"Hubungan yang dijalani dengan penuh keterpaksaan, maka selamanya tidak akan menjadi kisah yang membahagiakan"
***
"Selamat pagi, sayang :) Semangat ya menjalani aktivitasnya :*"
Aku setengah sadar membaca pesan dari Fahri. Tak ada sedikitpun niatku untuk membalas pesan darinya. Bahkan ingin sekali rasanya ku blokir nomornya agar ia tak bisa mengirimkanku pesan. Entah kerasukan setan dari dunia mana sehingga mampu merubahku menjadi orang yang teramat sangat jahat. Tapi, aku sama sekali tidak menyukai hubungan ini. Hubungan yang dilandasi dengan niat untuk membuat orang lain cemburu. Bukankah seharusnya hubungan yang baik adalah dengan cara saling mencintai dan dicintai? Dan dalam kisah ini, hanya aku yang dicintai oleh Fahri, tanpa aku mencintainya. Memang aku jahat dan tak punya hati, ya itu betul! Karena memang hatiku telah hancur karena hubungan Rama dan Anne. Mengapa perlakuan Rama sangat berbeda ketika berpacaran denganku dan Anne? Seharusnya Rama bisa mengerti bahwa aku adalah seseorang yang paling tulus terhadapnya. Tetapi, ya sudahlah, mungkin memang Rama bukanlah jodohku, walaupun aku harus berusaha dengan sepenuh hati untuk melupakannya.
***
Hari ini aku terlambat untuk berangkat ke sekolah. Bukan karena aku bangun kesiangan, tetapi mungkin karena aku malas bertemu dengan Fahri. Bagaimana aku tidak malas? Jika setiap saat saja dia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Ke kantin, ngobrol sama temanku, memanggil guru di kantor, bahkan pernah suatu hari ia meminta untuk mengantarku ke toilet. Dan gara-gara hal itu, aku mendiamkannya sampai seminggu lamanya.
Menurutku, Fahri adalah pacar yang sangat baik. Mungkin jika kalian kaum hawa berkesempatan untuk menjadi pacarnya, kalian akan merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia ini, tetapi tidak denganku. Di hatiku masih terdapat bayang-bayang Rama. Entah mengapa sekuat apapun aku berusaha melupakannya, justru aku semakin menyayanginya.
Sesampainya di parkiran, aku meletakkan sepedaku diantara sepeda lainnya. Aku segera berlari menuju ruang kelasku sambil tergesa-gesa. Tiba-tiba langkahku terhenti. Ingin rasanya aku membalikkan badan dan segera menghilang walaupun aku tahu tidak ada jalan lain untuk menuju ruang kelasku. Di ujung jalan terlihat Fahri. Pria itu sudah terlanjur melihatku kemudian melambaikan tangannya sambil berjalan menuju kearahku. Aku hanya bisa pasrah. Terpaksa kuberikan senyum untuknya, walaupun sedikit kupaksakan. Setidaknya, aku ingin membuat dia bahagia hanya dengan cara memberikan senyuman padanya.
"Selamat pagi, cantikku.." Fahri memberikan senyumnya. Manis. Tetapi, masih tak mampu menggantikan manisnya senyuman Rama.
"Eh, pagi juga." Aku jawab seadanya.
"Ke kelas bareng yuk, sayang."
"Apaan sih, nggak usah manggil sayang deh. Risih tau dengernya."
"Yaudah, aku minta maaf ya. Aku janji aku nggak bakal manggil kamu dengan sebutan sayang lagi. Sekarang kamu mau nggak jalan ke kelas bareng aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa Cinta Hana
No FicciónKisah cinta seorang gadis biasa bernama Hana. Dimulai ketika ia gagal move on dari cinta pertamanya, Rama, sehingga menjadikan seorang lelaki sebagai pelampiasannya. Semua berubah ketika ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya. Bagaimana kegalaua...