Panas matahari memasuki jendela kamar,membuat si pemilik rumah membuka kelopak matanya perlahan dengan silauan sinar matahari pagi. Rifqi segera beranjak dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya agar terlihat segar.
Setelah berdandan rapih memakai kaos seperti biasa dan celana jeans pendek,Rifqi segera ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarga kecilnya. Tidak ada seorang Ayah dikediamannya,hanya ada seorang Ibu dan adik nya yang selalu setia bersama Rifqi. Ayahnya meninggal saat Rifqi duduk di bangku sekolah dasar kelas 1,penyebab beliau meninggal adalah penyakit jantung dan ginjal yang telah di deritanya hingga 4 Tahun bersarang ditubuhnya. Sudah berusaha beberapa kali atas kesembuhan ayahnya tapi takdir berkata lain.
Bu Siti yang selama ini berbanting tulang menghidupi keluarga nya dengan berjualan cake,mulai dari pertama laku tidak laku,dan lama-lama menjadi berkembang. Dan sekarang Bu Siti mempunyai toko Cake miliknya sendiri dibantu oleh saudara nya yang mempromosikan Cake nya dan di bantu juga oleh kakak kandung nya yang berpenghasilan tinggi. Tidak hanya Bu Siti yang selalu bekerja keras,tetapi Rifqi pun ikut membantu dengan menjual cake nya ke toko-toko sepulang sekolah.
"Bu,kue nya udah siap?"
"Udah tinggal dimasukin ke dus nak tuh ada di atas meja" Ibu yang sedang membereskan toko cake nya itu,yang sebentar lagi akan buka. Menata berbagai macam benda yang ada di sana.
"Iya bu" Rifqi segera mengemas kue-kuenya tersebut untuk di jual ke beberapa toko yang sering di datangi nya,hasil dari penjualan tersebut cukup banyak.
"Rifqi pergi dulu ya bu" berpamitan dan salam kepada Bu Siti,setelah itu menata dus yang berisi kue ke motor miliknya untuk segera di antar yang memesan ataupun ke toko.
Adik Rifqi tidak tinggal diam,ia membantu Ibunya mengemas semua,membersihkan debu yang ada,menata kursi-kursi dan meja yang akan diduduki sang pengunjung yang membeli kue milik Ibunya tersebut.
Sudah selesai mengantarkan pesanan atau mengantar ke beberapa toko,Rifqi sudah ada janji dengan sahabat lama nya itu. Rifqi menyempatkan untuk menunggu di salah satu cafe,selang beberapa menit Sandipun datang dengan membawa motor keren nya itu.
"Wah udah disini aja nih,sorry lama macet" -Sandi
"Haha gapapa bro santai"
"Ayo lah pesen gue traktir lo deh" -Sandi
Setelah memesan makanan yang mereka mau,mereka melanjutkan kembali berbincang-bincang.
"Eh qi,kemarin gue ketemu sama cewe cantik,cuman kayanya dia lagi ada masalah gitu deh"-Sandi
"Oh ya?"
"Iyalah,cuma gue hm agak lupa namanya siapa gitu"-Sandi
"Oh tar juga ketemu lagi kalo jodoh hahaha"
"Haha,ya urusan jodoh biar yang di atas aja yang ngatur qi"-Sandi
"Iya bang"
"Lo udah punya pacar?" -Sandi menanyakan itu kepada Rifqi,tetapi Rifqi hanya tersenyum saja mendengar hal itu.
"Lah di tanya ga di jawab,udah belom nih?" -Sandi mencoba menanyakan kembali
"Hm udah bang"
"Lahhh hahaha duluin abangnya nih,siapa? siapa namanya? udah lama hubungan?" -Sandi
"Adalah bang,udah 3 tahun"
"Wadaw bentar lagi nikah nih hahaha,siapa nih kenalin sama gue dong qi" -Goda sandi
Sebenarnya Rifqi ragu-ragu untuk menjawab,karena hubungan mereka renggang karna Vely yang selalu salah faham "Haha,ga lah gue mau urusin dulu sekolah belajar dan belajar soal itu tar aja"
Mendengar hal itu Sandi makin meledek Rifqi dengan perkataan yang bikin tertawa. Mereka sangat asyik mengobrol.
Tetapi setelah tertawa,ingatan Sandi kembali teringat akan nama Cewe yang bertemu dengan nya di taman,Vely...
'Apa cewe kemarin itu pacar Rifqi? hm ah masa sih,Vely yang lain mungkin ah bodo amat deh yang penting bukan dia' ucap dihati Sandi.
##
"Terus si Rifqi ga ada kabar lagi?" Tanya Aldi sambil sibuk menggerakan tangan nya yang mengutak-ngatik handphone sedang bertarung melawan Riyan bermain ML.
