Part 12 - A Long Night

4.4K 120 0
                                    


Mansion Kediaman Liam Johnson.
01.00 am.

Setelah kejadian di tangga tadi, candise dan chris masuk ke dalam kamar dan mereka melakukan kegiatan panas untuk saling melepas rindu satu sama lain.

Dan sekarang mereka baru saja selesai dari kegiatan panas itu.

Saat ini mereka sedang berbaring bersama di kasur king size empuk milik chris dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun, tubuh mereka hanya di tutupi selimut putih tebal nan lembut.

Chris terus memeluk erat tubuh polos candise, tak lupa juga ia selalu mencium kening candise lembut. Ia sedang bahagia saat ini, jadi tolong penonton jangan menganggu yah wkwkwk😜

"I have a question for you" ucap chris di sela-sela pelukan nya.

Candise menoleh ke atas melihat wajah chris dengan tatapan bingung. "Ada apa?" Tanya candise.

"Darimana kau belajar bela diri? Ku rasa dengan melihat cara memukulmu tadi ku pastikan kau sudah sangat terlatih"

Candise yang mendengarnya tertawa kecil dan ia membalikkan badan nya menghadap ke arah chris.

"Kau tahu? Ayahku sangat ahli dalam hal memukul ataupun bela diri, dulu aku sangat mengangumi nya. Setelah ayah meninggal, aku selalu berinisiatif untuk berlatih bela diri agar aku bisa melindungi diriku dari bahaya perbuatan jahat di luar. Karena aku tahu aku tidak punya siapa-siapa untuk ku jadikan pelindungku selain diriku sendiri"

"That's good, but ada aku sekarang! apa kau bisa melawan 10 pengawalku jika mereka berbuat jahat padamu?" Tanya chris bermaksud becanda.

"Aku bisa, mengapa tidak? Selagi fisik ku masih kuat untuk menghajar mereka"

Chris tertawa kecil mendengarnya. Tidak sia-sia dia mengejar candise, ia bersyukur mendapatkan wanita seperti candise. Ia mandiri, dewasa dan berhati mulya. Jarang kau dapatkan wanita seperti candise di luar sana. Fisiknya yang sempurna membuat chris tambah jatuh hati padanya.

"Tadi aku sangat kaget melihat kau memberi bogeman mentah pada alessa, dan lebih sadisnya lagi kau meludahi wajahnya hahaha.. kau sangat kejam ternyata" ucap chris heran.

"Seperti itulah aku! Aku tidak suka membuang-buang kata ketika aku sedang marah, tapi seketika hal itu membuat emosiku meluap aku hanya bisa memukul secara fisik dan tidak memukul secara batin. Menurutku banyak bicara hanya akan memperumit masalah, jika aku langsung memukulnya dia pasti akan langsung diam dan aku juga tidak perlu buang-buang kata lagi"

"Singa di takuti karena ia pendiam, sedangkan anjing di jadikan mainan karena ia menggonggong. Seperti itulah alessa, ia sama seperti anjing" sambung candise.

Candise memang seperti itu. Ia tidak suka berkelahi dengan cara adu mulut. Ia tidak suka banyak bicara, kalau ia sedang marah ia lebih memilih diam. Tapi kalau lawan nya sudah kelewatan ia tidak akan segan memberi satu pukulan agar sang lawan tidak banyak omong lagi.

Menurutnya beradu mulut hanya akan memperpanjang waktu saja dan hanya akan membuang-buang air liur. Maka dari itulah ia selalu melarikan masalah bukan karena takut atau apa, tapi ia malas meladeni masalah yang hanya banyak di bebet dan bobotnya saja. Ia lebih suka menghantam orang itu agar lawan nya cepat diam.

"Yah aku setuju denganmu. Ku kira semua wanita seperti itu,kan? Selalu membuat masalah menjadi tambah panjang hanya karena peraduan mulut yang tak kunjung selesai. Tapi kalau lelaki menyelesaikan masalah hanya dengan cara adu pukul sampai dimana batas tenagamu terkuras habis"

Damn, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang