Kalau boleh di jabarkan, maka akan sulit bagiku untuk merangkai kata-katanya. Dafa ngelus rambut aku? Oh tuhan, aku gak pernah sebahagia ini lagi. Dan dafa belum pernah pacaran? Cowo kayak dia jomblo?
Setelah nelpon mas prabu yang katanya bakal pulang malem karena ada pertemuan makan-makan sama bapak-bapak manajer. Aku pun mengajak dafa untuk keluar buat makan malam. Aku lagi males masak
Hanya makan malam biasa. Ternyata dafa itu bakso lovers, dia langsung pengen beli bakso dan makan langsung bakso itu di pibggur jalan. Mungkin mamang baksonya bakal kaget kalo tahu ternyata yang beli baksonya -Dafa- ternyata dia itu anak CEO yang terkenal di Indonesia. Salut deh, ternyata dafa gak jaim buat makan dari pedagang kaki lima di pinggir jalan
"Daf, ternyata kamu suka makan ditempat kayak gini?"
"Kayak gini apanya? Bakso itu enakan dari pedagang kecil kayak gini dari pada bakso di restauran* mewah sana"
Aku tahu, walau dafa lahir dari keluarga dengan garis keturunan yang bagus dia juga diberkati dengan kebaikan juga disana. Sayang, papa nya harus menjadi gay
Setelah selesai makan, aku dan dafa pergi.. mungkin setelah ini bakal balik kerumah
"Vian.. kamu mau minum kaga?"
"Hahhh?"
Aku gak terlalu ngeh dia ngomong apa karena malam ini sangat berangin
"Gue mau ngajak lo minum"
"Minum apa?" Tanya ku dengan keras biar dafa denger
"Elo kayak yang gak tahu aja maksud gue"
Setelah beberapa menit. Motor dafa berhenti didepan sebuah club malam. Aku bengong.. bukannya aku so polos. Aku emang pernah ketempat kayak gini sebelumnya. Tapi itu udah lama.. dan ternyata seorang dafa juga suka datang ketempat ini
Aku ikuti langkah kaki dafa. Dia terlihat berbicara hangat dengan seorang bapak-bapak yang aku pikir dia pasti pemilik tempat ini. Mereka sepertinya sudah akrab
"Ayo vian"
Aku kembali mengikutinya, dafa naik kelantai dua dan disini aku lihat terdapat barisan kamar yang aku yakin kamar ini disewakan untuk orang-orang yang suka mesum. Dan buat apa dafa kemari? Dafa berhenti didepan pintu no 5 lalu membukakannya untukku
"Masuklah"
Aku masuk lebih dulu. Sementara dafa entah kemana lagi dia, aku lihat sekelikungku. Hanya kamar dengan sebuah sofa dan kamar mandi. Jangan biarkan otakmu memikirkan yang tidak tidak vian!
Tak lama kemudian dafa kembali dengan beberapa botol minuman dan cemilan. Dafa suka minum alkohol?
Dafa menghampiriku yang duduk disofa. Dia menata botol dan makanan itu diatas meja
"Kamu peminum daf?"
Untuk pertama kalinya aku mengetahui fakta yang mengejutkan soal dafa
"Gak juga. Gue minum kalo lagi stress aja. Lo mau kan nemenin gue minum? Tenang.. kadar alkoholnya rendah kok. Gak bakal mabuk"
Dafa menyalakan musik rock dengan volume yang keras hingga menggema diruangan ini. Pasti ruangan ini kedap akan suara
"Ayo minum"
Dafa menuangkan minuman itu kedalam gelas
"Untukku?"
"Hmm"
Aku gak biasa minum. Tapi aku ga bisa nolak.. dafa pun juga mulai minum. Sesekali dia mainin hpnya, entag sedang membalas pesan dari siapa. Dafa terus saja minum, dan jujut aku gak suka musik ini. Karena melihat dafa yang terus minum dengan memainkan hp nya. Aku lebih memilih untuk memakan cemilan.

KAMU SEDANG MEMBACA
WANTED
AcakBagaimana jadinya jika ayahmu menikah dengan seorang pria? Marah! Benci! Itulah yang dirasakan remaja 18thn, Dafa Saputra. FOLLOW ME TO READ THE PRIVATE CHAP IN THIS STORY Rank #3 hurtcomfort 170618 s.d 080718