"Bodo amat" ucap ku malas menjawab.
"Ya udah jangan di pikirin,lagian lo putus kemarin sampe-"
Omongan Aldi dipotong oleh Bayu,dan Bayu memukul tangan Aldi agar tidak membicarakan hal itu lagi. Vely memang sebelumnya sudah tau apa yang di maksud Aldi tetapi dia tidak ambil hati.
"Gue ke depan dulu"
"Hah? kemana?" -Bayu menyusul Vely yang akan pergi,ia yang memarkirkan motornya di halaman rumah.
"Gue ikut deh vel ya? ya?" dengan permohonan Bayu Vely pun mengangguk,mereka pergi meninggalkan Aldi dan Riyan yang tengah asyik bermain ML.
Ditengah perjalanan Bayu masih memikirkan kemana Vely akan pergi,mana mungkin bertemu dengan Rifqi,melihat mukanya saja Vely malah kesal "Mau kemana sih vel?"
"Udah jangan bawel ikut aja napa" Dengan mata yang masih focus kedepan untuk mengendarai,tak butuh waktu lama akhirnya mereka berhenti di depan cafe.
"Lah ko kesini?" Sambil melepas helm yang di pakainya benak Bayu masih bertanya-tanya Vely akan bertemu dengan siapa.
"Ah bawel"
Heran awalnya namun setelah bertemu dengan orang yang sudah berjanji kini ada dihadapan mereka berdua.
"Aku minta maaf sekali lagi ka"
"Santai buat lo aja"
"Tapi kak-"
"Heh bunga. Udah santai aja kali,lo suka kan? ya udah ambil gue sama dia udah lama putus" jelas Vely. Perasaan Bunga memang tidak enak bicara seperti itu,tapi mau bagaimana lagi ia harus mengatakan nya. Ia menganggap Rifqi hanya sebagai kakak yang baik,tidak lebih ia tahu bahwa ia sudah mempunyai pacar yang ada di hadapannya.
"Kak Vely harusnya sadar,ka Rifqi selama ini tuh sering ngawasin kakak dari kejauhan kakak nya aja yang ga tau"
"Apa? ngawasin gue? haha mana mungkin! dia sibuk sama belajarnya dan ga usah ngomong yang ga jelas gitu deh"
"kak aku tau kak,kak Rifqi itu suka ngawasin kakak dari kejauhan. Dan kakak seharusnya ga ngomong putus waktu itu!" jelas Bunga dengan nada yang agak tinggi.
"Heh apa lo bilang?! lo udah berani sama gue hah? dan gue ga peduli apa yang orang itu lakuin. Lo ga tau kejadian yang sebenarnya bunga! Gue sakit hati dia ga pernah kasih perhatian nya sama gue dan lo? lo seenaknya ngomong kaya gitu? bodo amat! gue bilang ambil aja tuh sana puas lo?!" amarah Vely memuncak,ia kesal dengan Bunga dan ia menggebrak meja yang di hadapannya. Melihat mereka seperti itu Bayu tidak tinggal diam,Bayu menenangkan mereka berdua terutama Vely.
"Lah ko jadi malah ribut sih? Lo juga Vel bukannya pelan-pelan malu tuh orang-orang liatin"
"Ya gue minta maaf. Dan lo bunga denger gue udah ga mau berurusan sama dia lagi"
"Tapi kak... Ka Velyy!!"
Vely tidak mendengarkan panggilan dari Bunga,ia kembali pergi ke rumah untuk menghilangkan rasa kesal. Dan Bayu hanya bisa terdiam.
"Tu anak udah seneng gue kasih malah eh kak eh kak bodo amat sih!"
"heh focus jalanan napa jatuh baru tau rasa lu" sambil memukul bahu Vely yang masih dalam perjalanan pulang.
"Ya abis nya gue kesel,pas deket aja so sweet lah sekarang gue kasih ga mau. Bego apa tolol si"
"Aduh udah udah ah tar aja lu ngoceh di rumah ini tuh di jalanan tar nyungsep baru tau rasa"
Itu tuh lagi perjalanan pulang gaes tapi Vely terus²an ngoceh dan Bayu kesel wkwk. Hehe segini dulu gengs jangan lupa Vote+Comment. Thankyou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stop It
FanfictionVely mendengus kesal kepada pacarnya,sebab ia merasa selalu di kucilkan dan tidak di hargai. Vely selalu penuh dengan perhatian,pengertian dan ingin selalu dekat dengan Rifqi. Tetapi Rifqi menolak itu semua,ia tidak memperdulikan sikap Vely terhadap...