Part 3 - New Friends

7.1K 181 0
                                    


Chris menarik tangan candise untuk mengikutinya. Mereka berjalan menuruni tangga. Tiba-tiba suara seorang wanita dari arah dapur menghentikan langkah chris dan candise.

"Your girlfriend?" Tanya gadis cantik itu pada chris.

Chris melirik ke arah candise dan kembali menoleh ke gadis itu.
"Yes, she is beautiful right?" Jawab chris.

"What? Apa-apan ini. Dia bilang aku pacarnya? Ohh yang benar saja" teriak candise membatin.

"I'm sorry, aku bukan pacarnya. Dan aku baru mengenalnya tadi" sahut candise sambil tersenyum ramah ke gadis itu.

"Tidak apa-apa. Kalian sangat cocok! Oh ya, aku Caren Johnson, aku adik si lelaki brengsek yang berada di sampingmu itu." Sapa caren dengan senyum ramahnya.

"Oh jadi dia adiknya? Sangat cantik dan baik" batin candise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh jadi dia adiknya? Sangat cantik dan baik" batin candise.

"I'm Candise Robinson. Nice to meet you"

"Nice to meet you to my new friends. Kapan-kapan kau main ke sini lagi yah"

"Aah? Ohh.. of course" jawab candise.

"Sudah selesai sapa-sapanya? Sekarang ayo kita berangkat. Dan caren, jangan lagi kau mengatakan aku lelaki brengsek di hadapan wanita" tukas chris kesal pada caren.

Caren tertawa mendengarnya dan berkata "it's real dude"
Chris hanya menghela nafasnya, ia kembali menarik tangan candise dan berjalan keluar mansion.
Mereka pun masuk ke dalam mobil sport chris dan chris mulai melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan mansion ayahnya.

Di dalam mobil begitu hening, tak ada yang mau membuka suara. Candise melirik chris sedikit dan kembali melihat ke luar jendela.

"Apa ada yang ingin kau tanyakan nona? Sejak tadi kau terus melirikku"

"Umm.. begini, bisa kau antar aku ke studio tadi? Aku ingin bertemu martha, dan tentang pakaian kantorku aku bisa membelinya sendiri, kau tak perlu repot-repot mengantarku dan membelikanku"

"Itu perintah ayahku candise, kau tak bisa menolaknya"

"Aku tahu, tapi itu sangat berlebihan. Aku sudah sangat berterima kasih beliau sudah mau mempekerjakan ku di perusahanmu"

"Bagi ayahku itu hal yang tidak berlebihan. Sudah, ikuti saja apa yang ayahku bilang"

Candise hanya pasrah dan kembali diam.

"Tentang kematian ayahmu. Apa kau sudah tau motif rencana penembak itu?"

Candise menghela nafas kasar. Barusan tadi ia sudah melupakan kejadian ayahnya, dan kini sudah ada lagi yang mengingatkan kembali kejadian itu.

"I'm sorry Mr. Chris. Bisa kau tidak membahasnya? Aku sudah ingin melupakan kejadian itu" jawab candise sendu.

Chris menoleh ke arah candise dan betapa kagetnya melihat candise meneteskan air matanya. Chris pun menepikan mobilnya di tepi jalan.

Damn, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang