"Kak Rifqi?"
"Lo gapapa?"
"Gapapa ka cuman sakit banget tangan aku tuh merah" Bunga melihatkan tangan nya yang kemerahan.
"Oke nanti juga sembuh. Siapa sih? kasar banget?"
"Mantan aku kak. Dia emang gitu,tempramental"
"Ga punya pemikiran emang"
"Sekali lagi makasih banyak kak,kalo ga ada kakak mungkin aku udah di ajak pergi sama dia" masih memegangi tangan nya.
"Beneran gapapa?"
"Gapapa ka,paling tangan aja. Bentar lagi udah sembuh ko. Btw ko kak Rifqi di sini?"
"Masuk dulu aja,malu di liatin orang" Rifqi dan Bunga lalu masuk ke toko buku lagi. Rifqi menjelaskan kepada Bunga mengapa ia bisa di tempat itu juga. Iya,karna jarak antara rumah Rifqi ke toko buku dekat. Jadi pikir Rifqi dari pada diam di rumah mendingan mampir ke toko buku,Rifqi sudah menyelesaikan semua tugas sekolah jadi tidak ada kerjaan lagi selain diam,dari pada membuang-buang waktu dengan hanya berdiam diri Rifqi menyempatkan untuk datang ke toko buku sekedar membaca novel di sana. Bunga mengangguk jelas mendengar ucapan dari Rifqi,saat sedang melanjutkan membaca buku turun hujan deras sekali. Untung saja Bunga mengendarai mobil,jadi dia tidak badah kuyup di guyur air.
"Lo sering juga ke sini?"
"Sering kak. Malahan tiap sore aku ke sini,dari pada diem di rumah kan bosen mendingan baca-baca buku. Nambah ilmu juga hehe" Rifqi mengangguk,dalam hati dia berkata kenapa cewe ini sependapat dengan nya? kenapa cewe ini rajin di banding dengan Vely yang selalu malas? kenapa saat ia dekat dengan Bunga hati nya selalu tenang? Rifqi memikirkan itu semua,tapi lamunan nya buyar karna Bunga mengajak ngobrol.
"Kak heii? ko ngelamun?" melambai-lambaikan tangan ke depan muka Rifqi.
"Ahh hmm appaa? kenapaa?"
"Haha lucu banget sih kak muka nya. Kk kenapa?"
"Hah? hm ga gapapa ko udah lanjut baca nya"
Bunga hanya tersenyum melihat tingkah laku Rifqi. Hati Bunga merasa selalu nyaman di dekat Rifqi,dia memandang dalam-dalam wajah Rifqi. Tampan sekali,baik,dan pintar. Tapi apa kamu suka ke aku? tapi gimana sama cewe nya? apa aku harus menjauh? tapi aku ga mau ngerusak hubungan mereka. Ya Tuhan,apa aku harus membohongi hati ku?
###
Waktu menunjukan pukul 06.00 WIB,Vely belum terbangun dari tidurnya tapi alarm berhasil membangunkan Vely. Seharusnya jam segitu Vely udah ada di jalan,tapi sekarang masih ada di rumah belum mandi,sarapan,siapin buku. Lantas saja Vely saat menyadari bangun nya kesiangan langsung mengambil handuk pergi mandi setelah itu langsung pergi sekolah karna sudah terlambat,jadinya Vely ga sempet sarapan dulu. Diperjalanan tiba-tiba jalan itu terserang macet padat,dan alhasil pas nyampe di sekolah terlambat. Pikir Vely hanya dia saja yang terlambat,ehh Trio Keplek juga ikut-ikutan terlambat,memang sahabat sejati yaa wkwk. Lagi-lagi di hukum karna terlambat,memang mereka beralasan jujur di jalan macet pak Rudi memang percaya aja macet,tapi kenapa mereka ga bangun pagi? pikir Pak Rudi,dan menghukum mereka dengan tidak ikut pelajaran nya dan berada di lapangan sambil menghormat kepada Sang Bendera Merah putih sampai pelajaran matematika selesai. Bukan hanya Vely dan 3 sekawannya itu,murid-murid lain pun banyak yang di hukum dan hukumannya sama.
"Sialan pak Rudi kenapa ga percaya sih tadi macet!" -Aldi
"Tau tuh guru ga kasian banget sama kita" -Riyan
"Kirain gue,cuma gue aja yang di hukum eh ada kalian juga"
"Ya masa cuma lo doang,kita juga setia kawan lah haha" -Bayu sambil nyenggol tangan Vely yang lagi hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stop It
FanfictionVely mendengus kesal kepada pacarnya,sebab ia merasa selalu di kucilkan dan tidak di hargai. Vely selalu penuh dengan perhatian,pengertian dan ingin selalu dekat dengan Rifqi. Tetapi Rifqi menolak itu semua,ia tidak memperdulikan sikap Vely terhadap...