Bab 7 Ngambek

6K 1K 95
                                    

El Pov

"Udah dong marahnya... masak iya kak El dijutekin terus?" tanyaku pada Sarah yang masih diam sambil menatap kesal padaku. Seandainya dia adalah keturunan Superman pasti sudah terpotong-potong diriku karena terkena laser matanya.

"Woww, cantik..." gumamku saat melihat seorang gadis melintas di sebelahku.

"Ishhh! Dasar buaya darat!" aku menoleh menatap Sarah. Sejak keluar dari gedung bioskop dia puasa bicara dan itu hampir satu jam, tapi sekalinya bicara pedes banget.

"Ya ampun Sarah, kamu ini minus ya?" tanyaku sambil geleng kepala.

"Kamu nggak liat kak El yang ganteng dan macho ini?" tanyaku sambil menunjukkan otot-otot lenganku dan dia hanya mendengus sebal.

"Dasar om-om!" sahut Sarah lalu berjalan meninggalkanku yang masih memamerkan otot lenganku.

"Hei... hei..."

"Lepasin! Atau Sarah teriakin kalo' kak El penguntit?!" aku menaikkan alisku dan meringis.

"Galak bener sih..." aku mentoel dagu Sarah dan spontan dia melotot kesal padaku. Astaga, lucu banget sih dia kalau lagi marah.

"Pasti orang-orang nggak percaya kalau kamu teriakin kak El penguntit" aku meringis.

"Orang kak El ganteng banget gini kok..." aku tersenyum dan menaikkan alisku.

"Ihhhh!!!" Sarah menghentak-hentakkan kakinya karena kesal.

"Eitss... jangan marah dong" aku melingkarkan lenganku di bahunya. Astaga, dia ini masih saja seperti dulu. Pemalu dan akan marah untuk menutupi kekurangannya, mirip Mommy.

"Umm, kak El ajak ke tempat bagus deh yuk!" aku segera menarik tangannya tanpa peduli dia marah atau kesal.

"Udahhh... yukkk..."

"Nggak mau!!" teriak Sarah kesal.

"Ya ampun galak banget sih... pasti kamu suka, disana nggak ada pocongnya kok... kalau juga nggak papa. Kan ada kak El..." aku meringis dan Sarah semakin cemberut dan menatapku kesal.

"Astaga... kak El salah apa sih Sarah? Kan kak El udah minta maaf..." aku berdiri di hadapannya dan menatapnya.

"Ok, kali ini kalau kamu nggak suka kamu boleh benci dan marah sama kak El. Tapi kalau kamu suka banget dan mau kesini lagi..." aku menggantungkan ucapanku.

"Apa?!"

"Ummm, yahh jadi pacar kak El selama kak El di Jakarta..." Sarah melotot kesal padaku.

"Nggak mau! Ntar diajakin nonton pocong mulu!" bantahnya sambil menatap kesal padaku.

"Yakin?" aku tersenyum menatap Sarah yang menatapku ragu.

"Emang kemana?"

"Ke tempat yang asyik banget pokoknya... "

"Kemana?"

"Yaelah Sarah... pokoknya mau dulu gimana?"

"Nggak mau! Sarah mau pulang aja!" aku menaikkan alisku.

"Nggak!" bantah Sarah ketus sambil bersedekap dan memalingkan badan.

Duh, cewek itu gini ya kalau sudah ngambek.

"Kak El jamin deh..." aku mengangkat dua jariku, tapi Sarah hanya melirikku dan kembali memalingkan wajahnya.

"Sarah cantik..." panggilku mulai ngegombal.

"Eh-" aku segera menoleh saat ada seseorang yang menepuk bahuku.

"Sama siapa handsome... duhh, lama nggak keliatan!" seru seseorang yang tiba-tiba mencium pipiku dengan mesra.

Hello SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang