"Ada luka yang tak mampu terucap tanpa kamu sadari."
°°°°°
[Budayakan vote dan comment sebelum dan sesudah membaca]
*****
Di tengah gelap nya malam itu, seseorang duduk dan menatap lurus ke arah depan. Vanesya, kegelapan itu tidak membuat nya takut atau bahkan bersembunyi pada tenda-tenda perkemahan.
Sesekali Vanesya menggosokan telapak tangan nya pada kedua lengan yang terasa sangat dingin, bodoh nya gadis itu tidak menggunakan jaket atau bahkan pakaian yang bisa untuk menghangatkan. Tidak dapat dibohongi jika udara di sana sangat lah dingin, membuat Vanesya mendapatkan terpaan angin dua kali lebih kuat dari pada biasanya.
Tidak lama setelah nya Vanesya tersentak saat sebuah jaket melekat membalut pundak nya, Vanesya menoleh dan menemukan Sulthan yang sudah beralih duduk disebelah nya.
"Lo nggak gabung sama yang lainnya?" Tanya Sulthan.
"Lagi pengen sendiri."
Sulthan hanya mengangguk mengerti. "Gue pengen...
"Pengen nanya? Lo galau lagi?" Belum sempat Sulthan menyelesaikan ucapan nya, Vanesya sudah dapat menebak nya dengan tepat. Sulthan pun hanya terkekeh.
"Gue nggak bilang kalau gue galau."
"Yaudah apa?"
"Apa yang bakalan lo lakuin kalau lo suka sama seseorang tapi orang itu malah nggak suka sama kehadiran lo. Menganggap bahwa lo adalah hal terburuk yang pernah ditemui nya bahkan untuk dikenal nya sekali pun."
"Cinta bertepuk sebelah tangan lagi?"
Sulthan mengangguk.
"Kali ini orang yang mana lagi yang bakalan lo perumpakan?"
"Gue."
"Hah?"
"Gue orang nya. Gue orang yang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan itu."
Vanesya mematung, ia seolah speechless mendengarkan perkataan Sulthan. "Maksud nya gimana?" Vanesya mencoba memperjelas semuanya.
Sulthan menghela nafas nya pelan, memperbaiki posisi duduk nya dan mulai mengungkapkan perasaan nya. "Gue bodoh banget ya sayang dan cinta sama orang, bahkan gue aja belum bisa mencintai diri gue sendiri. Terluka bahkan tersakiti hanya dengan berjalan nya waktu."
"Lo suka sama siapa?"
"Sama seseorang yang selalu ada, tapi nggak pernah menganggap gue ada."
"Kayak nya lo beneran bucin deh, malah tingkat akut."
Vanesya benar, Sulthan sudah sangat amat bucin. Sampai-sampai ia tidak bisa membedakan mana yang bisa membuatnya bahagia dan membuatnya terluka.
"Lo sama Rigel gimana, nggak ada masalah lagi kan?" Tanya Sulthan mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa tiba-tiba malah nanyain hubungan gue?" Tanya Vanesya heran, tidak biasanya Sulthan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulthan [Revisi]
Fiksi Remaja"Setidaknya biarkan aku menjadi penikmat angan yang tak akan pernah tergapai." Tentang bagaimana Sulthan yang memperjuangkan cinta nya. Dan tentang bagaimana Vanesya mempertahankan hubungan nya. Bercerita tentang pertemanan lama yang berakhir pa...