Rindu tanpa sebab

90 4 0
                                    

Aku rindu,
membuat puisi di malam hari
kala badanku berbaring,
wajahku menengadah langit-langit kamar. Memikirkan, apa yang akan terjadi esok hari.

Segaris harapan mulai tercoret pada lembar baru; semoga apa pun yang akan terjadi itu baik.

Aku rindu,
Ketika aku sudah terjaga.
Siangnya,
kamu ada
hingga menemani langit sore, kamu tetap ada. Tersenyum. Seolah mengatakan kamulah milikku.

Dan kembali lagi,
merindui apa yang sudah terjadi tadi. Dan lalu aku pun berandai, untuk bisa terus bersamamu. Entah esok, lusa, atau kapan pun itu aku masih menunggu hari itu tiba.

Aku rindu kedatanganmu, keberadaanmu. Aku merindukan kamu.

Rindu yang di ibaratkan narkoba, bisa dibilang aku lah bandarnya.

Tak perlu lah setinggi langit kamu membayangkan rencana masa akan datang.
Temui aku dulu. Masih ada banyak rindu yang harus kamu tebus.

-MenujuBulanApril

Cerita Dalam HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang