Budidayakan vote dulu sebelum membaca,siapkan hati lagi gaes. Dan jangan lupa comment hehe.
"Lo gapapa kan?" -Bayu
"Santai" -Vely hanya bisa menjawab itu,dan ia langsung menaiki tangga dan masuk ke kamarnya. Bayu sangat-sangat paham akan kondisi Vely saat ini. Ia sudah melihat semuanya,Vely sudah mengungkapkan apa yang ia ingin ucapkan. Bayu menghela napasnya dalam-dalam lalu membuangnya lewat mulut,susah memang jika awal seperti ini lama kelamaan Vely juga pasti berubah.
"Si Vely kenapa?" -Aldi
"Oh gue tau,tadi ada si Rifqi kan?" -Riyan,Bayu hanya balas mengangguk.
"Terus gimana lagi?" -Riyan
"Putus" -Bayu
"HAH? YES AKHIRNYAA!!" Suara Riyan sangat melengking,Bayu melemparkan bantal yang ada di sofa ke muka nya Riyan. Riyan hanya berbalas tertawa di susul juga oleh Aldi.
"Brengsek! gue masukin cabe sekarung ke mulut lo baru tau rasa" -Bayu kesal
"Lah nih masukin ae hahha,lagian gue juga ngerti ko perasaan dia ya ga di" tangan Riyan menyenggol tangan Aldi yang di sebelahnya,mereka sedang bermain play station milik Vely yang sudah bisa di mainkan kembali.
"Lo bisa ngerti tapi lo kenceng banget tadi ngomong. Kalo Vely ngedenger gimana" -Bayu
"Ya kan gue seneng dia udah ga bakalan sakit hati lagi" tangan Riyan masih mengutak-gatik stik dan matanya masih focus melihat layar televisi.
"Iya sih gue juga,tapi-" -Bayu
"Udah ah nanti lagi ngomongin Vely nya mending tanding ma gue" -ajak Riyan kepada Bayu. dan Bayu menyetujui ajakan Riyan mereka pun bermain bergantian
**
"Aduh maafin gue ya bung,lo jadi kaya gini" -Cemas Ocha
"Bukan salah kamu ko ca,udah lagian udah diobatin luka nya. Nih udah sembuh kan?" -Bunga memperlihatkan luka yang ada di bibir nya di bibirnya,memang masih lembam tapi sudah di berikan obat oleh dokter.
"Tapi kan tadi darah nya ngalir terus gue takut. Hm,mau langsung pulang aja?"
"Eh bentar,yang bawa aku ke sini dalam keadaan pingsan dan bibir aku yang berdarah siapa yang nganterin?"
"Oh tadi Rifqi bantuin kita buat ngusir tu cowo yang ga guna. Dia tadinya mau nganterin lo ke rumah sakit,tapi gue yang ngusulin buat di anter sama supir lo aja gitu"
"Oh,terus ga jadi anter aku ke sini?"
"Ga dia masih ada urusan di sekolah" Balas Bunga hanya mengangguk,mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing,keadaan Bunga sudah mulai membaik.
**
Vely masih meneteskan air matanya,sejak tadi ia memikirkan kejadian yang barusan terjadi. Ia masih memikirkan kenangan bersama Rifqi,walaupun dia cueknya ga main. Setiap anniversary Vely selalu memberikan coklat dan kotak jam tangan yang di berikan kepada Rifqi. Jika anmiversary Rifqi memang tidak merayakan hanya saja Vely yang setiap kali merayakan nya itu,tidak memberi apa-apa kepada Vely.
Air mata Vely kembali lagi menangis,ia melihat ke arah meja belajar. Ada sesuatu yang menghiasinya,ada pot bunga kecil yang tertata rapih di sana. Itu adalah pemberian Rifqi,hanya itu saja. Itupun Vely menyuruh nya membeli,bukan kesadaran dari Rifqi sendiri. Tetapi saat memberikan kotak pot bunga itu,ada sepucuk surat yang tertulis
'Happy Anniversary yang ke 1 Tahun dear'
Dulu memang Rifqi sebentar romantis,dan sebentar cuek. Akan tetapi makin kesini hubungan Vely makin tidak membaik walaupun Vely masih mempertahankan hubungannya hingga detik ini. Dan hari ini hubungan mereka kandas di tengah jalan,Vely memutuskan hubungannya karna tidak tahan lagi dengan sikap Rifqi yang makin menjadi-jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stop It
FanfictionVely mendengus kesal kepada pacarnya,sebab ia merasa selalu di kucilkan dan tidak di hargai. Vely selalu penuh dengan perhatian,pengertian dan ingin selalu dekat dengan Rifqi. Tetapi Rifqi menolak itu semua,ia tidak memperdulikan sikap Vely terhadap...