Part 4 - Photo Shoot

5.5K 158 0
                                    


Keesekoan harinya.
Los Angeles, 08.35 pm
Mansion kediaman Liam Johnson.

"Liamm..." panggil mia dari arah tangga.

Liam menoleh ke arah mia istri tercintanya dan tersenyum kecil. "Ada apa sayang?"

Mia duduk di sisi suaminya dan mengelus pelan lengan suaminya.
"Aku dengar kemarin chris bertemu anak brian dan membawanya ke sini?" Tanya mia pada brian.

"Iya sayang, dan tak ku sangka dia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan dia begitu mirip dengan brian. Andai brian masih hidup, pasti dia sangat bangga melihat putrinya tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik" jelas liam.

"Really? Sayang aku ingin bertemu dengannya, dan bagaimana chris bisa menemukan gadis itu?"

"Entahlah aku juga tidak tahu. Ku rasa mereka bertemu di suatu tempat"

"Siapa nama gadis itu sayang?"

"Namanya candise, sepertinya dia seumuran dengan Caren"

"Astaga dia sudah sangat dewasa liam, apa kau tidak tertarik menjodohkan nya dengan chris?"

"Aku sangat tertarik, itu sudah lama ku pikirkan sejak dulu aku mencarinya. Dan oh ya, candise hari ini sudah mulai berkantor di perusahaan sayang, aku mempekerjakan nya sebagai manager"

"Really? Baguslah kalau begitu, dia tidak akan jauh dari chris" ucap mia pelan sambil tersenyum lebar.

"Dan kau tau sayang? Hari ini chris menjemput candise dan mereka ke kantor bersama. Aku yakin anak itu pasti menyukai candise. Dari yang ku lihat kemarin chris tak henti-hentinya memperhatikan candise"

"Syukurlahh, itu akan sangat bagus sayang. Mereka akan sangat cepat dekat jika mereka satu kantor. Dan dimana gadis itu tinggal? Apa dia tinggal sendirian?" Tanya mia khawatir.

"Ku rasa iya, dia tinggal di apartemen dolken"

"Tidak jauh dari mansion" terang mia.

Di sisi lain.
Chris dan candise sudah berada di ruangan chris, mereka sudah tiba di kantor chris sejak sejam yang lalu.

"Kita akan ke ruanganmu. Mari ku tunjukan" sahut chris. Ia pun berdiri dari duduknya dan berjalan keluar ruangannya, tak lupa candise mengikutinya di belakang.

Mereka sampai di depan ruangan khusus manager. Chris membuka pintu dan masuk ke dalam. Ketika candise masuk, candise menganga melihat ruangannya itu, tidak terlalu besar tapi desain interiornya begitu mewah. Di ruangannya juga terdapat sofa hitam yang empuk. Candise tidak menyangka jika ruangannya akan sebesar dan sebagus ini.

"Ini ruanganku?" Tanya candise takjub.

"Iya ini ruanganmu. Apa kau suka?" Tanya chris balik.

Candise menganggukkan kepalanya sambil tersenyum senang "iya aku sangat menyukainya"

Chris tersenyum kecil melihat reaksi candise. "Ya sudah silahkan memulai pekerjaanmu. Semangat untuk hari pertamamu" chris pun melangkah pergi dari ruangan candise.
Setelah pintu tertutup, candise langsung merebahkan dirinya di sofa empuk itu. "Ini sangat nyaman"
Ia pun berjalan ke meja kerjanya dan duduk di kursi kebesarannya Ia mulai menyalakan komputernya dan juga mulai membuka dokumen yang di berikan chris untuk ia periksa.

Tiba-tiba ponsel candise berdering, ia menoleh dan melihat nama martha tertera di ponselnya.  Ia pun mengangkatnya.
"Hallo martha ada apa?"

"Candise, pemotretan di percepat pada hari ini jam 16.00. Apa kau punya waktu? Ini sangat kebetulan karena ternyata minggu depan kita mendapat job lagi dari victoria sport, jadi mike mempercepat sesi pengambilan gambar untuk calvin klein"

Damn, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang