Ace (7)

816 129 8
                                    

Minhyun membuka pintu rumahnya, terlihat wanita berusia 6 tahun lebih tua darinya masih memakai setelan kerjanya, Tiffany. "Bukankah kau ada acara dengan teman-temanmu? Kupikir kau akan pulang larut."

"Aku tidak jadi ikut."

Tiffany mengangguk, "Besok antarkan aku ke rumah Bibi Eunhye. Ibu bilang, bibi belum pulang dari rumah sakit sedangkan ketiga anak ayam tidak ada yang bisa memasak," Minhyun mengangguk, ini sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. "Iya, besok akan kuantarkan."



Malam berganti pagi, kini Tiffany tengah disibukkan dengan pekerjaan rumahnya sebelum meluncur ke rumah bibinya.

"Kak, aku lapar. Kau membuat apa?" Minhyun datang dengan rambut basahnya serta handuk yang bertengger di lehernya. "Hanya ada roti dan susu, kalau kau mau makan nasi tunggu sampai kita berada di rumah bibi Eunhye."

"Kalau begitu aku akan makan ini dulu."

"Kalau sudah selesai bantu aku merapihkan semua ini agar kita cepat berangkat," ujar Tiffany dan dibalas acungan jempol oleh Minhyun.

Dengan segera kakak beradik ini pergi ke rumah bibinya setelah selesai dengan pekerjaan rumah mereka, dengan maksud untuk menjaga ketiga sepupunya dan memastikan kalau semua baik-baik saja.

Karena saat terakhir kali mereka berkunjung, rumah bibi mereka nyaris terbakar karena sebuah alat pemanggang roti.

.
.
.
.

Ada yang masih nungguin? :v
Makin ke sini makin aneh, ye gak? Ehehehe

She's GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang