terparkir manis di halaman Jurusan Art and Design, padahal letak gedung jurusannya berjarak cukup jauh dari sini. Dan ia malah memutuskan menunggu Jaehwan dan Hyunbin selesai kuliah, untuk makan siang bersama. Iya, Cuma makan siang. Kali aja, kak Seongwoo lewat. Seperti jaman sekolah dulu.

Begitu waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, Daniel keluar dari mobilnya. Menarik nafas panjang lalu menghembuskan kasar. Ia menepuk dadanya dua kali lalu bergumam, "Ayo Daniel pasti bisa."

Langkah kaki lebar membawanya begitu cepat pada Kantin Jurusan Art and Design. Suasana kantin sangat ramai, karena bertepatan dengan waktu makan siang.

Ia mengedarkan pandangan, mencari duo sahabatnya yang mengiriminya pesan kalau sudah sampai 2 menit lalu.

"Daniel, sini." Teriak Jaehwan dengan suara lantangnya, sontak membuat beberapa mahasiswi memalingkan wajah menoleh kearah sumber suara melengking tersebut.

Daniel tersenyum canggung, rasanya aneh saat hampir seisi kantin menatap kearahnya. Bahkan ada yang terang-terangan berdecak kagum, mengamatinya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Padahal ia berdandan biasa saja, kemeja yang digulung sampai kesiku, dan Jeans biru. Tidak ada yang special baginya, karena ia tidak ingin terlihat mencolok. Namun tetap saja ia jadi perhatian seisi kantin.

[ONHOLD] Oath📍OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang