Part 1 - Nightmare

10.3K 242 3
                                    


Los Angeles, 01.50 PM

"Hello my sweatheart, coba lihat apa yang ayah bawakan untukmu, mau lihat?" Tanya brian kepada anak tunggalnya.

"Yes dad of course, let me see?" Jawab candise kecil dengan riang.

Brian mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarnah merah maroon dan membukanya dihadapan candise. Betapa kagetnya candise melihat isi kotak itu, isinya adalah sebuah kalung emas yang sangat cantik dengan dua cincin kecil menjadi hiasannya.

 Betapa kagetnya candise melihat isi kotak itu, isinya adalah sebuah kalung emas yang sangat cantik dengan dua cincin kecil menjadi hiasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"This for me?"

"Of course for you. Kalung ini pasti akan terlihat lebih indah lagi jika sudah melingkar dilehermu nak"

"Oh my god, ayah ini sangat cantik.. aku berjanji akan menjaganya sampai aku tumbuh dewasa nanti" jawab candise dengan senyum lebarnya

Brian pun memasangkan kalung itu dileher kecil candise.

"Tepati janjimu nak. Jika kau dewasa nanti, ayah ingin kau terlihat lebih cantik lagi dari kalung itu. Percayalah, jika anakku inilah yang paling tercantik didunia. Kecantikanmu akan mengalahkan elsa frozen"

Candise tertawa mendengar penuturan ayahnya, ia memeluk pinggang ayahnya dan berkata "terima kasih ayah. Aku sangat beruntung mempunyai ayah sepertimu. Jangan pernah tinggalkan aku ayah, sudah cukup ibu meninggalkanku. Dan aku belum menepati janjiku untuk membuatmu bahagia dengan melihatku memakai toga di Harvad nanti"

Brian melepas pelukannya dan berlutut dihadapan candise sambil memegang kedua pipi candise
"Ayah tak akan meninggalkanmu. Jika ayah sudah tiada nanti, ayah masih bisa merasakan kebahagiaan itu dialam yg berbeda. Sweatheart" ucap brian sambil mencium jidat candise lembut

"Aku mohon jangan berkata seperti itu, ayah akan tetap selalu berada disampingku selamanya." Jawab candise dan kembali memeluk erat ayahnya.

Disisi lain, brian tak menyadari jika ada seorang pria berdiri dibelakangnya, pria itu memakai topi dan masker hitam. Pria itu mengeluarkan pistol dan ia arahkan ke punggung brian.
"Maafkan aku brian, ku mohon ampuni aku atas perbuatan kejamku ini" gumam pria itu dalam hati.

Disaat yang bersamaan..
DOORRRRRR

Peluru itu mengenai punggung kiri brian dan tembus ke jantung brian.

Candise tersentak mendengar suara tembakan itu, ia melihat ayahnya yang tersenyum samar.

Pria yang menembak brian pun langsung berlari saat melihat punggung brian sudah mengeluarkan banyak darah.

Candise melihat pria itu berlari tapi perhatiannya teralihkan ke arah ayahnya
"Ayahh???.." panggil candise lirihh

Damn, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang