24

3.6K 281 38
                                    

aku berlari menuju ruangan UGD. Mendengar kabar dafa kecelakaan benar-benar membuatku khawatir terlebih dafa akan menemuiku.

"Dafa..."

Seruku dengan nafas yang masih memburu. Dafa melihat kedatanganku, ia hanya melihatku dan tidak mengatakan apapun.

"Elo, sendirian?"

Haiss.. aku berjalan dengan lebih normal walau terasa seperti masih berlari

"Daf, bagaimana bisa kamu tabrakan? Mana yang sakit?"

Baju seragam nya sobek sedikit dibagian bahu. Dan celana dibagian lututnya. Yatuhan, bagaimana dia jatuh? Beruntung kepalanya baik-baik saja

"Cuman lecet-lecet dikit kok. Kepala gue baik-baik aja karena gue pake helm"

Dafa dengan santainya menjelaskan kalau dia baik-baik aja. Ingin ku getok kepalanya. Ini pasti karena dia ngebut dijalanan

"Terus dimana orang yang kamu tabrak?"

"Apaan sih, bukan gue yang nabrak. Tapi dia, lampu gue udah ijo tapi dia masih nyelonong aja. Harusnya kan dljalur dia udah merah"

"Tetap saja. Jadi dimana orang nya?"

"Udah gue suruh balik dan bilang gak perlu ganti rugi"

Aku berdecah pinggang. Dasar orang kaya

"Daf, tapi orang itu gak apa-apa kan?"

"Elo ngekhawatirin dia atau gue? Dia kan yang nabrak gue. Dia gak papa"

Jutek dafa di akhir. Aku mencubit pinggangnya dan dia meringis nyeri. Rasakan!

"Papa udah kamu kasih tahu?"

Dafa menaikan bahunya "belum. Elo kan istrinya"

Haiss mulut anak ini. Aku mengambil handphone ku dan menelpon mas prabu. Lama aku menunggu namun berakhir dengan suara operator. Aku kembali menelponnya lagi. Dan kali ini mas prabu sepertinya menolak panggilanku. Si sialan ini.. aku terus menelponnya tanpa memperdulikan dafa yang melihat raut wajah marahku

"Papa enggak ngangkat yah?"

"Hallo mas" ucapku saat baru saja tersambung

"Vin, mas lagi ada meeting. Ada apa sih?"

Aku mengjela nafas sabar

"Seenggaknya mas angkat dulu kalo aku nelpon. Dafa kecelakaan. Aku cuman mau ngasih tahu itu!"

Pip

Aku langsung mematikan sambungannya. Meeting katanya? Haha, meeting saja terus dari pagi. Sesibuk-sibuk nya suami seenggak nya kalau istri nelpon itu angkat. Kali aja penting. Yatuhan, sejak selingkuh mas prabu jadi nyebelin

"Elo.. lagi berantem sama papa?"

Aku tak menjawab pertanyaan dafa dan memilih memalingkan wajahku. Rasanya aku juga sedang tidak mood melihat anak ini

"Heh..kok jadi nyuekin gue sih"

Dafa menarik-narik baju ku agar aku menoleh padanya

"Heh"

Dan kini dia mencolek daguku. Aku menatapnya sangar. Sungguh, aku sedang dalam kondisi yang buruk sekarang. Melihat dafa baik-baik aja aku sudah bersyukur, karena jika tidak maka ini akan lebih buruk lagi

WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang